Terinspirasi oleh postingan punya Bung Wira Nurmansyah a.k.a @wiranurmansyah (bisa baca di sini), saya jadi kepengin juga membuat hal yang serupa mumpung masih di minggu pertama tahun 2013.
Segera saya membongkar folder foto tahun 2012. Dari beberapa folder yang berserak, biasanya saya namai dengan format ‘tahun-bulan-jeniskamera’, saya mendapati 36 buah foto favorit saya. Favorit lho ya, bukan foto yang sempurna.
Tetapi memilih hanya 12 buah foto saja bukanlah semudah yang dibayangkan. (Saya jadi membayangkan betapa susahnya juri foto menilai siapa yang layak jadi pemenang).
Beberapa foto kemudian gugur demi hukum (karena tidak sesuai dengan periode masa pengambilan foto, akibat keteledoran menamai folder). Serta berkat bantuan second opinion dari beberapa kawan kantor (di antaranya adalah @tomcat_sby @natsirian @the_jagsy), inilah dua belas foto tahun 2012 favorit saya:
1. Ngempeng
Macaca fascicularis, atau biasa kita sebut monyet, bukanlah hewan yang susah ditemui.di perkotaan. Malah kita sering mendapatinya sebagai aktor dari topeng monyet. Menurut The IUCN Red List of Threatened Species, spesies ini digolongkan dalam kategori “Least Concern”.
Tetapi mendapati anak monyet yang sedang bermanja-manja dengan induknya, bukanlah hal yang mudah. Sekalipun di kebun binatang maupun taman safari.
Saya mendapatkan foto ini pada bulan Oktober di Taman Nasional Alas Purwo, 324 kilometer dari Surabaya.
Kamera: Nikon D90, f/5.6, 1/400 sec.
2. Sebuah Jalan di Shanghai
Malam di Shanghai telah menjelang larut. Lampu-lampu penuh warna yang menghiasi berbagai gedung baru saja dipadamkan tepat jam 22.00 waktu setempat.
Sambil menanti taksi untuk kembali ke hotel yang diburu gerimis, jadilah foto ini.
Kamera: Nikon D90, f/20, 20 sec.
3. Terbang
Tembagapura di suatu pagi. Akses menuju Timika bisa ditempuh dengan jalur darat (pakai bus) atau pakai jalur udara. Entahlah, saya juga belum mengecek, apakah bandara (baca: helipad) di Tembagapura adalah bandara tertinggi di Indonesia atau tidak. Yang pasti, penerbangan hanya bisa ditempuh saat pagi cerah ceria. Sedikit kabut, bisa menyebabkan perjalanan berubah menjadi perjalanan via darat.
Kamera: OLYMPUS E-500, f/4, 1/800 sec.
4. Seribu Pintu
Seribu Pintu. Dalam bahasa Jawa adalah lawang sewu.
Ya, inilah salah satu sudut dari gedung peninggalan Belanda yang menjadi ikon kota Semarang: Gedung Lawang Sewu. Saya berkesempatan menjelajahi gedung yang dibangun tahun 1904-1907 ini pada akhir Maret.
Kamera: OLYMPUS E-500, f/3.5, 1/80 sec.
5. Bayangan Warna
Inilah ikon kota Shanghai yang banyak diburu oleh wisatawan yang serasa kunang-kunang. Kalau juga ingin berburu, pastikan sebelum jam 22.00, karena persis jam itu lampu-lampu akan dimatikan.
Kamera: Nikon D90, f/22, 30 sec.
6. Tanpa Kepala
Berlokasi di salah satu tempat wisata ikon Indonesia, Borobudur. Sebuah patung Buddha yang kehilangan kepala.
Kamera: Nikon D90, f/1.8, 1/4000 sec.
7. Ruwetnya Komedi Putar
Berlokasi di Batu Night Spectacular, Kota Wisata Batu, pada bulan Oktober.
Kamera: Nikon D90, f/22, 10 sec.
8. Pantai Trianggulasi
Kisah mendapatkannya bisa baca di sini.
Kamera: OLYMPUS E-500, f/7.1, 1/640 sec.
9. You’ll Never Walk Alone
Inilah prosesi saat kami menyanyikan “You’ll Never Walk Alone” pada sebuah laga LFC yang kami ‘nobar’-kan. Bernyanyi sepenuh hati dengan lantang, sembari membentangkan scarf.
Foto ini saya dapatkan saat Gathernas BIGREDS 2012 di Semarang, akhir Maret.
Kamera: OLYMPUS E-500, f/3.5, 1/15 sec.
10. Pasir yang Berdansa
Tak banyak yang mengira ini foto apaan dan tak begitu saja percaya jika dijelaskan.
Lokasi pengambilan foto di Trans Studio Bandung, pada bulan Agustus.
Kamera: Nikon D90, f/1.8, 1/40 sec.
11. Mao
Di sebuah stand souvenir, seorang wanita muda melukis pada media sepatu, tas dan kaos. Di tangannya, benda-benda yang semula berwarna putih menjadi lebih berwarna. Lihatlah apa yang dilukiskan. Percaya kan bila pelukisnya seorang wanita muda. Tapi lihatlah yang di tengah-tengah. Tahu siapa?
Lokasi pengambilan foto: Zhouzhuang Water Town, Suzhou.
Kamera: Nikon D90, f/5.6, 1/160 sec.
12. Senja di Losari
Di antara 366 hari sepanjang tahun 2012, barangkali inilah senja yang paling memberikan kesan awan yang paling dramatis.
Lokasi: Pantai Losari, Makassar.
Kamera: Olympus E-500, f/20, 1/8 sec.
***
Selesai sudah menyelesaikan tantangan memilih 12 buah foto favorit saya yang saya hasilkan selama tahun 2012. Ada sedikit sesal juga untuk meninggalkan beberapa foto tak terpilih di saat-saat akhir.
Pengalaman berharga juga sih, agar di tahun 2013 ini, soal penamaan folder agar lebih tertata. Semoga bisa bertemu kembali serial posting semacam ini di tahun 2013.
[kkpp, 05.01.2012]
Di antara 12 foto, favorit saya foto yang pertama :))
SukaSuka
Thank you, mas. *mohonpetunjuk*
SukaSuka
yang nomor 4 keren gan 🙂
nitip jemuran yaa
http://tiwulwonogiri.wordpress.com/2013/01/08/foto-foto-terbaik-tahun-2012/
SukaSuka
sippp… semoga jemurannya lekas kering … 🙂
SukaSuka