Judul postingan kali ini terinspirasi dari curcol. Curhat colongan. Lah, singkatan dalam singkatan. Bukankah curhat-nya sendiri juga singkatan dari curahan hati. Menurut Amin Aulawi via inovasee.com (bisa baca di sini), curcol adalah kata dan juga istilah tahun 90-an. Amin mengkelompokkan curcol sebagaimana EGP, ember, koit, hebring, gundah gulana serta ngocol.
Hihihi, masak sih gak ada yang tahu dari kata-kata dan istilah-istilah tersebut?
Nah, menariknya, di tulisan Amin Aulawi tersebut, pas penjelasan tentang curcol menggunakan foto ilustrasi adegan dari Cinta bersama genk-nya di AADC-1. Duh kan, malah jadi curcol sendiri. Hihihi.
Back to topic, curcol sendiri adalah istilah untuk kondisi dimana ada seseorang yang secara tiba-tiba dan tanpa disadari yang lain (colongan) menceritakan masalah/kondisi pribadinya.
Nah apa keterkaitan dengan judul postingan kali ini? Ya hampir mirip sih, yaitu kondisi iklan tiba-tiba nyamperin audience tanpa si audience menyadari bahwa iklan itu sudah ngiklan. Contohnya adalah kejadian kemarin (9/4).
Berawal dari twit Fahri Hamzah yang blunder dan memantik aneka sahutan, …. dan tanpa disadari kemudian masuklah si iklan colongan. Hihihi. Sah-sah saja. Tak ada yang dilanggar. Namanya juga orang jualan ya mesti tanggap situasi dan kreatif dengan kondisi yang dihadapi.
Iklan colongan yang dilakukan admin @sehatAqua tersebut menurut saya pas. Momen dan situasinya. Jadi, apakah para admin yang lain harus belajar dari kecerdasan dan kecermatan @sehatAqua? Ya. Tetapi harus dilakukan dengan hati-hati, karena kalau tidak, asal masuk, asal komen, malah jadinya mendapatkan respon sebaliknya dari audience.
Jangan-jangan dengan tagline yang ajib dan lekat di ingatan audience, #adaAqua – yang diasosiasikan dengan ketidaknyambungan seseorang disebabkan karena faktor dehidrasi (kurang minum Aqua), jadinya saya curiga si admin sudah menunggu akun-akun yang sering blunder untuk dijadikan ajang ngiklan colongan. Salah satunya, Fahri Hamzah misalnya. Hehehe.
[kkpp, 10.04.2017]