Celoteh Nuha

Celoteh Nuha: Bermandikan Cahaya Ilahi

“Wah, seru nih Yah … kalau kita mandi, jadi bermandikan cahaya Ilahi … “

Saya ngakak dalam hati dan rasanya kecut. Kok bisa Nuha menemukan idiom itu. Celoteh Nuha di pagi itu (20/2) terasa ada benarnya. Semalam hujan deras di malam Minggu membuat genteng atap rumah saya jatuh menerobos plafon kamar mandi. Untungnya sih, pas kejadian tidak ada orang yang sedang mempergunakan kamar mandi tersebut.

Pas keesokan paginya, plafon di kamar mandi yang berlubang menampakkan sebaris genteng nyaris jatuh karena kayu penyangganya rapuh dimakan rayap. Walhasil, dari kamar mandi terlihat langit biru, dan kamar mandi terasa terang benderang.

Ungkapan ‘bermandikan cahaya Ilahi’ ya dalam makna sebenarnya. Pas bener.

Tentu saja kami tak bisa berlama-lama. Apalagi belakangan cuaca sungguh tak bersahabat. Hujan lebat disertai angin. Malah di Surabaya sempat hujan es segala. Kami khawatir, genteng yang jatuh akan mengajak teman-temannya yang masih bertahan bertengger di kayu lapuk bawaan developer perumahan untuk kompak ikutan jatuh.

Rencana renovasi yang beberapa tahun ini jadi wacana ya mau tidak mau harus segera direalisasikan. Apalagi pak tukang yang datang kemudian memastikan bahwa membongkar atap adalah keharusan sebagaimana tetangga-tetangga telah melakukan penggantian kayu dengan galvalum sebelum kami melakukannya.

Padahal, seru sih sebenarnya: mandi sambil melihat langit biru. Tapi siapa yang sanggup bila mandi sambil membayangkan tertimpa bintang genteng jatuh.

[kkpp, 04.03.2022]

Standar

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s