Indonesiana, Travelling

Ngiras Lotek Bu Mur

Sebenarnya sih sudah sarapan spesial pagi itu. Gudeg. Tapi tawaran dari sepupu untuk mencari makan sebelum muter-muter Yogya sayang untuk dilewatkan begitu saja.

“Lotek, yuk.” Saya mengajukan rencana.

Sang sepupu masih berpikir kira-kira dimana, saya sudah punya bayangan. Lokasi gampang ditempuh dan gak terlalu menyimpang untuk rencana-rencana selanjutnya sebelum menunggu jadwal kereta kembali sore nanti (30/9). Baca lebih lanjut

Standar
Travelling

Plastikan

Bisa dibilang tahun ini (bagi saya) adalah tahun fakir piknik. Mari kita pakai istilah yang lebih keren saja: moratorium untuk sejumlah hal, mengencangkan ikat pinggang, apalagi ya, ah iya: penurunan daya beli. Hihihi. Bahaya memang. Kata orang-orang, fakir piknik bisa mengurangi konsentrasi, nyinyir di media sosial serta terseret bahaya laten hoaxisme. Baca lebih lanjut

Standar
Kisah Kehidupan

Cabai Acar dan Seorang Kawan

__temp_saved

Tiba-tiba keriuhan sepakbola menyergap saya, saat saya menatap cabai acar yang menemani kekangenan saya atas cuimie Malang. Sore itu (8/10) saya mampir ke Hot Cuimie di jalan Letjen S Parman Malang dan seperti biasanya semangkok cuimie Malang selalu dikawani cabai acar yang ngangenin.

Keriuhan yang menyergap saya itu datang dari sebuah lapangan sepakbola, jauh sebelum lapangan itu kemudian berubah menjadi deretan ruko yang salah satunya kemudian menjadi resto salah satu cuimie terbaik di kota kelahiran.

Baca lebih lanjut

Standar