O-Ring ITS93: Oei Khee Foe

Oei Khee Foe, begitu namanya minta dituliskan. Pencinta kimia sejak kelas 1 SMA dan tersesat di jalan yang benar di Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITS. Bahkan sejak lulus dari ITS tahun 1997, dunia Khee Foe selalu terkait dengan dunia kimiawi. Meski telah berpindah beberapa perusahaan, beberapa di antaranya adalah perusahan multinasional, tetapi kesemuanya tak lepas dengan dunia kimia yang ia sukai.

Beruntung buat penulis bisa mendapatkan kesempatan untuk wawancara via whatsapp chat di sela-sela kesibukannya di hari Senin (4/12) yang padat.

Halo cak. Dari kesibukan yang sekarang, lebih banyak menghabiskan waktu di mana?

Kesibukan sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di Jabodetabek, tetapi week end tetap balik ke Sidoarjo karena keluarga stay di Sidoarjo.

Sudah seberapa lama dengan rutinitas seperti itu?

Sudah sejak 2007

Wih lama juga ya

Awalnya tahun 2007 hingga 2014 saya bekerja di 3V Sigma SpA sebagai Country Manager (yang harus) based di Jakarta. Di sini saya hanya sendiri, jadi fleksibel waktunya. Kemudian tahun 2014 saya pindah ke Behn Meyer Chemicals di Serpong, di sini ngantor dengan ketat jadi kadang pulang dua minggu sekali.

Lepas 5 tahun di Behn Meyer, saya pindah ke Sudarshan, Indian pigment maker, di tahun 2019-2020. Mirip di 3V Sigma, di sini juga home office. Jadi waktunya juga fleksibel. Sewaktu pandemi 2020-2021 saya pindah ke PT. Holland Colours Asia yang based di Tangerang. Pulang beberapa minggu sekali karena pandemi.

Setelahnya, tepatnya di Juni 2021 saya pindah ke Padang untuk bekerja pada PT. Collins Higgins Commodities. Perusahaan ini meng-handling cinnamon. Ketika di Padang inilah pas September 2021, saya (mengalami) patah kaki yang mengharuskan operasi di RS Semen Padang. Dan setelah (operasi) itu saya work from home sampai akhir Mei 2022.

Sejak Juni 2022 hingga sekarang saya bekerja di Qingdao Sanhuan Colorchem Co Ltd sebagai Country Manager. Dan (lagi) di sini fleksibel karena home office based.

Kira kira gitu background-nya (rutinitas pekerjaan)

Yang di Padang itu yang pernah diobrolin di Ngobrol Ngalor Ngidul Virtual kapan itu ya, soal per-cinnamon-an …

Ya betul. Collins Higgins Commodities (CHC) handling the cinnamon processing as ordered by Mc. Cormick. Jadi handling mulai dari sourcing, grading hingga receival di Padang. Di Padang, processing dikerjakan oleh anak perusahaan Mc. Cormick yaitu : Sumatra Tropical Spices (STS). Jadi CHC punya operation office di dalam STS site.

Dari beberapa perusahaan selama kurun waktu itu, ada beberapa teman yang madzhab nya berpindah-pindah perusahaan, tetapi ada beberapa teman juga yang madzhab-nya malah satu perusahaan saja sejak lulus. Menurut cak Khee Foe bagaimana?

Ya namanya perjalanan karier kadang tidak bisa diprediksi. Ya dijalanin saja.

Berarti tipikal mengikuti ke mana arus membawa ya cak, bukan yang mem-planning ke mana arah arus kemudian mengalir?

Ya sih.

Dari beberapa perusahaan multinasional yang pernah bergabung, hal-hal menarik apa yang dipelajari

Banyak sih. Masing-masing perusahaan punya kelebihan sesuai asal negaranya. Perusahaan Jerman menekankan kedisiplinan, konsistensi, fokus, dan detail analysis. Perusahaan Italia menekankan pada inovasi  dan kreativitas serta friendship/family. Unik sesuai culture mereka.

Adakah benang merah masing-masing negara tadi itu memang nyata adanya, atau memang itu tradisi perusahaannya, bukan negaranya?

Tradisi perusahaan dan juga pasti ada pengaruh dari culture tiap-tiap negara

Sebelum masuk ke perusahaan baru, pernah gak mempelajari dulu dari tradisi baru yang kiranya ditemui di perusahaan baru?

Ya cari-cari info dulu

Nah, setelah cari-cari info, ternyata ada nggak tradisi yang gak expect tapi harus dihadapi …

Ga sih. Predictable.

Nah soal predictable, ke Surabaya-nya predictable nggak? Masa-masa sekolah di Kediri kan ya?

Ga (predictable). Bener, sekolah dari TK-SMA di Kediri.

Waktu itu, kepingin ke Yogya. Jadi pilihnya UGM sebagai pilihan 1. Tapi ternyata justru keterima di Surabaya/ITS.

Mostly temen-temen Kediri pada pengin ke Yogya daripada Surabaya ya cak?

Ga juga. Mainly ke Surabaya.

Mengapa pengin ke Yogya?

Ke Yogya karena kesannya kota pelajar dan dulu pernah nonton film jadul dengan latar belakang UGM. Lupa judul(film)nya. Terus kesannya UGM itu gimana gitu. Hehehe.

Akhirnya kesampaian “kuliah” di UGM (selama) dua minggu di tahun 1996. Waktu itu kita ikut Training Instrumentasi Kimia di FMIPA UGM. Ngobrol-ngobrol dengan mahasiswa Kimia UGM waktu itu, malah mereka bilang pingin kuliah di ITS. (emoticon ngakak)

Hahaha, mengapa begitu? Rumput tetangga lebih hijau effect?

Ya. Kira-kira begitu.

Karena (mereka bilang) katanya ITS lebih dekat ke Dunia Industri

Padahal di UGM (waktu itu) juga ada Teknik Kimia dan juga Kimia MIPA seperti di ITS juga kan?

Ada. Tapi saya tidak pilih jurusan itu di UGM. Saya pilih Teknik Pangan. Dulu namanya Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (PHP).

Yang lucu waktu kita training di UGM, kita sekost dengan mahasiswa mayoritas ilmu sosial macam sejarah, antropologi, sosiologi sehingga ketika ada tugas, kita kesulitan cari calculator scientific karena yang punya itu yang jurusan teknik atau sains … (emoticon ngakak).

Calculator yang merk-nya depannya ‘C’ itu ya cak?

Yupppp. Hahahaha.

Buat sebagian orang, kimia adalah momok, mulai suka kimia mulai kapan?

Oo mulai suka sejak kelas satu SMA. Kesannya, chemistry is life gitu. Apa aja pasti ada chemical behind-nya.

Iya, sampai di pekerjaan juga masih terkait …

Ya. Belum pernah kerja di luar kimia. Selalu terkait dengan Chemistry. (emoticon triple ngakak)

Soal chemistry is life, ada gak cak yang dari kimia terus kemudian didapatkan quote atau filosofi yang bisa ditangkap oleh khalayak umum?

Hmmm. Ada sih. Bentar …

(setelah beberapa saat) … Dalam ikatan kimia, kita kenal istilah ikatan ionik yaitu ikatan yang terjadi karena electrostatic charges yang berpasangan, misalnya, Na+ dan Cl- … Dalam (ke)hidup(an) ini, misal dalam berumah tangga, mungkin istri atau suami punya karakter berlawanan namun don’t worry, justru itu bisa menjadi modal untuk rumah tangga yang kuat karena saling melengkapi.

(emoticon triple ngakak)

Waiki … Kok bisa nemu quote begitu, jangan-jangan dari pengalaman … eh.

(emoticon triple ngakak)

Iya … Karena istri saya kebetulan justru alumni music college. Jadi benar-benar different direction.

Hihihi, yang penting bisa saling melengkapi dan saling memahami … kalau gak ada chemistry malah susah cak.

(emoticon triple ngakak)

Kemarin tanggal 7 Oktober (pen. Reuni 30 Tahun ITS93) datang ke kampus kan?

Ya dateng

Pertama kali setelah lulus? Atau sudah sering datang sebelumnya?

Pernah datang bolak balik setelah lulus, waktu itu saya kerja di PT. Tri Anugrah Sejati thn 1999-2000. Datang ke jurusan Kimia aja karena kantor saya waktu itu supply lab equipment & lab chemical. Setelah tidak di alat lab lagi ga pernah ke kampus. Baru datang lagi ya 7 Oktober kemarin.

Setelah sekian waktu (tidak ke kampus), kesan apa atas kampus (yang baru dilihat lagi)?

Amazing.

Modern banget.

Tapi kesan menyeramkannya hilang. Jadi friendly. Kalau ITB kan masih kerasa gimana gitu, kebetulan anak saya kuliah di sana.

Menyeramkan? Pernah ada pengalaman yang ‘menyeramkan’ selama di kampus dulu?

Menyeramkan dalam arti dulu ITS image-nya didikan yang keras, (belum lagi) panas banget suasananya dll … serta nilai nilai yang sulit dari para dosen dan asisten praktikum. (Kalau) sekarang kayaknya lebih friendly dalam pelaksanaan pendidikannya. Lebih mengutamakan pendekatan personal, kreativitas.

Ga tau ya ini kalau menurut saya pribadi. Maybe I am not right. Hehehe.

Tapi kalau menyeramkan dalam arti mistis, pasti ada. Kebetulan pas kami tugas akhir itu kan nge-lab di Lab Kimia Organik. Kita mengekstrak sesuatu bahan. Ada teman yang kebetulan di depan saya persis berdirinya. Dia happy karena sudah mendapatkan kristal murni. Artinya, senyawa hasil ekstraknya sudah ada, jadi tinggal uji instrumentasi, selesai kerja lab dia. Namun ketika dia (pergi sejenak) ambil sesuatu gitu, (pas balik) kristalnya hilang tidak berbekas padahal kristalnya ditaruh dalam (botol lab) Erlenmeyer.

Sampai sekarang sering jadi guyonan kita alumni Kimia Organik. Beneran unsolved mystery.

Karena (kristal kimianya) hilang ya dia harus ulang lagi dari awal, sampai nangis nangis …

Sebelum terakhir nih, boleh cerita tentang nama?

Ya. Kenapa? Ada yang unik?

Karena jaman Orde Baru kan mewajibkan ganti nama. Any thought about that?

Ya kalau menurut saya sih not a big problem … Karena setelah kerja saya proceed ganti nama supaya mudah dan temen-temen ga sulit melafalkan.

Jadinya pakai nama yang mana sekarang? Khususnya nanti buat judul O-Ring nya?

Pakai nama Oei Khee Foe saja .., sesuai ijazah dan transcript. Khee Foe is ok. (emoticon tersenyum).

Artinya apa?

Waduh. Nama itu dalam Hangzi: Huang Xi Fu. Kalau diindonesiakan jadi Oei Khee Foe. Artinya kurang lebih: hope to be lucky in life. … (emoticon tertawa).

Itu kata papa saya dulu. Cuma aku tidak bisa menuliskan Hangzi-nya (dalam aksara mandarinnya)

Soal nama ini kan buat generasi kita, atau generasi orangtua kita ataupun juga generasi anak-anak kita kan berbeda perspektifnya. Kolega-kolega Chinese yang di China maupun Singapore atau Malaysia juga sudah pakai nama depan yang ke-barat-barat-an …

Oo ya karena nama mereka susah disebutin. Jadi perlu nick name. Sama dengan di Thailand. Cuman kalau Thai, namanya ngawur. Ga jelas.

Maksudnya peng-nick-name-annya ngawur?

Yang misalnya: Nut (baca : Nat : Kacang), GM (baca : Je Em karena nama belakangnya Jomkoh),  lalu Nam, dll. Kalau orang China pakai nama barat yang bagus seperti Michael, Lucy, Grace, dll.

Hehehe. Ada lagi cak yang mau disampaikan?

Saya kira itu aja. Thank you sudah diajak O-Ring.

Saya yang terima kasih, sudah disempatkan untuk wawancara.

[kkpp, 05.12.2023]

Satu pemikiran pada “O-Ring ITS93: Oei Khee Foe

Tinggalkan komentar