Friends, ITS, Kisah Kehidupan

O-Ring 30Th ITS93: Agung Ariyanto (D3 Teknik Sipil Perhubungan)

Nama panggilan kawan di seri kelima serial “Obrolan Ringan (O-Ring) Jelang 30 Tahun Angkatan 1993 ITS (ITS93)” kali ini adalah Gondo. “Gondo itu nama artisnya, nama panggilan di rumah waktu cilik. Koyok Nazreil Irham iku Ariel. Gantengnya sih (emang) ganteng Ariel, awak dhewe menang manis ae … ,” kata pemilik nama asli Agung Ariyanto penuh kepedean mengawali wawancara via whatsapp chat Sabtu siang (25/3). Gondo, owner dari Renovasi Bangunan yang bergerak di bidang microconstruction, adalah kawan Angkatan 1993 ITS dari jurusan D3 Teknik Sipil Perhubungan, kemudian setelah lulus, melanjutkan ke S1 Teknik Sipil ITS.

Apa itu microconstruction? Berikut ini wawancara penuh guyonan dengan Gondo yang ternyata juga punya side-job yang tak disangka-sangka.

Sekarang tinggal dan domisili di mana?

Domisili sekarang di Pagesangan Surabaya. Dekat masjid Al Akbar.

Apane tahu campur? Eh, poso-poso mbahas tahu campur …

Betul tahu campur Cak Minto di SMAN 15 atau cak Meggy di pasar Pagesangan … (emoticon jempol)

Di (Surabaya) selatan cuma itu yang bisa menandingi (tahu campur) Kalasan Haji Mahfud.

Boleh diceritakan, kesibukan sekarang apa saja?

Sekarang sibuknya sehari-hari itu mengurusi perbaikan rumah tinggal, yang sepele-sepele begitu. Ada beberapa membangun rumah penuh, Tapi lebih banyak yang saya lakukan, kayak trouble shooting hunian rumah tinggal atau bangunan. Bisa bocor, bisa listriknya-njeglek-an, bisa salurannya mampet, closet buntu, sampai mambu tikus yo diterima ordernya … (emoticon mrenges)

Jadi saya kasih nama bisnis ini microconstruction. Karena belum ada yang serius untuk bidang seperti ini. Biasanya digarap tukang atau mandor

Wah, masuk iki … bisa kontak besok-besok … soalnya memang seringnya susah nyari tukang yang terpercaya … Seberapa serius cak terjun di ‘microconstruction’ semacam ini? Sampai ke digitalisasi?

Sebenarnya dari iklim bisnis konstruksi yang menurut saya kurang sehat. Ini opini saya atau yang saya rasakan. Jika ambil pekerjaan di pemerintahan yo potonganne akeh. Jika ambil pekerjaan dari kontraktor yang lebih besar, seperti nge-sub, bayar e angel.

Makanya dari 2009 saya belajar bisnis ini. Juga (berawal) dari pendapatnya nyonya yang juga lulusan D3 Teknik Sipil, “Sek talah Yah … , kok pekerjaan kecil-kecilmu itu membiayai pekerjaan yang besar-besar? Kok gak sehat ngunuWis ngene ae lho, ambil pekerjaan renovasi rumah tinggal (yang nilainya) 50 juta-an, kabehe 100 setahun, lak wis 5 milliar … ”

Sejak 2015 saya dan beberapa rekan membentuk perusahaan (jasa microconstruction) online. Cuma saya mundur karena konsepnya sudah berubah di tengah jalan. Awalnya menggunakan IT sebagai penunjang jasa microconstruction, tetapi kemudian ada investor baru membawa dana cukup banyak tapi beda konsep.

Aku pernah kepikiran dulu, pas susah nyari tukang, kalau gojek aja bisa menyatukan para tukang ojek, kok tidak ada yang membikin tukang dot com misalnya. Banyak tukang-tukang di luaran sana, yang susah juga karena tidak bisa menemukan market …

Dulu konsepnya begitu. Tapi konsepnya berubah sekarang, (sehingga) saya gak bisa di situ lagi.

Di bisnis mikrokonstruksi atau market-nya retail konstruksi, database tukang itu aset. Sekarang sudah 14 tahun di bisnis ini, wis gak sulit cari SDM yang bagus. Dan pasarnya memang dari getok tular, ini yang mau saya ubah jadi open market.

Good point cak. Sejauh mana sekarang rencana ‘Renovasi Bangunan’-nya?

Ini memang butuh rekanan yang siap secara modal dan frekuensi yang sama, sudah ada beberapa yang sepakat, yang bikin websitenya, terus internet marketingnya digarap serius, image perusahaannya dibangun dengan baik.

Tahun ini, momentum nya setelah pandemi relatif sudah kelar. Saat ini kami ada (pekerjaan) di Surabaya Raya meliputi Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan. Banyak juga (yang) di Malang Raya plus Batu, sekitar Pandaan, Tretes dan Pacet. Kalau pekerja, yang staff ada 8, yang pekerja lepas ada sekitar 40-an.

Semoga lancar dan dimudahkan Cak. Sepertinya, barusan googling, meskipun kompetitor sudah banyak, tapi masih banyak hal yang bisa dilakukan. Yang ini sama istri juga cak? Nuwun sewu, satu angkatan?

Iya satu angkatan

Mantab, berarti bisa datang bareng ke reunian sebagai satu paket …

Insya Allah cak. Mohon maaf sebentar, Iki ndadak ada pemilik rumah datang, padahal gak janjian di lokasi. Tak ladeni dhisik yo … , kira-kira setelah jam 1 disambung lagi ya. Sepurane …

— setelah terjeda beberapa waktu – –

Terakhir (tadi sebelum terjeda) soal reuni ya cak, dapat info pertama kali dari siapa?

Kalau info reuni ini, di-cemplungno paksa di grup ITS 93, karo cak Harun Mesin, infonya paling ya dari cak Eka D3 Sipil, sejak saat itu jadi tahu kalau akan ada acara gawe besar angkatan 93. (Acara) ini hal yang besar, mengumpulkan arek 93 dalam sebuah acara itu kan gak gampang, harus ada sesuatu yang bisa membuat teman-teman kita itu mau datang. (sebagai) gawe gedhe antusias yang terlibat di kepengurusan ini luar biasa saya kira. Panitia intinya yang saya rasa luar biasa untuk mewujudkan acara ini bisa jadi.

(Di grup ITS93 yang di-cemplungno cak Harun Mesin itu) rata-rata dulu yang aktif di kampus ya kenal meskipun tidak satu jurusan, terutama yang dari FTSP (fakultas teknik sipil dan perencanaan, red.) yang lebih kenal dekat, karena sering kali sak penggawean bareng

Asli ne aku dhewe yo rodok lali-lali, tetapi setelah lihat foto, oh iku kan arek sing biyen iku. Termasuk ambek sampeyan juga

Temen-temen D3 ini kan dapat privilege untuk ketemu dunia nyata lebih cepat dibandingkan temen-temen S1 …

Iya bener, kami D3 Sipil itu kan durasi pendek ya. Jadi untuk aktif di organisasi mahasiswa jadi pendek juga waktunya. Dan juga spesial untuk D3 Sipil karena letak geografisnya yang outer space, di wilayah terluar teritorial ITS mengakibatkan kami jadi secara umum jadi agak jauh dengan rekan-rekan seangkatan yang lain.

Setelah lulus langsung kerja, sudah beda auranya. (kebetulan) waktu itu dibuka night school sipil ITS, Lintas Jalur Extension Teknik Sipil ITS, sekolahe bengi … Saya lulus (D3 Sipil) 97, masuk extension 99 baru lulus S1 2001.

Pas masa-masa 98 sudah tidak di kampus cak? Sempat bekerja sebelum mengambil Lintas Jalur?

Iya wis kerja, passion saya memang nukang ya. Jadi dulu kerja ya jadi mandor di Prambanan, Bumi Raya, Waringin, macem macem. Jadi tidak jadi karyawan perusahaan, tapi nukang, ngesub bekerja di perusahaan tersebut. Itu pun saya lakukan sambil mengambil lintas jalur S1.

Sejak SMA sudah pengin masuk jurusan yang bisa nukang cak?

Ya pancen seneng thuthuk thuthuk. Cuma kan yo gak patek pinter sekolahe dadi S1-nya gak keterimo, iso ne mlebu D3 sipil ya dilakoni.

Tapi jadi mandor itu jadi (membuat saya) punya ilmu lapangan yg banyak. Dasarnya yo seneng thuthuk thuthuk, (kemudian) jadi belajar produksi interior, belajar produksi advertising, dan banyak hal lain, yang sekarang juga jadi pekerjaan sehari-hari. Tapi memang profesi bidang produksi iku dipandang sebelah mata oleh banyak kalangan, padahal itu salah satu faktor penting dari terwujud nya sebuah konsep desain menjadi bentuk fisik.

Saya berdiri di sisi mereka sekarang, kadang saya sampai berujar begini, “Sak apik-apik e koen design, lek tukang keramik e mblendesh …, yo gak dadi.”

Yang paling banyak ilmunya jadi mandor itu, ternyata mengelola manusia …

Mau nggak mau belajarnya (jadi mandor itu) dari lapangan ya cak, atau ada sks yang membahasnya jaman kuliah dulu …

Iya pancen gak onok nang kuliah pemahaman seperti itu, tapi itu jadi dasar yang utama, untuk yang berprofesi kasta sudra seperti saya (emoticon mrenges), ilmu mengelola manusia pancen gak gampang …

Selama ini dunia pertukangan, apakah memang cukup peran pemerintah membenahi tukang sing mblendesh? Pernah lihat di drakor, di Korea sana, tukang pun ada sertifikasinya …

Ya belum ada sih sertifikasi yang jelas soal itu. Kalau pun ada SKA namanya sekarang, yang untuk engineering-nya, meski nembak ya bisa.

Untuk sektor informal itu, mau tidak mau kami membuat klasifikasi sendiri …

Jadi ada yang kami sebut pangkat kopral, itu adalah tenaga pembantu tukang tidak terampil, istilahnya kuli bangunan. Kemudian ada yang pangkat sersan, itu pembantu tapi punya skill seperti tukang, setengah tukang istilahnya. Yang ditangani (sersan adalah) bekesting, rabatan, yang bukan pekerjaan yang menuntut high quality

Lalu ada pangkat letnan, ini tukang skill full, biasanya ada pembagian berdasarkan skill, letnan bata, letnan pipa, letnan listrik, letnan aluminum, dan lain lain.

Terus ada pangkat mayor, ini spesialis skill yang bisa mengatur tenaga kerja, ada sentuhan management-nya sedikit, untuk memperkirakan jumlah orang dan target waktunya

Penamaannya militeristik ngono cak … (emoticon mringis)

Iya itu memang memudahkan, dan ini mungkin guyon tapi serius, kalau di panggil kopral rasa nya itu tidak merendahkan profesinya. Dan kami ada seragamnya, untuk bekerja, jadi rapi dan bersih.

Saya berujar begini, “Sopo maneh sing ngajeni awakmu kerjo nang bank koyok ngene, maksud’e bang .. ngunan (emoticon mrenges), lek gak awakmu dhewe. Ayo sing rapi dan ber-attitude baik. Bangga o karo pekerjaanmu.

Really like it dengan quote yang terakhir itu cak, “sopo maneh sing ngajeni awakmu lek gak awakmu dhewe,” … , imho, 30 tahun its 93 ini juga sebuah cara kita untuk menghargai diri kita masing-masing. Tiap orang tentunya punya pencapaian masing-masing, kalau bukan kita sendiri yang menghargai kita, trus mau siapa lagi …

Iya itu menjadi di dasar pemahaman, tentang ukuran sebuah profesi, sing penting kemanfaatannya optimal di bidang yang dikuasai,

Lek dadi kopral, yo (dadio) kopral sing Joss!!

Lek dadi kopral, yo (dadio) kopral sing Joss!!

Setiap dari kita itu kan sudah punya jalannya masing-masing, dan jalan itu kan juga menjadi pilihan kita.

Jadi agak sesak rasanya, kalau ada teman seangkatan diajak kumpul terus jadi minder atau merasa kurang pantas untuk kembali bersama dalam suatu acara …

Apapun koen saiki, koen iku tetap koncoku biyen sak angkatan.

Wong mangan gak melok koen, turu gak nunut koen, kok isin lek onok kumpul kumpul …

Malah sing cukup bisa membantu yg masih kurang, esensi nya kan itu … Sing rumongso kurang kan bisa berbuat sesuatu ngewangi sing wis cukup …

Dulu SMP di Surabaya, SMA di Tulungagung, begitu ya cak?

Iya dulu SMP 6 Surabaya, bareng Danang (Danang Prayudi, Teknik Mesin, red.), sak kelas biyen. SMA di SMAN 1 Tulungagung, karena bapak pindah tugas kesana ….

Memang pengin balik ke Surabaya ya cak kuliahnya, bukan Malang atau Yogya ataupun kota-kota yang lain …

Sakjanya yo pengin kuliah di Bandung sana, ya tapi besar pasak dari pada otak, gak ketrima, tahun berikutnya ya sek gak keterimo juga, ya perjalanannya keterimo D3 sipil, dilakoni …

Tapi malah ketemu jodo cak …

Iya lek jodoh iku sakjane arek lawas cak, podho konco SMP biyen. Ketemu maneh di D3 Sipil. Awakdhewe Iki rodok angel move on

Kalau soal parikan cak, sampeyan kan paling jago nang grup … belajarnya dari mana cak?

Ok soal parikan, sebenarnya ada pekerjaan lain secara sampingan saya kerjakan …,

Pada waktu tahun tahun terakhir ini, kan banyak acara stand up comedy, atau seperti lapor pak dan lain sebagainya …, saya ini freelance untuk bikin joke receh receh.

Sampeyan bayangkan, acara humor setiap hari, dan joke-nya harus update terus, team-creative-nya gak kuat cak. Butuh bantuan pihak ketiga. Awalnya saya dikontak teman yang jadi creative di salah satu station tv, bikin joke receh receh intinya …

Misal begini, lek bojoku muring muring, garek tak tukok no iwak mentah …

Nang pasar tuku iwak mentah …

Njupuk e nang njero lumpur …

Koen gak melok tah …

Jare koen kepingin tahu campur …

(nyambung) terkait tahu campur yg kita bahas tadi …. (emoticon tertawa lebar)

Kemampuan iku tak anggap anugerah ae. Moro moro muni ngunu ae. Jadi yo gak ada belajar nya …

Hahaha, masukkkk … Gak nyongko kalau ternyata sampeyan juga punya side job yang ajib …

Gini deh sampeyan, artis ganteng kok cek pinter e bikin joke, iku creative mas. Penontonnya ya setting-an

Jadi kesannya lucu banget.

Iki gak off the record kan cak?

Gak papa … Paling sing moco blog e sampeyan kan aku thok … (emoticon mrenges)

Hahaha, yo gak rek. Jik onok sing moco blog meskipun memang orang sekarang lebih suka melihat tiktok, reel-nya insta ataupun youtube …

Tapi, gak nyongkone cak, sampeyan kumendan e tukang-tukang tapi ternyata punya sisi lain yang tidak terbayangkan … tak pikir ITS cuma punya Cak Lontong dan Ludruk Tjap Toegoe Pahlawan, tapi ternyata berbahagialah ITS93 duwe sampeyan …

Tapi gak boleh terkenal, freelance joke receh tidak boleh diketahui, identitas nya …

Ngomong ngomong Cak Lontong, beliau punya bakat yang hebat, cuma sekarang jadi males nontonnya, karena joke-nya seperti diulang-ulang.

Beda kayak penyanyi, yang harus mengulangi lagunya setiap tampil, untuk joke performance itu sulit sebenarnya, karena idealnya tidak bisa atau tidak boleh, mengulang joke yang sama pada setiap penampilan nya.

Mudah-mudahan, blog ini nanti bisa dibaca Cak Lontong, siapa tahu sampeyan bisa ke-notice juga sama beliau …

Tidak hanya Cak Lontong, banyak juga yang lain begitu, stand-up nya pecah banget, begitu kedua, ketiga, habis (sudah) idenya. Pancen sulit bisnis joke performance itu. Memeras otak banget.

Kalau malam Gala Dinner nanti, ternyata panitia pengin mengundang stand-up comedy, usulnya mengundang siapa cak?

Yang paling penting yang paling paham obyeknya, yaitu angkatan 93 ITS. Karena yang di-roasting ya kita-kita ini, kita menertawakan diri kita sendiri.

Hahaha, masuk cak (usulan meroasting diri sendiri). Ada hal-hal yang mau disampaikan cak sebelum kita akhiri, sampeyan kan wayahe sabtuan dengan pasukan?

Oh iya Sabtu bagi pekerja konstruksi adalah hari keramat. Due die-nya setelah ashar …

Saya sangat respek dengan panitia acara ini, jauh-jauh hari wis nyambut gawe, meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk sukses nya acara ini, semoga diberi kesehatan dan keselamatan agar acaranya sukses ….

Mugo sampeyan juga sehat-sehat terus, terus ngopeni banyak orang, tambah gede ‘Renovasi Bangunan’-e … iso ketemuan pas acara reunian dan acara-acara road to reuni nya …

Sami sami cak

[kkpp, 25.03.2023]

Standar

Satu respons untuk “O-Ring 30Th ITS93: Agung Ariyanto (D3 Teknik Sipil Perhubungan)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s