Seri keenam Serial Obrolan Ringan Jelang Perayaan 30 Tahun Angkatan 1993 ITS (ITS93) adalah dengan Fibiono Rahardjo, yang saat ini di kepanitiaan Reuni 30 Tahun ITS bertanggung jawab bersama-sama dengan Sonny Hindarto (Arsitektur) dan Aries Ardiansyah (Teknik Mesin) atas pelaksanaan acara puncak reuni yang direncanakan nanti pada 7 Oktober 2023. Berikut obrolan dengan pria asli Surabaya yang akrab dipanggil Ony yang juga adalah Ketua Paguyuban S36 (Sipil 1993) melalui pembicaraan whatsapp chat pada Sabtu (1/4) malam, yang kebanyakan memakai bahasa suroboyoan.

Sekarang sibuk apa?
Gak sibuk juga seh….hehe.
Opo-opo nek iso menikmati gak kroso sibuk kok cak. Insya Allah.
Aktifitas yang menghasilkan cuan ya mengelola usaha sendiri di bidang logistik/ekspedisi. Kalau yang bukan cuan ya aku mendirikan & mengelola sebuah lembaga filantropi berbentuk yayasan yang punya program mencetak santri penghafal Quran dan membantu para gharim. Aktifitas lainnya ya terus berusaha memperbaiki diri aja lah
Boleh diceritakan cak, kapan pertama kali mendapat info tentang acara 30 Tahun ITS93 ini?
Kiro-kiro sebulan lalu sih. Dijungkrakno Liem Sonny (Sonny Hindarto, Teknik Arsitektur, red.) mlebu group ITS 93 wkwkwk.
Lebih tepatnya diajak masuk ke kepanitiaan dengan diawali masuk group besar disik
Dapat prolog sebelumnya ketika dijungkrakno iku cak …
Iyo, prolognya adalah ITS 93 mau bikin Reuni 30 Tahun dan dia (Sonny, red.) sudah masuk ke Sie Acara. Nah karena kami ini sudah runtang-runtung dalam kurun hampir 5 tahun ini dari satu event ke event berikutnya (bukan untuk komersiil) bertiga bareng Aries Mesin juga, jadi kami diminta dukung di sie Acara karena sudah terbiasa kerja bareng. Jare wong Jowo sih wis ono chemistry ne … .
Oh gitu. Event nya juga reuni juga? Dulu bertiga pernah satu sekolah?
Hmm, gak cuma reuni sih, ono juga musik, pameran, seminar, itu termasuk juga event-event yang kebetulan kami jalan dengan komunitas atau circle kami masing-masing (gak selalu bertiga). Kebetulan memang diawali dulu di Reuni Perak Smalabaya angkatan 93, (bertiga) kami alumni sana.
Acara tersebut sukses banget dari berbagai aspeknya dan diapresiasi oleh pihak almamater (SMA 5).
Format acara reuni tersebut jadi banyak menghasilkan inspirasi bagi kami yang bisa diaplikasikan di event-event berikutnya.
Kira-kira nantinya, Reuni 30 Tahun ITS93 apakah menggunakan format yang sama atau menggunakan resep yang berbeda?
Insya Allah kalau semua unsurnya kondusif dan mendukung bisa saja. Tentunya bukan sama plek yo, karena pasti ITS punya kekhasan dan strength lain yang bisa diangkat sebagai materi supaya bisa outstanding.
Bijim sediluk yo …
— setelah sekian waktu … –
Omong-omong Smala Surabaya adalah SMA yang alumninya terbanyak di ITS93? Bener ya? Total ada berapa?
Wah nek nang ITS aku malah belum pernah tahu angkanya. Tapi yang pernah dengar, misal kalau di FK Unair kabarnya sampe 40% di satu angkatan.
Kalau di Teknik Sipil sendiri?
Sipil 93 (S36) sekitar 10%.
Ngomong-ngomong (relasi) Smala-ITS, ono sing (menurutku) lucu … .
Isteriku dari Sipil juga angkatan 94, tentunya kami ketemu di kampus. Nah setelah kenal, ternyata dia juga adik kelasku di Smala (angkatan 94) dan kami sama-sama gak pernah saling tahu dulu waktu di SMA. Hehe.
Secara podo-podo gak beken biyen nang SMA kali yaa … (emoticon ngakak)
Dulu kenapa pilih Teknik Sipil?
Kenapa (Teknik) Sipil? Flash back ke usia TK-SD cak.
Gak tau ya, saat kecil (dulu) kalau ditanya siapapun, “Apa cita-citanya kalau sudah besar nanti?”
Aku menjawab selalu dengan mantap dan gak ono opsi lain, “Insinyur pembangunan.”
Ide dari mana yo aku gak weruh, pokoke gak kepikir profesi lain yang lebih populer buat anak kecil (lainnya) seperti dokter, polisi, pilot, tentara, dll.
Mungkin kebetulan juga hobbyku saat itu menggambar dan melukis.
Onok hubungane gak yo? (tapi) ya saat itu aku memang seneng lihat gedung-gedung tinggi sih.
Jadi saat UMPTN yo pancen wis gak kepikir jurusan lain selain SIPIL (sebagai) pilihan pertama. Pilihan kedua Arsitektur ITS dan pilihan ketiga adalah Hubungan International Unair. Alhamdulillah masuk (diterima di) pilihan pertama.
Ternyata ketika sudah masuk, tidak otomatis jadi insinyur karena dapatnya adalah ST (sarjana teknik) …
Lah iyo tibake wis kuliah 5,5 tahun jik gak oleh menyandang gelar Insinyur … (emoticon mrenges)
Selama di kampus, apa hal yang berkesan cak, selain ketemu jodoh …
Berkesan melihat konco-konco sing koyoke jarang sinau, santai, tapi nilaine apik-apik terus … .
Hahaha, iku berkesan tah iri cak …
Oh … beti (beda tipis, red.) yo?
Ada dosen favorit cak?
Pasti (ada) lah. Terutama dosen-dosen yang ngajar di program studi yang aku pilih: Perhubungan
Ada juga yang favorit karena good looking, tapi coro ngajare sing gak enak … wakakaakk. Dilematis.
Setelah dari kampus boleh diceritakan cak tentang masa 30 tahun minus 5.5 tahun kan cukup panjang, … pasti ada pasang surut. Apakah masih terikat dengan cita-cita jaman kecil menjadi insinyur pembangunan?
Fase lulus kuliah, berasa masuk ke kehidupan sebenarnya. Kembali ada kemantapan tekad seperti waktu SD dulu (pingin jadi Insinyur pembangunan) ,.. (tetapi ada) suara hati, yaitu: “Aku tidak akan seterusnya kerja ikut orang dan pensiun sebagai employee.”
(Karenanya kemudian) mencanangkan target maksimal 15 tahun jadi karyawan lalu harus bisa “lulus” untuk mandiri dan berbalik memberi manfaat buat orang lain.
Qodarullah dalam 10 tahun ibarat dapat hidayah, sudah cukup untuk menimba ilmu dan network sebagai karyawan. Saatnya melepas (pekerjaan) itu dan masuk ke fase berikutnya yang lebih independent. Kalaupun dirasa belum cukup waktu, ilmu, network atau juga tabungan, mungkin gak bakalan cukup-cukup juga. Ibarat tersugesti dengan berbagai motivasi kewirausahaan akhirnya memberanikan diri untuk mulai.
Baru jalan di tahap-tahap awal aja sudah menemukan gap antara rencana dan realisasi. Hingga akhirnya sampai dengan saat ini menjalani usaha di bidang yang dulu tidak saya rencanakan.Tapi sebetulnya, bidang ini adalah bidang yang saya jalani paling lama di pekerjaan, sehingga mindset, intuisi, network, dan knowledge-nya malah sudah terbentuk.
Bidang sipil (sendiri) malah cuma saya jalani di 1,5 tahun pertama sejak lulus. Saat (itu) Indonesia belum recovery dari krismon, sehingga proyek-proyek sipil saat itu masih tiarap. Tapi di luar Jawa masih jalan proyek infrastructure, (setelah lulus itu) saya masuk ke PT Adhi Karya Cab. Balikpapan. Hanya 1,5tahun itu aja lalu resign. Setelah resign tersebut saya langsung diterima di Samudera Indonesia Group, perusahaan holding transportation & shipping. Di sektor inilah yang sampai sekarang jadi bekal hidup dan saya jalani sampai sekarang.
Bertahan di situ (Samudera Indonesia Grup) hampir 9 tahunsampai “lulus”.
Sebetulnya gak ada latar belakang kekurangan dari perusahaan dan/atau karier yang membuat saya resign. Cuma mikir aja sih, ngapain aku malah membesarkan perusahaan orang lain, kok gak membesarkan diri aja. Wong sama-sama jungkir baliknya ini.
Pada titik ini, pas 30 Tahun ITS93, yang rata-rata temen-temen menjelang usia emas (baca: seket tahun), menurut sampeyan sampai usia berapa sih usia produktif itu?
Sampai amanah berupa nafas dan detak jantung ini diminta balik oleh Sang Pemiliknya. Produktif versiku adalah bukan melulu hanya menghasilkan cuan atau penghasilan yg menghidupi, tapi juga memproduksi manfaat yang lebih luas buat kehidupan. Bisa dengan kontribusi apa saja yang penting feed back-nya adalah berupa ridlo dari-Nya.
Iku (arti) produktif bagiku cak … .
Makanya selagi kita masih punya nafas semoga kita masih bisa terus “berproduksi”
Selain bekerja dan aktivitas sosial, ada istilah di bahasa anak sekarang yang namanya ‘self reward’, apakah menerapkan juga? Kalau ada, biasanya dalam bentuk apa self rewardnya?
Hmm … , rodok antep iki. Reward itu (kan) esensinya adalah yang apa-apa bisa membuat bahagia diri kan?
Mencari-cari dan memikirkan hal-hal yang bisa disyukuri iku wis iso nggawe bahagia.
Sebab kalau kita gak berusaha mencarinya maka yang lebih sering berseliweran di pikiran kita itu otomatis adalah hal-halyang negatif, mengenai bayangan kegagalan, kesedihan, kemalangan, kesulitan dan sejenisnya.
Pertanyaan yang terakhir cak, mungkin ada bocoran soal acara 30 Tahun ITS93 ini dan seberapa perlu teman-teman ITS93 di luar sana perlu berpartisipasi langsung …
Teman-teman akan bisa menyalurkan hasratnya di Reuni ini. Yang pengin silaturahmi dan kangen-kangenan jelas iso, yang hobby sosial (menolong/berbagi) yo ono agendanya, yang pengin nambah ilmu dan wawasan yo ada, yang pengin CLBK … , yo ojo rek, kecuali yang lagi gak berpasangan.
Satu lagi, yang pengin expand networking jelas pasti (bisa), wong ketemu karo konco-konco sing wis dadi, padahal biyene gak kenal.
Mugo lancar semua yang direncanakan. Sukses terus yo cak …
[kkpp, 05.04.2023]