Seumur-umur nge-blog, belum sekalipun saya membuat postingan yang bersifat wawancara. Baru kepikiran sekarang.Itu pun bukan wawancara bertemu empat mata, melainkan wawancara dengan memanfaatkan fasilitas chatting via WhatsApp. Meskipun secara teknis mudah, yang agak sulit adalah menyesuaikan waktu karena bagi saya wawancara sebaiknya sejak awal telah dikondisikan pada suatu waktu yang diperjanjikan dan subyek wawancara sudah memahami bahwa chatting tersebut akan saya publish di blog ini.
Untuk wawancara yang pertama ini, adalah seorang kawan, Agatha Eka Puspita Retnosari, nama lengkapnya. Iik, begitu kami biasa memangilnya, dan ia menuliskan namanya sebagai calon legislatif DPRD Jatim, daerah pemilihan (dapil) Surabaya-Sidoarjo, dari Partai PDI Perjuangan (PDIP) nomer urut 3, dengan menggunakan nama yang lebih singkat: Agatha Retnosari. Ia menamatkan jenjang S1 di Teknik Lingkungan ITS. Saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa S2 di dua tempat: Magister Teknik Lingkungan ITS dan Magister Hukum Pembangunan Universitas Airlangga, keduanya di Surabaya.
***
Setelah beberapa waktu janjian, akhirnya wawancara dengan Iik, pemilik akun @agatha_frogie, baru dapat terlaksana pada Sabtu (15/3) kemarin, sejak pagi hingga menjelang tengah hari.
Hai Iik. sibuk banget ya jelang hari-h? Gimana persiapan? Lancar? Apa saja nih persiapannya?
Persiapan mental yg jelas, menguatkan hati. Persiapan fisik. Persiapan atribut dan relawan. Makin sibuk? Iya. Sdh bingung bagi badan dan waktu
Haha, sampai lupa kapan terakhir ngupcan kita …
Bener. Kalau ngupcan aku baru bisa di atas jam 9 malam
Persiapan mental bukannya sudah dipersiapkan sejak awal maju? Apanya yang di luar perkiraan sedari awal?
Persiapan mental untuk teguh memilih jalan sunyi, tidak money politics
Ooo, begitu. Banyakkah godaannya?
Bangeeet. Tapi justru di situ kita berpeluang untuk merubahnya. Lumayan laaah, at least tim yang mau gerak sudah sepakat (untuk) no money politics, dan mereka jadi agen lapangan. Sudah ada beberapa titik yang bisa dibalik, dengan usaha persuasif yang keras
Tanggapan konstituen dengan pilihan jalan sunyi tersebut bagaimana? Pernah mendapat cibiran, cemoohan atau malah dukungan?
Tanggapannya macam-macam Kebanyakan kecewa memang. Kan macam-macam tuh orang. Jadi pragmatis, ada yang kecewa. Lalu (yang) jadi pragmatis ini masih bisa diajak bicara.Tapi rata-rata masih bisa kok diajak bicara. Cemoohan? Itu dulu pas 2009, sekarang jarang. Mendapat tatapan sinis masih. Politik itu busuk kata mereka.
2009? Berarti pernah ikut proses di tahun tersebut? Mulai kapan sih dirimu memilih untuk berpolitik?
Sejak kuliah, tapi politik praktis terjun ke partai sejak 2004. Tahun 2005 sampai sekarang aktif sebagai pengurus di DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. Tahun 2009 aku mendapat penugasan dicalonkan di Dapil Jatim 7: Ngawi, Magetan, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan.
Oo, begitu. Mulai (jaman) kuliah ya? Baru tahu, hehe. Lantas mengapa memilih PDIP?
Karena hanya PDIP yang jelas platform-nya dan sudah declare bahwa PDIP adalah partai ideologis, partai yg jelas ideloginya — Pancasila
Soal pilihan partai ke PDIP ini, ada pertimbangan dari sisi keluarga, misalnya. orangtua ataupun suami?
Ndak….
Atau ada keluarga juga yang berpolitik?
Kalau keluargaku, suamiku dan keluarga besarnya memang Sukanois sejati. Digerakkan bukan semata-mata oleh siapa (sosok Bung Karno) tapi lebih pada apa (ide-ide pemikiran Bung Karno), tetapi tidak ada yang berpolitik praktis.
Bahkan papaku sejak dulu selalu melarang aku aktif politik dan organisasi. (Aku) selalu dikawal dan dijemput. Jaman Orba kan… Yaaa sebagai anak aku nurut lah. Sembari menyelesaikan tanggung jawab sebagai anak.
Tahun 2005 SK pengangkatanku sebagai pengurus aku tunjukkan pertama kali ya ke papaku … Dan dia cuma mesem
Ndak pernah terpikir untuk pindah partai? Kan banyak tuh yang seperti itu …
Ndak Tock. Aku sudah memutuskan mau lama berkarir di PDIP. Karena perjuangan itu tidak cukup 1-2 atau bahkan 5 tahun.Tapi puluhan tahun. Ini bukan karena aku idealis buta, tapi aku tergerak setelah melihat fakta di lapangan.
Fakta yang bagaimana?
Aku tergerak saat turun ke kecamatan-kecamatan, desa-desa sampai pucuk gunung untuk kasih pelatihan saksi. Semangat mereka nyata. Mereka dengan segala kekurangannya bersedia memberi sumbangsih waktu tenaga dan pikiran mereka, lah aku? Aku merasa kecil dibanding mereka. Dan semangat mereka yang jadi pemyemangatku
Jadi menurutmu ladang pengabdian itu apakah memang dengan maju nyaleg?
Nyaleg hanya salah satu saja
Kalau seandainya tidak terpilih bagaimana, Ik?
Ya gapapa
Oia, mengapa memilih di tingkat propinsi bukan kota, atau malah (sekalian) Senayan?
Mengapa? Ya karena penugasan
Penugasan ya? Gak boleh menolak atau memilih begitu?
Boleh
Apa yang bisa diperbuat seandainya terpilih? Di propinsi bisa ngapain?
Melakukan tiga (3) tugas pokok legislatif, dan itu tidak sendirian.
Maksudnya tidak sendirian?
Kalau bicara kebijakan atau perda kan perjuangan bersama. Legislator bukan superman qiqiqi…
Ntar perda apa yang perlu dibikin? Atau perda apa yang perlu dihapuskan?
Perda yang tidak pro poor dan pro gender. Angka gini (kesenjangan yg tinggi) — harus ada terobosan. NTP (nilai tukar petani) yang terendah se-Indonesia juga butuh diperhatikan
Opo iku angka gini?
Angka gini itu angka yang menunjukkan tingkat kesenjangan sosial
Hehe, bukan temannya angka gitu ya … Seandainya terpilih pengin masuk komisi mana?
(Komisi) E. Tapi tergantung penugasan juga
Dijelasin dong tentang apa .. Buat pemilih awam, gak paham komisi A soal apa, B soal yang mana
[Iik memberikan link http://dprd.jatimprov.go.id/komisi]
Seandainya tidak di komisi E kita kan punya kawan di komisi E yang bisa kita minta untuk melakukan perjuangan
(Komisi) Kesejahteraan rakyat ya? Pilihan selanjutnya?
Pilihan opo maksud e selanjutnya?
Kalau misalkan tidak bisa di komisi kesejahteraan rakyat, dan seandainya tidak ada penugasan dari partai
ya mana saja— kan di setiap komisi dimanapun diletakkan perjuangan tetep masih bisa dijalankan
Hehehe, gitu ya. jadi masih optimis nih ya?
Masih
Sudah mau jalan kah dengan agenda hari ini? [waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 wib]
Sudah jalan dari tadi pagi
Berarti masih bisa lanjut ya ini?
Bisa doong
Ok. Soal cara pilihan nih, kalau dahulu, pemilih cuma pilih partai. sekarang pemilih bisa memilih langsung ke calegnya. Bagaimana menurutmu?
Baik (bisa) membuka pintu bagi mereka yang ingin kenal caleg nya yang ada dalam partai
Bukan berarti membuka persaingan antara caleg separtai?
Tergantung cara pandang, Tock. Kalau aku sih memandang caleg separtai ya (sebagai) partner
Faktanya, apakah ada sikut-sikutan antar caleg separtai?
Aku sih gak mengalami disikut.
Oke. Pilih yang mana: pilih partai atau pilih caleg?
Buat yang sudah naksir ya pilih caleg, kalau belum ya pilih partai
Oia, kemarin sudah diumumkan pencapresan Pak Jokowi (oleh PDIP). Bagaimana menurutmu?
[emoticon jempol] Sesuai dengan suara di bawah
Pengaruh ke kerja pileg nggak?
Ya. Yang jelas harus kerja lebih keras, karena apa? Karena capres sudah diumumkan sebelum pileg. Harus bekerja lebih keras supaya angka di survey bisa terwujud. Bukan sebaliknya
Seberapa penting arti survei buatmu dan tim?
Hanya sebagai salah satu referensi saja
Terakhir nih, siapa yang bakal jadi cawapresnya pak Jokowi?
[emoticon tersenyum] Belum tahu
Prediksi lah...
Ada banyak prediksi, Tock,
Satu atau dua nama bolehlah …
Masih gelap, Tock… Blass belum ada semburat terangnya
Hehe, Okelah kalau begitu. Thanks ya buat waktunya. lain kali disambung lagi … eh, ada yang hendak disampaikan lainnya?
Ayo memilih “…JANGAN BIARKAN ORANG LAIN MENGAMBIL KEPUTUSAN MENGENAI NASIBMU, TANPA KAMU TERLIBAT DI DALAMNYA..” … Untuk INDONESIA HEBAT
Sukses ya … semoga banyak kemudahan dan kelancaran
Matur tengkiu looo …
….
[kkpp, 15.03.2014]
koreksi aja… tgl 14 Maret sich bukan hari Sabtu kak… tapi hari Jumbat..
SukaSuka
tengkyu kak. sudah diperbaiki. yang benar: Sabtu, 15 Maret 2014
SukaSuka
Dik Tatok, apik tulisanne…Coba ditambah sering2 nulis aktivis politik dan mahasiswa ITS sing jujur & lurus…Mugi2 akeh pahalane
SukaSuka