Keberuntungan menghampiri kami siang itu (11/9). Sebuah tenant mall tempat kami makan siang ternyata sedang mengadakan acara promo. Ada undian ditraktir oleh tenant alias gratis buat pemenang pertama, serta voucher buat dua pemenang kedua dan ketiga. Sang tenant waktu itu penuh, semua meja terisi. Kami tak tahu kalau di tenant itu sedang ada promo.
Baca lebih lanjutTag Archives: IKA ITS
Melanjutkan yang Tertunda
Pandemi yang sempat memvakumkan banyak hal telah berlalu. Meski kasus tetap saja ada dan kewaspadaan harus senantiasa dikedepankan, banyak sendi kehidupan telah kembali normal. Begitu halnya dengan Liga Bridge Indonesia yang sempat terhenti kemudian diperdebatkan apakah dilanjutkan atau dimulai saja musim liga yang baru.
Baca lebih lanjutIn Memoriam: Sandjaja Kosasih
Cak Sanko, demikian kami menyapanya di milis alumni ITS terbesar, al-its@yahoogroups.com. Nama lengkapnya adalah Sandjaja Kosasih, senior alumni jurusan arsitektur, kira-kira satu dekade di atas saya. Beliau adalah salah satu pegiat IKA ITS khususnya di kepengurusan wilayah Kalimantan Timur dan sekaligus salah satu post-er milis favorit saya. Milis yang lebih mirip dengan warung kopi, siapa saja bisa nimbrung, siapa saja bisa datang dan pergi. Tetapi, Cak Sanko biasanya hadir memberi komen dengan sudut pandang yang berbeda pada sebuah diskusi yang tengah panas-panasnya, serta dengan menggunakan bahasa yang enak dibaca.
In Memoriam: Ir. Bambang Prasetyo
Seharusnya saya menulis ini, beberapa waktu yang lalu. Tepatnya tanggal 27 Desember 2010, saat berita berpulangnya Cak Sebul, begitu panggilan akrab Ir. Bambang Prasetyo, tersampaikan via milis-milis yang saya ikuti.
Bagi saya, Cak Bambang Sebul adalah sosok senior yang bersedia kapan saja meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan adik-adik yang belum tentu dikenalnya. Bahkan yang sudah terpisah sekian tahun jauh di bawah beliau. Cak Bambang Sebul dengan saya berselisih 24 angkatan. Beliau P-9, mahasiswa perkapalan angkatan ke-9. Artinya beliau masuk ITS tahun 1969, bahkan di saat saya belum lahir.
Pertemuan dengan beliau bisa dihitung dengan jari. Pertama kali bertemu dengan Cak Bambang Sebul adalah tahun 1995. Waktu itu saya yang kebagian tugas di bagian dana acara seminar nasional maritim yang diselenggarakan oleh himpunan mahasiswa jurusan. Bersama dengan teman seangkatan waktu itu, almarhum Wiwis Tri Andhika yang menjadi ketua panitia, kami menggelandang ke Jakarta, mencari sponsor untuk acara tersebut.
Sungguh salut dengan tanggapan senior-senior alumni yang begitu kompak. Bahkan tak segan membantu kami yang waktu itu sama sekali baru menyapa riuh rendahnya ibukota. Atas rekomendasi beberapa alumni, sampailah kami untuk mampir ke kantor beliau di bilangan Sabang, Jakarta Pusat. Sebuah perkenalan pertama yang tak bisa dilupakan, karena atas jasa para senior-senior itulah, acara seminar yang diselenggarakan di gedung serbu guna ITS (kini: Graha Sepuluh Nopember) yang masih gres, dapat terlaksana dengan lancar dan sukses.
Pertemuan kedua adalah tahun 1998. Waktu itu, bersama beberapa kawan kami diminta untuk ke Jakarta, meninggalkan kawan-kawan yang tengah membesarkan aksi mahasiswa yang terus membesar dari hari ke hari di Surabaya. Misi yang kami emban adalah menjalin komunikasi dengan alumni serta mencari dukungan bagi aksi-aksi tersebut. Saat berbagi tugas, salah satu nama yang kemudian terlintas di benak saya untuk dihubungi adalah nama beliau. Jadilah kemudian pertemuan kedua dengan beliau. Lagi-lagi di kantor beliau yang bergerak di bidang pekerjaan bawah laut.
Pertemuan ketiga adalah setahun setelah pertemuan kedua. Kali ini pertemuan tak sengaja di sebuah masjid, yang terletak tak jauh dari kantor beliau. Waktu itu, saya sedang mencari data tentang tugas akhir (TA) saya di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang terletak di jalan MH Thamrin. Diskusi kali ini lebih santai, karena tak ada misi khusus yang harus dibicarakan. Meski demikian, diskusi waktu itu sedemikian gayengnya. Mulai bahasan tentang gerakan mahasiswa pasca Presiden BJ Habibie, aktivitas organisasi kemahasiswaan pasca Mubes II ITS, hingga ke tugas akhir saya tentang energi alternatif. Sungguh diskusi yang akan senantiasa saya kenang. Mulai ashar sampai maghrib. Saya sungguh heran, kok bisa beliau kemudian menyempatkan waktunya untuk berdiskusi dengan saya.
Pertemuan ke-empat adalah saat acara IKA ITS yang menyelenggarakan Sidang Umum Majelis yang berlangsung di Hotel Novotel, Surabaya, beberapa tahun yang silam. Di tengah acara yang deadlock saat pemilihan Ketua Umum, kami sempat bertegur sapa dan berdiskusi dalam waktu yang singkat.
Belakangan saya menyadari, ternyata memang beliau adalah tokoh di belakang layar keberadaan IKA ITS selama ini. Beliaulah yang kemudian men-draft anggaran dasar dan anggaran rumah tangga IKA ITS, serta hal-hal organisatoris lainnya hingga keberadaan IKA ITS seperti yang kita kenal saat ini.
Selamat jalan, Cak. Semoga teladan yang telah dicontohkan senantiasa menjadi inspirasi kami, generasi yang akan meneruskan jejak langkah.
Doa kami mengiringi kepergianmu, Cak.
[kkpp, 07.01.2011]
Nggowes dari Jakarta ke Surabaya
Luar biasa! Hanya itu yang bisa saya katakan saat membaca berita tentang rencana nggowes (alias ngonthel, alias bersepeda) dari Jakarta ke Surabaya, di milis alumni beberapa waktu yang lalu.
Apa luar biasanya coba? Bukannya bagi atlet bersepeda sudah terbiasa dengan route yang lebih jauh dari itu, seperti Tour de Java apa Tour de Indonesia yang biasa digelar ISSI?
Nah kali ini, dua hal yang bikin terasa luar biasa adalah bahwa penggowesnya adalah senior-senior alumni ITS, yang sudah berumur lansia, dan dilaksanakan dalam rangka 50 tahun almamater! Astaganaga, sungguh tak pernah terbayangkan bagi saya. Bersepeda sejauh beratus-ratus kilometer, pada usia di atas 50-an tahun, dan … demi dies natalis almamater!
Menurut Cak Sunaryo Suhadi, Ketua IKA-ITS Jakarta Raya dalam siaran pers-nya, rencananya para penggowes (beberapa sumber menyebut 12 orang, beberapa sumber menyebut 16 orang) yang dipelopori cak Gunawan, 62 tahun, alumni mesin angkatan 1968 (M-11), akan berangkat hari Minggu, 7 November 2010. Upacara pemberangkatan akan dilakukan dari depan Gedung Kementrian BUMN oleh salah seorang alumni juga, Ir. Irnanda Laksanawan, Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur.
Selanjutnya, dalam menempu perjalanan ratusan kilometer dalam tujuh hari itu, para penggowes akan ditemani oleh tim pengiring dari alumni yang tergabung di IKA ITS Jakarta Raya, yang akan menempuh rute Jakarta-Cirebon. Kemudian dilanjutkan ditemani oleh penggowes dari alumni IKA ITS Jawa Barat, lantas oleh kawan-kawan IKA ITS Jawa Tengah dan disambut oleh kawan-kawan IKA ITS Jawa Timur. Diperkirakan rombongan akan sampai di Surabaya pada tanggal 14 November 2010.
Selain sebagai cara menyemarakkan peringatan 50 tahun ITS, para penggagas berharap bahwa nggowes jarak jauh seperti dari Jakarta ke Surabaya ini, adalah salah satu cara mengingatkan bahwa sepeda adalah cerminan akan perlunya kepedulian terhadap kesehatan dan olahraga, serta teknologi yang ramah lingkungan. Selain itu, Petrus, 70 tahun, salah satu penggowes, menyampaikan bahwa dirinya merasakan bahwa ada perasaan khusus yang terjalin dengan Sang Pencipta saat melakoni perjalanan panjang dengan bersepeda.
Bagi ITS sendiri, para penggowes berharap bahwa sebagai institusi teknologi ITS agar mengkampanyekan kendaraan minim polusi dalam tiap inovasi teknologi. Pada kesempatan tersebut tim penggowes juga mencoba inovasi sepeda flexy knockdown karya sivitas teknik mesin ITS.
Top markotop tenan, cacak-cacakku iku! Semoga banyak kelancaran dan kemudahan selama perjalanan …
[kkpp, 04.11.2010]
Berikut adalah rencana rute Nggowes tersebut:
1. Tanggal 7 November 2010 Start dari Monas – Pamanukan 132 Km
2. Tanggal 8 November 2010 Pemanukan – Cirebon 116 Km
3. Tanggal 9 November 2010 Cirebon – Pekalongan 136 Km
4. Tanggal 10 November 2010 Pekalongan Semarang 101 Km
5. Tanggal 12 November 2010 Semarang – Rembang 105 Km
6. Tanggal 13 November 2010 Rembang – Lamongan 158 Km
7. Tanggal 14 November 2010 Lamongan – Surabaya 52 Km ( Finish )
Total Jarak 800 Km
Wapres Boediono: Perkuat Keinginan Entrepreneur sejak Mahasiswa
Wapres Boediono berharap ITS memperkuat keinginan dan kemauan alumninya bidang entrepreneur dan teknologi sejak mahasiswa. “Silabusnya harus tepat demikian pula pengajarnya sehingga dapat sesuai dengan kondisi nyata.”
Demikian dikatakannya saat membuka IKA ITS Business Summit 2010, di Ritz Carlton – Pacific Place, SCBD, Jakarta (23/6).
Lebih lanjut dikatakan, dengan 65.000 alumni yang tersebar, di industri, birokrasi pemerintahan, politik, bahkan banyak yang berkarya di luar negeri, wapres berharap ITS dapat memunculkan wirausaha-wirausaha yang berdaya saing regional. Dan kemudian bersinergi dengan alumni-alumni universitas lain untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Apa yang disampaikan wapres di hadapan lebih dari 500 alumni ITS dari penjuru nusantara itu, sejalan dengan tema acara yang diselenggarakan dalam rangka 50 tahun ITS, yaitu meningkatkan jejaring bisnis untuk menguatkan daya saing ekonomi bangsa.
(kkpp, 23.06.2010)
[agenda] IKA ITS Business Summit 2010
Lima puluh tahun sering diperingati sebagai tahun emas. Bagi ITS, inilah masa peringatan tahun emasnya. Meski baru jatuh pada November nanti, banyak acara telah digelar sepanjang tahun ini. Salah satu acara yang diselenggarakan para alumni adalah IKA ITS Business Summit 2010, yang akan diselenggarakan di Ritz Carlton Hotel Pacific Place, SCBD Jakarta, pada 23 Juni 2010.
Pada acara ini, lima menteri akan mengisi acara business chamber workshop yang berlangsung secara paralel. Tiap menteri akan membahas tiap sektor, yaitu sektor kelautan oleh Menteri Kelautan, Dr. Ir. Fadel Muhammad, sektor telekomunikasi dan teknologi informasi oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, Ir. H. Tifatul Sembiring, sektor energi dan petrokimia oleh Menteri ESDM, Dr. Darwin Zahedy Saleh, SE, MBA, sektor infrastruktur dan properti oleh Menteri Pekerjaan Umum, Ir. Djoko Kirmanto, Dipl.HE, serta sektor industri manufaktur oleh Menteri Perindustrian, Ir. MS Hidayat.
Tak hanya itu, acara ini dibuka oleh Wapres RI, Prof. Dr. Boediono, M.Ec serta dilanjutkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Ir. M Hatta Rajasa yang memberikan pemaparan kunci. Sedangkan penutupan akan dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. M Nuh DEA, alumni ITS yang juga menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan mantan Rektor ITS.
Jadi bila menginginkan pemaparan dari jantung kabinet RI, tak ada salahnya untuk meluangkan untuk menghadiri acara yang akan dilangsungkan sejak pagi hari hingga sore. Kemudian tinggal memilih untuk mencermati sektor yang mana sesuai dengan keinginan berdasarkan sektor-sektor yang disebutkan di atas.
Bila masih longgar, datanglah semalam sebelumnya. Ada acara gala dinner plus hiburan Cak Kartolo sebagai pemanasan sebelum bertemu pak Wapres serta satu menko dan enam menteri keesokan harinya.
Berminat? Kontak panitia: Isroni 085 6331 6791 atau Angga 081 9501 3313 untuk memastikan tempat karena acara selain untuk alumni juga terbuka untuk umum.
(kkpp, 18.06.2010)
Belum