“Jan jane kolem ae … tapi aku urutan nomer pitu ae yo,” kata Achmad Agung P, ST, MM, MBA, saat menjawab permintaan wawancara untuk Serial Obrolan Ringan Jelang 30 Tahun ITS93. Agung ataupun Aang nama panggilannya. Ketika zaman mahasiswa dulu pernah menjadi Ketua Badan Pelaksana Senat Mahasiswa Fakultas Teknologi Kelautan (nomenklatur saat ini adalah BEM FTK, red.) periode tahun 1995-1996. Saat ini adalah Direktur Utama PT Djakarta Lloyd, sebuah badan usaha milik negara yang bergerak di bidang pelayaran dan logistik.

Aang yang saat ini tercatat sebagai Kandidat Doktor di Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT) ITS, akhirnya kesampaian juga bisa mengobrol ringan via whatsapp chat pada hari Minggu (2/4) untuk Seri ke-7 Serial “O-Ring 30 Th ITS93”.

Berikut wawancaranya:

Bagaimana kabar? Sepertinya makin sibuk dengan penugasan yang baru?

Alhamdulillah waras lur … .

Bismillah ditelateni ae. Direken sibuk yo sibuk … direken nyantai yo nyantai he he, men ga serius serius banget.

Dari swasta ke BUMN tentu banyak adjustment …

Yo kurang luwih e seperti itu …

apalagi (ini adalah) BUMN yang sedang sakit … (emoticon ngguyu)

Apa yang membuat waktu itu mengiyakan untuk keluar dari zona nyaman perusahaan swasta mapan ke BUMN sakit tadi?

He he iki jawaban e mesti rodo-rodo utopis, tapi ok, untuk menghindari kesan utopis yo aku melihat challenge yang memberikan kesempatan buat aku untuk lebih bertumbuh. Explore my limits jarene he he (emoticon jempol dan mringis)

Di usia yang sekarang, wes meh seketan tema 30 Tahun ITS93, limit seperti apa lagi yang hendak di-explore?

Limit of virtue and wisdom bekne he he he … yo bisa dibayangkan memimpin satu institusi dengan orang-orangnya yang semula menolak kehadiran kita, lalu mencoba mengenalkan pola pikir dan paradigma baru dalam bekerja, “mengajak” dan bukan semata memerintah mereka untuk bersama-sama berjuang mencapai tujuan yang sama, dan yang tidak kalah berat dan menantangnya adalah membangun kepercayaan diri dan semangat mereka untuk bangkit dari keterpurukan

Optimis cak?

Justru benih-benih optimis itu yang selalu aku coba tanamkan di setiap kesempatan pada setiap orang-orang dalam team-ku … bahwa tidak ada yg tidak mungkin jika kita semua kehendaki plus tetap dengan bertawakal berharap pertolongan Tuhan, Insya Allah semua bisa dicapai. Tapi tentunya itu tidak datang dengan gratis yah. It comes with cost, makanya sebelumnya aku garis bawahi “mengajak” dari sekedar memerintah karena memang harus dimulai dari diri kita sendiri, … harus dari direksi yang memberikan contoh dan tauladan bagaimana kita mengurangi atau bahkan meniadakan premis-premis kenyamanan untuk sebuah optimisme perjuangan … yo ibarate tirakat lah luur … he he

Makanya banyak hal-hal lucu yang terjadi bahkan sempat beberapa kali heboh di lingkungan kami pada saat pertama kami (direksi baru, red.) masuk. Kami mulai dengan meniadakan beberapa kemewahan fasilitas dan tunjangan direksi sendiri. Ya, alhamdulillah-nya lambat laun hal tersebut mulai berdampak pada perubahan attitude dan moralitas secara umum setidaknya mulai mengikis budaya abusif yang telah ada dan mengakar sebelumnya.

Contoh kelucuan yang lain, aku pernah dapat complain langsung dari satpam dan office boy kantorku. Suatu maghrib ada kesempatan aku cangkruk sambil rokokan tentunya, di parkiran gedung kami, mosok satpamku bilang ini: “gara-gara Bapak neegh, masak jam segini parkiran kantor masih penuh. Dulu boro-boro jam segini pak, … waktu ashar saja mobil-mobil direksi sudah pada tidak ada di tempat.” Ha ha ha …

Aku memang kerap sampaikan dan mereka juga melihat sendiri bahwa mungkin aku bukan orang pertama yang masuk kantor di pagi hari tapi Insya Allah aku akan pastikan (tentunya kalau tidak ada acara di luar atau pas dinas luar) aku akan menjadi orang yang terakhir meninggalkan kantor dan kerap menjadi tukang mematikan lampu-lampu kantor dan AC jika masih ada yang menyala … (emoticon ngakak)

Hahaha. Jadi sebenarnya apa kunci perubahan attitude dan perubahan moralitas?

Kita harus jujur dalam melihat diri sendiri … dan itu harus digugah pada level kesadaran mereka bahwa kita sedang sakit. Perusahaan sedang bermasalah adalah tidak sepantasnya kita menikmati segala kenyamanan-kenyamanan itu. (Hal ini) lambat laun juga mengikis mentalitas “kerjo ga kerjo .. perform ga perform tetep digaji” yang kronis dan mengakar pada para pekerja negara pada umumnya. Yah satu dua yang ga bisa berubah yah mental sendiri atau terpaksa dimentalkan wkwkwk … (emoticon ngakak)

Kalau melihat perjalanan  waktu 30 tahun start dari membaca pengumuman UMPTN, pernah membayangkan pada posisi seperti hari ini?

Ha ha gak blass … (emoticon ngakak)

Bisa diceritakan, apa yang terjadi sepanjang 30 tahun kemarin.

Ha ha halah wes weruh ae takok Cuk wkwkwk

Lek aku sing ngomong engkuk dipikir ngadi ngadi eh. Hahaha.

Kuliah ndhik mesin kapal (Teknik Permesinan Kapal, red.) masiyo disambi pacaran, disambi jadi Ketua Senat barang. Alhamdulillah meski dengan nilai pas-pas-an iso mari tepat waktu. Awal 1998 wes wisuda wkwkwk

Aku dadi Ketua Senat FTK iku tahun piro yah? Lek ga salah 95 yo?

95, barengan aku dadi ketua UK … Eh opo 96 yo pas aku dadi senator

Gak lah bener 95 sampek 96 yo barengan Ipung dadi Kahima yo.

Bar lulus langsung megawe nguli ke Batam di Perusahaan Galangan Kapal milik Singapura. Hampir dua tahun isine mung gelut thok, sampek saiki kalau aku ada kesempatan mampir ke tempat kerja pertama kalau ada satpam lama mesti bilangnya:  “woo ikih sing terkenal tukang gelut … “. Wkwkwkwk (emoticon ngakak)

Trus (waktu pindah) ke Jakarta, tukang gelut e jik terus?

Ha ha gag wes tapi karena tetap di lingkungan yang keras yo sik kadang muncul “senggol bacok e” wkwkwk.

Dari Batam ke Jakarta karena di-entas sama senior dari Mesin Kapal (Teknik Permesinan Kapal) angkatan pertama. Trus berkarir selama hampir 20 tahun lebih di Perusahaan Shipping Nasional dengan brand ternama. He he he.

Di perusahaan ini aku menghabiskan sebagian besar waktu berkarirku. Sempat jadi manager termuda (belum 30 tahun), (kemudian jadi) GM termuda juga, sampai (kemudian jadi) Direktur termuda (belum genap usia 40 tahun) .. dan terakhir juga pernah sebagai komisaris di beberapa unit anak perusahaan.

Lima tahun di kampus yang penuh idealisme mahasiswa, dan 25 tahun di dunia maritim indonesia, hal apa yang bisa dikatakan tentang Maritim Indonesia

Dunia maritim itu penuh dinamika dan tantangan, dunia 24/7.

Wa bil khusus untuk di Indonesia, dunia maritim tidak sekedar economics transport and logistics semata tapi juga sebagai entitas penghubung kebangsaan, makanya tetap perlu yang namanya flag carrier atau issue-issue yang berkaitan kedaulatan dalam dunia usaha maritim di Indonesia

Sejauh ini apakah sudah cukup berdaulat?

Terlepas dari usaha-usaha yang telah ditempuh sejauh ini oleh pemerintah, to be honest masih belum. Tapi pemerintah sudah benar sih memfokuskan diri dalam pembangunan dunia maritim sejauh ini, mungkin masih butuh waktu kali yah, untuk bisa bener-bener efektif berdampak dan negara hadir di setiap sendi kehidupan rakyatnya di pelosok nusantara.

Waktu UMPTN masuk Teknik Permesinan Kapal pas wisuda Teknik Sistem Perkapalan. Secara personal, lebih suka mana: permesinan kapal atau sistem perkapalan?

Seneng Mesin Kapal jan jane .. mangkane sampek saiki lebih seneng memperkenalkan diri sebagai insinyur permesinan kapal … biyen (juga lebih senang) dengan HimaSinakal-nya (instead Himasiskal, red.) yo wkwkwk

Dulu kenapa memilih permesinan kapal its? Sudah ada bayangan sebelumnya?

Padahal asline ga weruh opo ikuh jurusane wkwkwk,

Aku 92 mileh Jurusan Mesin ITB ga keterimo, mangkane 93 pilihan pertama Mesin Kapal ITS trus pilihan kedua baru Mesin ITB … baru tahu keterimo pilihan pertama puas rasane Cukk wkwkwk.

Sangar ngono (pilihan) ngawur e, hahaha

Pokoke prett ITB wkwkwkwk

Soal lanjut S2 dan S3 …

Iyo di paruh waktu 2005 lek ga salah, karena tuntutan posisi management rumongso perlu belajar keuangan. Akhire njupuk MM/MBA di Binus International School Jakarta.

Trus S3 kemarin karena pengin memanfaatkan waktu pas COVID break … plus di-ujuk-ujuk-i juga sama senior Kaji Yoke (Yoke Katon Chandra, ITS93, Teknik Kimia, Ketua Harian IKA ITS PW Jawa Timur, red.) akhir e ambil S3 di DMT ITS. Yo sik dorong mari lur, dungo pangestumu yo … , Insya Allah mandar mugo iso maju ujian tertutup bar lebaran sesuk ikih he he.

Sudah dengar perihal 30 Tahun ITS 93. What do you think?

Oyi .. wes wayahe ancen reijk  (emoticon jempol) … wes wayahe memberikan kembali karya nyata sumbangsih ke almamater tercinta. Wes wayahe gumbul-gumbul cangkrukan maneh nggedabrush telung sks wkwkwk.

Kiro-kiro budal cak?

Insya Allah tak sempat ne Cak .. ladub!!

Piye carene sing gak ladub iso ladub? Panitia kudu lapo?

Disusul tah? Wkwkwk

Panitia kudu nggawe tim penculikan, ngono ya … hahaha

Koyok BK (Bakti Kampus, nama kegiatan orientasi kampus untuk mahasiswa baru ITS pada tahun 1992-1999, red.) tahun e kene yo wkwkwk sopo ndhisik sing diculik? Heru Mesin yo?

Heru diculik, ilange sampai saiki jare Harun (Harun Syech, Teknik Mesin, red.) … hihihi

((Stiker ngguyu ngakak))

Ono hal yang terlewat mau disampaikan? Soal karir, soal keindonesiaan, ataupun soal ke-its-an …

Lek keindonesiaan wes cukup Cak .. men ditambahi arek-arek ae kabotan bahasane lek nggo aku. wkwkwk.

Hlah kalau (tentang) ITS, jujur ITS sudah banyak memberi warna pada karakter dan mental kepribadianku selama ini, dan aku selalu bangga mendeklarasikan sebagai produk pendidikan ITS dengan bangga dimana pun dan dengan siapa pun lawan bicaraku he he. Pernah di negara Belanda, wong-wong Londo ga ngerti ITS, yo tak pekso sampek ngerti sampek sampek aku kudu merefer ke Prof Holtrop dari Belanda yang buku karyanya banyak sebagai rujukan perkuliahan kita wkwkwk

Rencana mben menghabiskan masa tua di mana? Slipi? Opo mulih nJombang opo Kediri? Opo melu anak-anak nang Amrik?

Hlah iki menarik ikih .. lek aku sih pengin e moleh ndhik nJombang nunggonin sawah warisan barek nulis-nulis buku he he. Lek dikon ngajar-ngajar yo alhamdulillah.

Sip lah. Mugo lancar sembarange. Sehat-sehat terus yo, mben mben tak kancani ngopraki manuk nang sawah … Suwun wes disempatno 2 jam chattingan …

[kkpp, 07.04.2023]