Caoimhin dalam bahasa Irlandia berarti ganteng, cakep, mulia. Tanpa mencari tahu pengucapan di bahasa asalnya, buat lidah kita mungkin agak susah mengejanya. Padahal Caoimhin bentuk lain dari Kevin. Pengejaannya juga mirip. Jadi ya salah besar jika mengucapkan ‘Caoimhin’ dengan pengucapan ‘Cak Imin’.
Nama lengkapnya Caoimhin Odhran Kelleher. Pemuda Irlandia berusia 23 tahun bertinggi badan 188 cm, malam itu (27/2) di Wembley Stadium tampil sebagai bintang. Bukan saja tampil sebagai penjaga gawang yang tak kebobolan selama 90 menit waktu normal plus 30 menit waktu perpanjangan, tapi ia juga tampil sebagai algojo penalti. Siapa sangka, sepuluh penendang sebelumnya pada jago semua hingga akhirnya para penjaga gawang dari kedua kesebelasan yang tampil di final harus juga menjadi penentu siapa yang menjadi juara. Malam itu, Caoimhin melesakkan bola ke gawang Kepa, sebaliknya, Kepa sang penjaga gawang lawan tendangannya seperti lagu Anggun: melambung jauh terbang tinggi bersama mimpi.


Bernomor punggung 62, Caoimhin adalah satu dari lima penjaga gawang di Liverpool musim 2021-2022. Nomor 1 adalah Alisson Becker. Nomer 13 adalah Adrian. Nomer 22 punya Karius yang tersisihkan. Serta nomer 97 punya Marcelo Pitaluga. Andai dilihat dari nomer punggung semata, Caoimhin di nomer urut yang keempat. Tapi di musim ini, Caoimhin lah penjaga gawang kedua yang melapis Alisson.
Ada yang menarik soal nomer punggungnya, 62. Bukan soal klenik, tapi siapa yang ngeh kalau Carabao Cup 2022 yang dimenangkan Caoimhin untuk Liverpool adalah musim penyelenggaraan EFL Cup (Carabao adalah nama sponsor dari EFL Cup tahun ini) yang ke-62.
Caoimhin bergabung di Liverpool sejak musim panas 2015, tetapi mulai bermain resmi di musim 2018-2019. Di musim ini, Caoimhin berhak mendapat medali juara UCL sebagai kiper cadangan di final Liverpool versus Tottenham. Di musim berikutnya, Caoimhin membuat satu penyelamatan saat Liverpool menang adu penalti atas Arsenal, skor akhir 5-4, setelah imbang 5-5.
Debut di ajang UCL dan EPL didapatkan Caoimhin saat Alisson cedera di Desember 2020. Cleansheet ketika melawan Ajax dan Wolves adalah catatan penting hingga Alisson tampil kembali.

“Even in professional football there should be space for some sentiment. Caoimhin Kelleher is a young boy, plays in all the competition, what do I do? I am two things, a professional manager and a human being and the human being won. He deserves it.”
Jurgen Klopp – via @BBCSport
Biasanya memang untuk ajang FA Cup dan Carabao Cup, adalah saat memberikan kesempatan pemain pelapis untuk menambah jam terbang sekaligus merotasi pemain untuk mendapatkan kebugaran. Khususnya untuk kiper. Nah, sepanjang Liverpool era Klopp, baru musim ini Liverpool tembus ke final. Maka pilihan bagi Klopp akankah ia mengganti pemain pelapis dengan pemain utama ketika piala di depan mata? Seperti kutipan di atas, ternyata ‘human being won’. Caoimhin yang tampil gemilang sepanjang ajang Carabao Cup layak dipercaya untuk tampil di final. Dua kali tak kebobolan saat melawan Norwich di babak ketiga dan Preston North End di babak keempat, kemudian menang adu penalti saat lawan Leicester di perempat final, serta dua kali cleansheet di leg pertama dan kedua versus Arsenal, membuat Klopp sentimental.
Tanpa kepercayaan Klopp, tak akan pernah Caoimhin menjadi bintang kesayangan yang akan senantiasa diperbincangkan fans di masa-masa yang akan datang. Apalagi hasil final Carabao Cup 2022 dengan skor kemenangan 11-10 sungguh bakal dikenang setelah Liverpool terakhir juara satu dekade yang lalu.

Sungguh, apa yang dilakukan Klopp kepada Caoimhin membuat saya jatuh hati kepada keduanya. Kesediaan memberikan kepercayaan, dibayar lunas dengan etos membalas kepercayaan. Apalagi jika dengan membandingkan dengan apa yang dilakukan Tuchel kepada Mendy. Sungguh tak berbanding dalam pembahasan teori kepemimpinan.
Tuchel punya maksud menggapai kemenangan tapi dengan mengorbankan yang di lapangan yang telah berjuang. Kalau yang diganti tidak perform sih wajar saja, tapi Mendy adalah kiper juara Afrika yang tampil juga memukau sepanjang pertandingan. Skor boleh 0-0 sepanjang waktu normal dan perpanjangan waktu, tapi bisa jadi inilah pertandingan 0-0 yang menarik, karena kedua tim tampil menyerang dan kedua penjaga gawang tampil gemilang dengan beberapa kali penyelamatan.
Balik ke pembahasan soal Caoimhin, Klopp pasca final itu mengatakan, bahwa Caoimhin tak akan dijual atau pun dipinjamkan. Bagaimana pun untuk tim yang lapar juara, kedalaman skuad dan keharmonisan persaingan antar pemain adalah kunci seberapa banyak piala bisa diangkat. Semoga saja Caoimhin betah menjadi yang kedua meski tak semua orang bisa betah menjadi yang kedua.

[kkpp, 03.03.2022]