Pandemi yang sempat memvakumkan banyak hal telah berlalu. Meski kasus tetap saja ada dan kewaspadaan harus senantiasa dikedepankan, banyak sendi kehidupan telah kembali normal. Begitu halnya dengan Liga Bridge Indonesia yang sempat terhenti kemudian diperdebatkan apakah dilanjutkan atau dimulai saja musim liga yang baru.
Waktu itu, Liga Bridge Indoneia baru saja dimulai seri pertama pada tanggal 29 Februari 2020, beberapa hari saja setelahnya Presiden Jojo Widodo mengumumkan secara resmi kasus covid-19 disusul serangkaian kebijakan untuk menanggulangi penyebaran virus tak ayal membuat Liga Bridge Indonesia juga menjadi terhenti.
Setelah dibuka oleh Prof. Miranda S Goeltom, Ketua Umum Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB Gabsi) di Museum Bank Indonesia, rencananya seri kedua akan dilaksanakan di Semarang 21-22 Maret 2020, seri ketiga di Surabaya 11-12 April 2020 dan seri keempat di Yogyakarta 25-26 April 2020 serta Grand Final di kembali di Jakarta pada 8-10 Mei 2020. By design, Liga Bridge Indonesia ini bukanlah sekedar turnamen biasa. Diikuti oleh 16 tim yang saling bertemu double round robin 14 papan di empat kota.
Melalui diskursus yang cukup panjang apakah Liga Bridge Indonesia dilanjutkan atau dimulai saja musim yang baru, pada akhirnya dua belas tim menyatakan setuju untuk dilanjutkan. Tentu saja ada perubahan-perubahan peraturan pertandingan. Misal, perubahan pemain diperbolehkan dengan yang telah didaftarkan dulu. Juga waktu pelaksanaan yang semula 4 seri, menjadi 3 seri menyesuaikan dengan jumlah tim yang berkurang. Demikian halnya yang semula 4 kota pelaksanaan, menjadi dua kota di Jakarta dan Bekasi.
Salah satu tim yang melanjutkan adalah tim kami, IKA ITS. Saya sempat berseloroh di whatsapp grup para kapten, mestinya yang paling tidak ingin dilanjutkan dan dimulai saja liga yang baru adalah kami, mengingat hasil di seri pertama yang paling jelek adalah kami. Tetapi kami berkomitmen melanjutkan sebagai apresiasi atas hasil terdahulu, serta secara non teknis kami masih bisa mengikuti jadwal yang telah ditentukan.
Bermaterikan pemain Hendrik Febriyanto (Teknik Industri 2012), M Shahbana Satriawan (Teknik Informatika 2013), Wuryan Hidayat (Teknik Fisika 1995), Achmad Muam Vebriyanto (Teknik Elektro 2007), M Amintadaya (Teknik Kelautan 1991), Andy Prasetyo (Teknik Sipil 1997), Gatra Wiradika (Teknik Material 2015) dan Fikri Kurniawan (Teknik Material 2015), di seri kedua yang dilangsungkan di Bridge Centre Bulungan, Jakarta, hingga ronde ke-14 tim IKA ITS berada di posisi kedua di bawah tim KBP yang tampil perkasa melanjutkan keperkasaan di seri pertama. Tim KBP bermaterikan pemain-pemain master dunia: Denny Sacul, Robert Tobing, Taufik Asbi, Lusje Olha Bojoh, Franky Karwur, Julius A George, Julita Tueje.
Bagi kami, dengan format double round robin adalah kesempatan berharga buat pemain-pemain muda alumni ITS untuk bermain di level yang lebih tinggi dan kompetitif melawan pemain-pemain bridge terbaik di Indonesia.
Kami sungguh bersyukur serta mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh oleh Cak Sutopo Kristianto, Ketua Umum Pengurus Pusat IKA ITS, dan Cak Thontowi Djauhari, Sekjen Pengurus Pusat IKA ITS, yang hadir langsung di venue menyemangati kami di seri kedua ini.



Selain KBP dan IKA ITS, tim-tim lain yang melanjutkan liga adalah Garuda Bridge Club, Bhinneka Bridge Club, Djarum Super, Djarum Black, Djarum LA, Dauna Winaza, ACR 1 dan ACR2, Guyub57 serta Mampang Bridge Community.
Seri ketiga akan diselenggarakan di Hotel Santika Mega City Bekasi pada tanggal 10-11 September 2022. Masih ada 9 sesi lagi, siapa tiga tim yang akan menemani KBP yang sudah setengah langkah menuju ke Grand Final sungguh layak ditunggu.
[kkpp, 22.08.2022]