Indonesiana, Kisah Kehidupan, Social Media

Dalam Satu Genggaman

Menuliskan postingan ini (17/11) dan postingan sebelumnya, saya menggunakan aplikasi di handphone. Biasanya saya ngeblog ya hanya via laptop. Dengan menggunakan aplikasi di handphone, ngeblog jadi lebih ringkas karena saya tak lagi ribet mindahin data dari handphone ke laptop. Apalagi handphone dan laptop saya itu keduanya tak seiman yang bikin perlu beberapa penyiasatan agar keduanya bisa bersesuaian.

Karena keribetan itulah, jadinya banyak draft akhirnya terbengkalai. Tulisan yang ada di kepala hanya singgah di ‘draft’ tanpa tuntas ter-publish-kan. Alasan ya? Hihihi, iya bener, satu alasan pembenaran atas kemalasan menyelesaikan tulisan.

Ya kini jadi tak ada lagi alasan. Ngeblog lebih enak dengan satu genggaman saja. Ambil foto dari kamera, pakai foto karya kawan dari aplikasi whatsapp, edit foto-foto juga pakai aplikasi di handphone dan final, memuatnya pakai aplikasi wordpress.

Tak hanya ngeblog yang dalam satu genggaman. Saya yang awalnya agak alergi dengan e-banking, akhirnya kini memakainya. Transfer, top-up uang digital semacam gopay dan ovo, bayar listrik kini tak lagi harus ke atm. Semua dalam satu genggaman. Apalagi new living-nya Bank Mandiri tampilannya lebih wah dibandingkan living yang sebelumnya, plus ditambah dengan login pakai face id. Sedangkan ke atm jelas lebih ribet: antrinya, parkirnya, belum lagi tergoda beli ini itu jika atm-nya terletak di dalam gerai toko swalayan. Meski demikian, ke atm masih perlu. Top up flazz misalnya, karena pakai m-banking-nya BCA, baru bisa cek saldo dan lihat history terakhir. Ambil uang cash juga masih perlu langsung ke atm.

Apa lagi ya yang dalam satu genggaman? Media sosial kini juga sudah dalam satu genggaman. Twitter, instagram, facebook. Apalagi? Browsing, chatting, memesan makanan jika sedang malas keluar, juga sudah dari dulu. Dari hal personal seperti main game pun juga urusan pekerjaan untuk meeting online pakai zoom dan microsoft team juga sudah ada di handphone. Nonton streaming kalau terpaksa karena masih di perjalanan juga sudah bisa dalam satu genggaman. Kelak mungkin aplikasi buat ngecek rumah, menyalakan lampu jika sudah gelap dan kita masih belum pulang, bakal terinstall.

Yang masih cita-cita karena keterbatasan budget adalah me-managemen tim sales force di pekerjaan atau memantau performance air compressor di client. Keduanya mestinya sudah bisa pakai aplikasi seadanya. Hanya masalah waktu dan biaya untuk menjadikannya satu aplikasi khusus secantik aplikasi-aplikasi lainnya seperti aplikasi Brompit buat ke bengkel motor.

Dalam satu genggaman itu semua bisa terlaksana berkat mengikuti anjuran untuk membeli handphone flagship, mengefektifkan penggunaannya serta memaksimalkan umur pakainya, lantas menggantinya kelak dengan handphone flagship lainnya setelah waktu gantinya tiba. Bagaimanapun jika menggunakan handphone flagship yang didukung teknologi terkini, hampir semua hal bisa dilakukan. Kecepatan, memori, kapasitas, kemampuan kamera yang terus makin canggih, daya baterai yang kian lama serta kemampuan fast charging sangat membantu mewujudkan semua hal dalam satu genggaman.

Tetapi ada sih, hal yang ingin digenggam tapi tak bisa digenggam meski sudah berhandphone flagship. Hehe iya. Menyerah saja. Ia bukan takdir. Gak jodoh mau apa yang digenggam?

[kkpp, 17.11.2021]

Standar

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s