Hiburan, Indonesiana

Belajar dari Bunga

Bunga, nama sebenarnya bukan nama samaran. Bunga Reyza nama lengkapnya. Bunga adalah ratunya babak audisi Indonesian Idols Musim Keduabelas. Bagaimana tidak, di babak audisi itu, video resmi Indonesian Idols saat Bunga audisi – hingga tulisan ini dipostingkan (28/1) – adalah video yang paling banyak ditonton. Lebih dari 5.5 juta viewer, dua kali lipat dibandingkan peserta lainnya, misalnya Azis (3.2 juta), Syarla (2.7 juta) atau Salma (2.3 juta) pun juga Paul (2.1 juta). Meski demikian, justru Bunga yang tersisih di Final Showcase. Lolos dari babak “60 second” (eliminasi 1), babak “best cover“(eliminasi 2), babak “sing for the live” (eliminasi 3) serta juga di babak Showcase, banyak penonton yang mengira Bunga bisa melewati Final Showcase dan masuk ke Top 15 dengan mudah. Apalagi di instagram, Bunga termasuk jajaran paling banyak follower-nya dibandingkan peserta lainnya.

Nyatanya: kejutan!! Bunga bahkan tidak termasuk 12 besar pilihan pemirsa.

Baca lebih lanjut
Standar
Indonesiana, Uncategorized

Digugu bukan Diguyu

nek wong tuwek iku biasane omongane digugu karo sing enom, tapi yo ono ae sing omongane malah diguyu sing enom

Quote di atas nemu di salah satu whatsapp group. Tidak persis sih, tapi hampir dipastikan tidak jauh berbeda dengan apa yang dimaksudkan. Quote dalam bahasa Jawa yang terjemahan bebas dalam bahasa Indonesia adalah “kalau orang yang beranjak tua itu biasanya apa yang diucapkan adalah hal yang dapat dipercayai dan menjadi anutan bagi yang lebih muda, tetapi ya ada saja yang ucapannya (mereka yang beranjak tua) malah jadi bahan tertawaan yang muda”. Alih-alih diguyu karena joke segar ala Cak Lontong, tapi ini diguyu karena memuat banyak hal yang tidak pada tempatnya. Ditertawakan karena sungguh tidak layak menjadi panutan.

Baca lebih lanjut
Standar
Uncategorized

#191

Apa kabar hari ini?

Lihat tanda tanya itu jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi

~ Aan Mansyur – BATAS.

Hari ini adalah hari kesepuluh sejak film Ada Apa Dengan Cinta 2 ditayangkan. Demam? Mungkin. Bahkan sejak dua hari yang lalu penontonnya sudah tembus 2 juta penonton. Tanpa kesulitan mendekati angka 2.7 juta yang dicatat film sekuel pertamanya yang dirilis Februari 2002 dan ditayangkan di bioskop selama 4 bulan.

Baca lebih lanjut

Standar
In memoriam, Kisah Kehidupan

In memoriam: Enes Teguh Panderman

enes-1

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon, Myanmar. Oktober 2014.

Berdua dengan kawan perjalanan, Yunanta Erwahyudi (@Yunthe), kami menjadikan KBRI sebagai tujuan pertama.  Maksudnya sih biar gampang dapat informasi tentang bagaimana mendapatkan tiket untuk pertandingan pertama Indonesia di ajang AFC U-19 Championship 2014. Baca lebih lanjut

Standar
Indonesiana, Sepakbola

Nah kan, Kita (bisa) Juara …

Malam kian larut. Bahkan hari nyaris berganti menjadi hari Senin, hari tersibuk karena menjadi awal pekan.

Namun suasana seputaran Stadion Gelora Delta Sidoarjo malam itu (22/9) masih terasa hingar bingar. Parkiran yang meluber ke sepanjang jalan di area sekitar stadion masih penuh sesak. Kabarnya, situs AFF mencatat 35 ribu orang memenuhi stadion berkapasitas 30 ribu itu.

Penonton yang sudah keluar dari stadion masih terasa enggan untuk meninggalkan stadion, masih terasa lekat dengan rangkaian momen yang tak terlupakan. Belum lagi yang masih meluapkan keriangan bersama sang pahlawan di dalam stadion. Baca lebih lanjut

Standar
Indonesiana

Menteri dan Kurikulum

Sejak kemerdekaan republik ini, tercatat sudah ada 26 orang (versi wikipedia, sementara versi situs resmi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, hanya 19 orang, baca di sini) yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan -tentunya dengan varian nama jabatan dan tanggungjawabnya.

Awalnya bernama Menteri Pengajaran, kemudian berganti menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa Kabinet Hatta I, lantas sempat berubah menjadi Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap. Hanya berusia tujuh bulan, kembali lagi menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Cukup lama bertahan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, perubahan nama baru terjadi di era Kabinet Persatuan Nasional pada tahun 1999, yaitu menjadi Menteri Pendidikan Nasional. Setelah sempat digunakan beberapa kabinet, akhirnya kembali lagi menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2009 hingga tulisan ini dibuat. Baca lebih lanjut

Standar
Indonesiana

Benar atau Salah

Malam telah larut. Perempatan jalan itu biasanya masih membiarkan lampu lalu lintasnya berfungsi normal: merah – kuning – hijau, secara bergantian. Tentu saja dengan jeda waktu yang di-setting berbeda dengan kondisi siang hari. Maklum, perempatan jalan itu adalah perempatan yang tetap saja ramai meski telah berganti malam.

lampu-merahTapi malam ini berbeda. Lampu lalu lintas tetap beroperasi sebagaimana malam-malam biasanya. Yang membedakan kali ini lebih sepi. Hujan sejak sore tadi tak kunjung reda. Sepi sangat.

Lampu merah menyala. Nyalanya tetap menembus hujan memberikan isyarat bagi pengendara untuk berhenti di perlintasam. Baca lebih lanjut

Standar