
Awalnya kami (ITS93 Mendadak Tenis) bertemu buat seseruan sebelum Reuni 30 Tahun ITS93 sebagai rangkaian acara pemanas jelang reuni. Dari bermain eh, berlatih bersama, di Kutisari Indoor Arena, ada yang sudah pernah bermain semenjak mahasiswa yang aktif di Unit Kegiatan (UK) Tenis ITS, juga ada yang baru bisa tenis ketika masa-masa bekerja, serta juga ada yang baru belajar pas ikutan ITS93 Mendadak Tenis yang memang punya pelatih sendiri, kami kemudian terus beracara meski reuni telah berlalu.
Tak hanya sekedar bermain tenis tiap seminggu sekali tapi juga telah menjadi acara keluarga yang penuh kehangatan. Selain karena memang melibatkan keluarga secara fisik maupun secara restu, kami pun lambat laun telah berevolusi tak menjadi sekedar teman tetapi menjadi sebuah keluarga besar.
Latihan rutin kami sempat pindah ke lapangan tenis indoor tak jauh dari tempat semula ketika Kutisari Indoor dinyatakan tutup dengan berbagai rumor dan isu. Namanya Sasana Krida. Gedung olahraga ini dikelola Pemprov Jatim. Saat ini Sasana Krida tengah diremajakan. Sambil menunggu proses peremajaan selesai, kami mendapatkan alternatif lapangan meski harus berpindah jadwal dari jadwal favorit tiap Sabtu pagi.
Latihan rutin kami seringnya penuh tak pernah jenuh dengan berbagai makanan. Tak hanya makanan ringan, kadang juga dengan makanan berat ketika salah satu dari kami ada yang berbagi rasa syukur. Menyenangkan. Tenis dan makan-makan bersama.
Kebiasaan tenis dan makan-makan itu kemudian terbawa ketika kami kemudian bermain tenis tak sekedar di lapangan rutin tempat latihan. Kami ajeg nimbrung menghangatkan turnamen internal tahunan punya Perkumpulan Tenis Alumni (PTA) ITS dalam rangka dies natalis almamater. Kami ajeg pula bermain di luar kandang. Pernah mencoba lapangan tenis yang terletak di tengah-tengah perkebunan teh. Pernah pula mencoba lapangan tenis yang terletak di rooftop hotel di Gresik. Pernah pula mencoba lapangan tenis yang baru dibuat di kompleks pergudangan yang disulap menjadi lapangan tenis. Pernah pula kami tour ke Banyuwangi. Hari ini tadi (27/1) kami bermain di lapangan tenis indoor yang baru diresmikan di Malang.
Tiap bermain tenis di luar, selalu ada kulineran yang menyenangkan. Setelah bermain tenis di kebun teh Lawang, kami kulineran di sebuah resto di lereng Arjuno dekat salah satu pos awal jalur pendakian ke Puncak Gunung Arjuno. Resto yang istimewa, selain untuk ke sana harus reservasi karena keterbatasan tempat, di halaman resto itu terdapat pepohonan durian yang tengah berbuah. Saat kami di Gresik, pada suatu waktu kami dijamu makanan khas Gresik oleh Lukman, sementara pada suatu waktu lainnya kami mampir ke penjual durian yang tak jauh dari lapangan.
Saat bermain di Banyuwangi kami kulineran pecel rawon, gado-gado yang size-nya edisi nge-prank di sebuah resto dekat perkebunan kopi di jalur menuju ke Ijen, nasi tempong, juga ayam betutu yang membuat kami terbelah menjadi dua tim: tim gak pedes dan tim pedes.
Sebelum ke lapangan hari ini tadi, kami menyempatkan kulineran ke pasar tradisional yang setelah direnovasi beberapa waktu yang lalu telah menjadi ajang para traveller berburu jajan pasar, dan setelahnya ke depot rawon yang ngetop sejak 1957. Setelah empat jam bermain tenis di gedung baru yang dilengkapi toilet dan musholla yang sangat acceptable, kami merencanakan mau rally bakso sebelum balik ke aktivitas masing-masing. Tetapi ternyata jadinya malah menjadi rally berburu parkiran buat andog bakso. Lha gimana, hujan yang tak putus, vibe Malang saat dingin kehujanan dan hangatnya bakso, rupanya adalah tiga serangkai impian banyak traveller yang menghabiskan long weekend kali ini di kota Malang.
Di luar kulineran, hal yang lain menyenangkan ketika kami beracara, ternyata datang juga teman ITS93 yang ikutan gabung seseruan meski tak sepenuh acara. Ada Lukman dan Dikman yang ikutan datang di Gresik. Juga Alim dan bocil-bocil-nya yang jauh-jauh dari Sidoarjo ikut ke Gresik. Aries M36 ikut hadir bikin live youtube acara itu. Farah ikut datang di turnamen PTA ITS 2023, Warsilan ikut datang di turnamen PTA ITS 2024. Ucik, Otik, Farah, Sita, Jadid, dan Heny pernah ikut datang nyambangi ke lapangan latihan. Sonny Liem dan nyonya pernah ikutan mengayun raket sepukul dua pukul. Hasto pernah gabung bermain, jauh-jauh dari Jakarta malah ikut membantu mengeringkan beberapa area yang basah karena hujan deras malam sebelumnya. Pas di Banyuwangi, malah ketemu Jerin, dokter di Banyuwangi yang rupanya juga ITS93 di jurusan kimia MIPA sebelum diterima di FK Universitas Airlangga di tahun 1994. Hari ini tadi Farah dan Dedi Rukito S36, juga ikut nyamperin meski tidak full acara.
Pada acara nganyari Ambassador Tennis tadi, sayangnya kami tidak full team. Acil masih bertugas di site di ujung belahan barat Indonesia. Rully jadinya tidak ikutan karena keduanya adalah paket kombo. Nengah Karta juga pas berhalangan karena pas ada acara keagamaan.
Tenis dan kuliner adalah semacam empat sehat. Biar sempurna rupanya perlu ngonten layaknya warganet kekinian. Ngonten ini seru ternyata. Bikin ketawa-ketawa pas proses bikinnya dan bikin senyum-senyum sendiri pas sudah di-upload di instagram. Dari awalnya kanebo kering kini konten kami lumayan juga banyak yang suka. Kalau tidak percaya, silakan di-‘like n share’ instagram kami: its93_mendadak_tennis
Mau ikutan gabung? Masih banyak lho list dari kalender akademik kami yang telah direncanakan. Bandung, Semarang, Yogya, Bali, Jakarta, Dubai, atau malah ke Melbourne buat nonton bareng Australia Open. Namanya list kan ya, tapi siapa tahu beneran bisa terlaksana.
Ayo gabung … gak pakai lama ya …
[kkpp, 27.01.2025]

Tinggalkan komentar