Bunga, nama sebenarnya bukan nama samaran. Bunga Reyza nama lengkapnya. Bunga adalah ratunya babak audisi Indonesian Idols Musim Keduabelas. Bagaimana tidak, di babak audisi itu, video resmi Indonesian Idols saat Bunga audisi – hingga tulisan ini dipostingkan (28/1) – adalah video yang paling banyak ditonton. Lebih dari 5.5 juta viewer, dua kali lipat dibandingkan peserta lainnya, misalnya Azis (3.2 juta), Syarla (2.7 juta) atau Salma (2.3 juta) pun juga Paul (2.1 juta). Meski demikian, justru Bunga yang tersisih di Final Showcase. Lolos dari babak “60 second” (eliminasi 1), babak “best cover“(eliminasi 2), babak “sing for the live” (eliminasi 3) serta juga di babak Showcase, banyak penonton yang mengira Bunga bisa melewati Final Showcase dan masuk ke Top 15 dengan mudah. Apalagi di instagram, Bunga termasuk jajaran paling banyak follower-nya dibandingkan peserta lainnya.
Nyatanya: kejutan!! Bunga bahkan tidak termasuk 12 besar pilihan pemirsa.

Bunga tampil di Final Showcase 1 (FS1, yang tayang live hari Senin, 23/1) bersama 12 peserta lainnya, sedangkan 7 peserta sisanya tampil di Final Showcase 2 (FS2, yang tayang hari Selasa, 24/1). Di akhir FS1, Bunga sudah berada pada posisi tidak aman. Digabungkan dengan hasil FS2, Bunga juga termasuk kelima peserta yang tidak aman bersama Neyl, Rosalina, Alfredo dan Arlingga. Dari kelimanya, juri hanya menyelamatkan 3 orang untuk mendapatkan TOP15.
Sebelum pengumuman siapa lima peserta yang tidak aman, para juri sempat ditanya host, Boy Wiliam, tentang feeling mereka siapa yang tidak aman (tereliminasi). David mengkhawatirkan Rony. Rosa mengkhawatirkan Bunga. Judika mengkhawatirkan Arlingga. Maia menilai Diman. Sedangkan Anang menduga Alfredo. Para juri tentu punya pertimbangan, mulai dari penilaian subyektif mereka atas penampilan peserta pada FS itu ataupun juga dengan mempertimbangkan progres dari babak-babak sebelumnya serta juga berdasarkan kebiasaan-kebiasaan yang selama ini menjadi karakteristik Indonesian Idols.
Ternyata Rosa dan Judika bener dengan feeling-nya. Bunga dan Arlingga harus tersisih dan hanya menjadi 17 besar Indonesian Idols Musim Keduabelas. Kesempatan yang dipunyai para juri untuk menyelamatkan peserta yang tidak aman, dipakai dengan menempatkan Neyl dan Rosalina diumumkan pada kesempatan pertama dan kedua. Saya biasa memahami mengingat karakter dari Neyl dan Rosalina adalah pilihan yang mudah. Tetapi dengan tiga peserta tersisa, siapa pada saat itu yang anda bayangkan akan diselamatkan oleh juri yang diwakili Anang? Bukan Bunga, bukan Lingga, tetapi Alfredo lah yang diiselamatkan dan menjadi peserta kelimabelas. Seperti biasa, warga net pun banyak menebar komen-komen mempertanyakan. Yang patah hati dan memutuskan untuk tidak menonton Indonesian Idols Musim Keduabelas juga ada.
Bila melihat dari viewer FS1 dan FS2, urutan peserta dengan viewer terbanyak (per postingan ini, 28/1) adalah sebagai berikut : Neyl (FS1 – 2.9jt), Paul (FS2 – 1.8jt), Salma (FS1 – 1.7jt), Azis (FS1 – 1.6jt), Novia (FS1 – 1jt), Anggis (FS1 – 915rb), Nabilah (FS1 – 902rb), Bunga (FS1 – 756rb), Syarla (FS2 – 666rb), Rachel (FS2 – 624rb), Rahman (FS1 – 506rb), Rosalina (FS2 – 435rb), Alfredo (FS2 – 402rb), Arlingga (FS1 – 395rb), Rony (FS2 – 318rb), Diman (236rb). Sedangkan punya Danil, entah mengapa pas tulisan ini dibuat tidak tersedia, sementara versi tidak original-nya ada beberapa versi.
Banyaknya viewer di youtube bisa dimaknai sebagai seberapa banyak pemirsa suka dan menonton (mungkin lebih dari satu dan berkali-kali), tetapi bukan itu aturan mainnya. Yang terpilih adalah yang paling banyak mendapatkan pilihan di aplikasi RCTI+ selama acara ditayangkan live, FS1 hari Senin dan FS2 hari Selasa. Neyl yang paling banyak viewer berkat membawakan lagu Kecewa-nya BCL dengan versi yang sungguh berbeda tidak menjamin untuk mendapatkan vote, Neyl nyatanya termasuk 5 peserta terbawah raihan vote-nya. Juri pun menyelamatkan Neyl berkat penampilan epic tersebut. Fenomena ini bisa dipahami, mengingat pemirsa bisa menonton youtube bisa kapan saja, sedangkan para pemirsa youtube itu tak semua bisa memberikan vote, karena vote hanya bisa dilakukan di jam tayang acaranya.
Bagaimana dengan hitungan fanbase berdasarkan follower di instagram per postingan ini diunggah (28/1), sebagai berikut:
- Anggis @anggisdevakii – (23/1 – 150rb) – 154rb
- Paul @manpaularo – (23/1 -64.2rb) – 87.9rb
- Nabila @nabilataqiyyah – (23/1 – 63.1rb) – 70rb
Bunga @bungareyzaa – (23/1 – 55.7rb) – 61.8rb- Salma @salmasalbil12 – (23/1 – 32.8rb) – 43.2rb
- Novia @novia_tumeang – (23/1 -36rb) – 40.5rb
- Syarla @syarla.marz – (23/1 – 31.8rb) – 31.8rb
- Nayl @naylauthor__ – (23/1 – 14.7rb) – 22.4rb
- Danil @danilpratama_99 – (23/1 – 11.3rb) – 13.2rb
Lingga @arlingga_rauf – (23/1 – 9.8rb) – tidak ditemukan- Rony @ronyparulian__ – (23/1 – 6.7rb) – 9.1rb
- Azis @abdulazisahmad12 – (23/1 – 6.1K) – 8.3rb
- Diman @dimansyahlaitupa – (23/1 – 6.5rb) – 6.7rb
- Rosalina @rosalina.samosir – (23/1 – 5.4rb) – 5.9rb
- Alfredo @alfredofrndo – (23/1 – 3.8rb) – 4.5rb
- Rahman @rahmanswry – (23/1 – 3rb) – 3.5rb
- Rachel @rachel.olivia26 – (23/1 – 2.7rb) – 3.1rb
Dari perbandingan jumlah follower, selama 5 hari ini hampir semua peserta mendapatkan ‘gain’. Terbanyak didapatkan Paul, 36.9%, tetapi Anggis masih yang paling banyak follower di antara temen-temen peserta lainnya. Tetapi jumlah follower tak menjamin pula nasib keberadaan idolanya. Teorinya, mestinya para follower itu juga memberikan dukungan buat idolanya. Tetapi mengapa Bunga yang pada hari-H follower-nya adalah TOP4, tetapi malah tak bisa tembus 12 peserta dengan vote terbanyak?
Belajar dari case Bunga ini, untuk ajang yang aturan main ditetapkan dengan vote, tak penting jumlah follower selama mereka bukan follower yang loyal dan tentu saja royal. Yang loyal, hanya tersedia 3 kuota pilihan gratisan, sedangkan kalau mau menambah harus royal dengan top up kuota via MotionPay. Tak cukup buat peserta Indonesian Idols hanya mengerahkan keluarga dan teman-teman terdekat saja. Menambah fans yang royal adalah hal yang terpenting yang perlu dilakukan selain memilih lagu yang tepat, latihan serta mengeksekusi tampil live dengan sebaik-baiknya. Yang loyal tapi tidak royal apakah ditinggalkan? Tidak juga. Yang loyal masih punya potensi untuk melakukan word of mouth marketing. Salah satu staretgi marketing yang paling legendaris masih cukup efektif digunakan para peserta (dan team support-nya). Cara-cara kuno dengan menjual faktor emosional seperti kedaerahan, agama, mungkin masih saja masih laku. Tapi tentunya kita berharap Indonesian Idols makin ke sini makin bisa memberikan contoh bagaimana pemilih yang smart itu. Karena kontestasi menyanyi, mestinya yang jago nyanyi dan penampilan di panggungnya keren itulah yang disukai dan dipilih. Bukan karena faktor lainnya.
Penggemar loyal juga biasanya rela mengeluarkan sejumlah uang untuk dibarter dengan kenikmatan mendengar dan melihat idolanya. Pergi ke konser yang harganya mahal. Ke luar negeri pun dijabanin. Menebus official merchandise. Relasi yang saling menguntungkan buat kedua belah pihak. Sedangkan di Indonesian Idols ini, penggemar mengeluarkan uang untuk membeli kuota memilih karena berharap terus dapat melihat idolanya di babak selanjutnya, sedangkan bagi peserta Indonesian Idols harus tampil lebih dan lebih lagi agar semakin banyak penggemar loyalnya yang memastikan dirinya bisa tampil di babak selanjutnya.
Pertanyaannya, selain tampil lebih baik, apalagi yang harus dilakukan para peserta Indonesian Idols? Membina penggemar loyal dan royal. Dan langkah ini sudah dilakukan oleh Salma di lima hari belakangan ini dengan membenahi youtube channel-nya. Gercep. Bikin playlist. Mengupload video baru. Menyapa penggemar baru dengan sepenuh hangat dan ketulusan. Salut.
Dari case ini pun juga berlaku di dunia politik. Percuma di jejak pendapat leading tetapi tidak memenuhi aturan main pemilihan ya apa bisa menang? Buat apa pendukung banyak, tapi tak ada yang datang ke bilik pemilu. Yekan? Tentu kita berharap pula para politisi itu bisa berlomba-lomba se-fair para peserta Indonesian Idols. Kontestasi nyanyi ya membandingkan kemampuan nyanyinya. Kontestasi politik ya membandingkan visinya, membandingkan kemampuan kepemimpinannya dalam mengeksekusi program, membandingkan kemampuan menyelesaikan problem masyarakat. Tak perlu lagi menjual yang aneh-aneh.
[kkpp, 28.01.2023]
Ping-balik: Catatan Jelang Top 14 Indonesian Idols XII | Kepingan Koratkarit Paling Pojok
Ping-balik: Vote Beda Niat | Kepingan Koratkarit Paling Pojok