Nanti dan tunggu. Sebagai kata dasar keduanya berbeda. Tetapi jika dilekatkan imbuhan ‘me-‘, maka akan punya makna yang sama. Menanti dan menunggu, keduanya berarti sama: tinggal beberapa saat di suatu tempat dan berharap sesuatu akan terjadi atau berharap sesuatu akan datang.
Pun keduanya berarti sama jika dilekatkan dengan imbuhan ‘me-kan‘: menunggukan dan menantikan. Tetapi dengan imbuhan ‘me-i’, keduanya tak kompak. Menunggui sering terdengar, tapi tidak dengan menantii.
Bagaimana bila dengan imbuhan lainnya? Rasanya, dengan awalan ‘di-‘ hampir sama dengan awalan ‘me-‘ sebagaimana di atas.
Tetapi beda cerita dengan imbuhan ‘pe-‘. Penanti dan penunggu. Penanti adalah orang yang menanti. Penunggu adalah orang yang menunggu. Katanya sih, ada hantu penunggu, tapi adakah hantu penanti?
Ada penantian, tapi jarang terdengar penungguan. Sebaliknya, ada ruang tunggu tapi jarang terdengar ruang nanti.
Begitulah. Nanti akan datang dan sadar tak sadar kita menungguinya.
[kkpp, 28.02.2015]