In Memoriam: Erry Susanto

“if everything has been written down, so why worry”

Sungguh tak menyangka jika status di profile Blackberry Messenger  punya kawan Erry adalah pratanda dirinya pamit mendahului kami menghadap Ilahi. Status yang semestinya dengan mudah dicek karena ada di genggaman tangan, sungguh tidak saya ketahui dan tidak saya sadari seandainya saja tidak ada pesan dari kawan Kamil, yang tengah belajar di Prancis, me-message via FB pada hari Selasa (15/3) siang itu. Pesan dari Kamil singkat dan mengejutkan:  permintaan untuk sholat ghoib untuk Erry telah berpulang sejak dua hari sebelumnya, Minggu, 13 Maret 2011. Deg!

Bagaimanapun, meski kematian adalah sebuah kepastian, kabar tentang kematian sering menyentak. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un.

***

Pertengahan tahun 1995, kami beberapa orang eks penghuni Asrama Mahasiswa ITS Blok C mencari kost karena masa huni yang sudah mencapai ambang batas. Akhirnya kami memilih kost yang masih dalam pembangunan hingga lantai tiga. Kami memilih di sana, karena ada banyak kamar yang bisa menampung kami yang memungkinkan kami tetap bersama.

Beberapa dari kami menempati lantai dua dan beberapa lainnya di lantai tiga. Sedangkan di lantai satu yang hanya ada tiga kamar saja, sudah dihuni oleh anak baru. Salah satunya adalah Erry, yang kemudian kami kenal baru masuk di jurusan Teknik Sipil dan berasal dari Jakarta.

Di kost-kost-an -yang kemudian kami namakan SuperKenchot saat kami getol bermain bola melawan komunitas kost lainnya- awalnya Erry termasuk pendiam. Ibarat gong yang tidak berbunyi bila tidak ditabuh. Mungkin karena kendala bahasa. Maklum, kami lebih sering berbahasa Jawa sebagai pengantar bahasa kost. Tetapi di kemudian hari, Erry adalah salah satu icon kost-kostan yang hampir senantiasa ada di setiap kegiatan bersama. Muter film, nonton dan maen sepakbola, diskusi dan gojlok-gojlokan, gitaran, saling pinjam buku, saling pinjam komputer, saling pinjam motor, aktivitas nyari sahur bersama, … ah, terlalu banyak untuk diceritakan satu persatu. Bayangkan, sejak 1995 hingga kelulusan masing-masing. Yang tak terlupakan: kadang kami memanggilnya: Mu … (kependekan dari ‘Lemu’).

***

Setelah tak ada kabar sekian lama, kemudian kami sempat rajin ber-YM-an saat Erry mengerjakan proyek di Nusa Tenggara. Hingga kemudian berita tentang sakitnya hingga dirawat di Jakarta. Sakit yang lumayan langka: Miastenia Gravis (Myasthenia Gravis) yaitu  gangguan autoimun yang merusak komunikasi antara syaraf dan otot, mengakibatkan peristiwa kelemahan otot. Myasthenia gravis bisa diakibatkan dari kerusakan pada sistem kekebalan. Tentang sakitnya ini, Erry pernah nulis di blognya. Bisa dibaca di sini.

***

19 September 2010.

“Aku nang Suroboyo. Ketemuan yuk”

“Lho, wes tahes tah?”

“Lek gak tahes mosok iso nyampek kene…. hehehe. Iki aku ambek Kokoh”

“Oke, meluncur”

Erry di malam cangkrukan itu

Jadilah malam itu kami cangkruk bertiga sebagai SuperKenchoters menikmati udara malam di sebuah kedai STMJ di jalan Sulawesi Surabaya. Ngobrol ngalor ngidul mengenang masa yang berlalu. Menanyakan dan mengabarkan tentang kawan-kawan lainnya. Bercerita tentang aktivitasnya yang sedang menangani proyek di Yogya, anak teman seangkatannya yang ikut Indonesia Mencari Bakat, tentang perkembangan sepakbola, tentang kamera dan fotografi. Tentang banyak hal yang tak tersampaikan secara maya melalui YM, FB dan BBM.

Seusai cangkrukan yang berakhir karena gerimis di dini hari, Erry men-update status FB-nya sebagai berikut:

Past is the past, but deep down inside you know you miss a part of it

Tak sangka, itulah pertemuan fisik terakhir dengannya. Sebuah janji untuk bertemu di Jakarta tak pernah kesampaian. Selamat jalan, brother! Semoga ampunan Allah atas semua dosa dan kesalahanmu. Cepat atau lambat, kami bakal menyusulmu dan kemudian kami belajar menghadapi kematian setegar dirimu.

[kkpp, 17.03.2011]

2 pemikiran pada “In Memoriam: Erry Susanto

  1. pernah beberapa bulan yang lalu, sobat kita pingin jalan2 kejogja dan rencana kita ingin jalan2… tetapi semua itu belum kesampaian… aku sangat terkejut ketika saudara kamil mengabariku…Innalillahi wainnailaihi rajiun…Selamat jalan sobat…. smoga Allah SWT mengampuni dosa2mu dan menempatkan dirimu ditempat yang sangat indah yang diRahmati Allah… Amin.

    Suka

Tinggalkan komentar