Hiburan, Resensi, Social Media

Tujuh Album Kesukaan

Suatu hari di facebook saya dapat notifikasi begini:

Day 2

I have accepted a challenge to post 7 albums I love (1 per day) from Tjahjono Soekardjo

No reviews, no explanations, just covers. Each day I will nominate a friend to take up this challenge.

Today I nominate Kurnia K.P. Pratomo

Di-tag seorang kawan, dan ditantang mengikuti challenge sebagaimana dinyatakan. Awalnya sih mikirnya: gampang ini mah, ikut ah … , mumpung pas gak bisa travelling urusan pekerjaan sebagaimana biasanya. Ternyata gak segampang yang dikira, dan malah mikir kemudian, bisa nih buat jadi satu postingan di blog buat menuliskan review dan penjelasannya (karena kalau ikut challenge, gak boleh menuliskan apapun kecuali posting cover album), serta bagaimana susahnya menentukan album kelima, keenam dan ketujuh.

Yang saya pahami, album adalah kumpulan track/lagu/instrumentalia dari grup band/duo atau penyanyi solo. Dulu, sewaktu platform media digital dan kemudahan menyusun playlist belum terbayang, membeli album adalah pilihan logis untuk mendengarkan lagu kesukaan secara berulang-ulang tanpa menunggu diputar di radio atau menunggu di acara televisi. Ada sih pilihan yang lebih menuntut kreatifitas: merekam ketika diputar di radio. Hahaha, sepertinya hanya mereka yang pernah melewati era 90-an nih yang sempat merasakan sensasi merekam beginian …

Nah, mengikuti challenge yang meminta menyusun album kesukaan, yang segera saya pikirkan adalah bahwa album-album tersebut bukanlah album kompilasi dan bukan pula album live concert. Karena album kompilasi umumnya disusun dari single/track yang laku di pasaran. Keinginan, hasrat, suasana kebatinan dari artis saat menyusun albumnya jadi tidak terwakili. Pertimbangan kedua adalah karena ada tujuh album yang diminta (satu perhari selama seminggu), kalau bisa sih masing-masing band/penyanyi diwakili satu album saja, meski bisa jadi dari band/penyanyi tersebut saya menyukai beberapa album misalnya. Pertimbangan terakhir ya tentu saja masalah kesukaan dari saya. Bukan terbaik dari sisi teknis pengerjaannya. Kalau ternyata kemudian ada beberapa album ternyata memang mendapat penghargaan ya berarti kebetulan belaka. Buat saya, ukurannya yang saya suka adalah album yang jika didengarkan keseluruhan bukan hanya satu dua track saja.

Inilah dia tujuh album kesukaan saya seperti diminta challenge tersebut:

Satu: Metallica – Metallica.

Lebih dikenal sebagai The Black Album, padahal asli judul albumnya ya nama band-nya itu sendiri justru di album kelimanya bukan di album debut. Desain covernya sangat sederhana, tapi sungguh memikat. Apalagi isinya. Pernah beli beberapa kali versi kaset juga punya versi cd-nya. Gak pernah bosen mendengarkannya. Enter Sandman, The Unforgiven, Nothing Else Matters, Wherever I May Roam, Sad But True adalah playlist yang tak terkalahkan. Hingga minggu ini saja, album ini masih bertengger di Billboard 200 di minggu ke-576. Jadi kalau suka album ini jangan merasa ge-er, karena di luaran sana banyak temannya kok.

Dua: Dream Theater – Images and Words

Denger album ini pertama kalinya di aplikasi Winamp, pas di-install-in di komputer yang baru pertama beli di seorang kawan dan nemu salah satu folder berisi album ini. Langsung suka dan muter berulang-ulang menemani pengerjaan Tugas Akhir hingga usai. Album resminya baru dipunyai kemudian. Versi kaset dan versi cd punya, meskipun agak susah dulu mendapatkannya. Karenanya, begitu album ini di-world-tour-kan, maka tak ada pilihan lain selain berangkat ke konser itu (bisa baca di sini).

Sepanjang konser takjub: live-nya dan versi rekamannya kok bisa plek ketiplek begitu ya, rapi banget jahitannya.

Tiga: KLa Project – Pasir Putih

Salah satu band yang saya hampir komplet dulu mengkoleksi album-albumnya. Berhenti mengkoleksi ketika sang gitaris pemilik huruf “L” di nama band hengkang (meskipun kemudian kembali bergabung di kemudian hari).

Terdiri dari komposisi: Tak Bisa ke Lain Hati, Belahan Jiwa, In The Mood, Pasir Putih, Hey, Radio, Airline Crew, album ini dinobatkan sebagai album pop kontemporer terbaik BASF Award 1992.

Empat: Padi – Sesuatu yang Tertunda

Salah satu album yang dibeli dari gaji pertama bekerja di ibukota. Album kedua dari band asal Surabaya ini memenangkan album terbaik Anugerah Musik Indonesia (AMI) Award 2001 dan juga album terbaik Anugerah Industri Muzik Malaysia 2001.

Ke mana angin berhembus menuntun langkahku, memahat takdir hidupku di sini …

Lima: Sting – Ten Summoner’s Tale

Album solo keempat dari Sting, lead-singer dan bassist dari The Police (1977-1984). Album ini dinominasikan di enam kategori Grammy Award 1994, sayangnya tak memenangkan kategori album terbaik. Kalah dari albumnya Whitney Houston.

Cuma ya itu tadi, saya suka keseluruhan album ini meski cover albumnya nggak banget. Bener kata pepatah, don’t judge an album by its cover.

You forget the sun in the jealousy sky …

Enam: Evanescence – Fallen

Lupakan tentang kontroversi atas album ini meski album ini tercatat sebagai salah satu album yang paling laris di awal abad 21. Gak pernah bosan memutarnya.

Call my name and save me from the dark

Tujuh: Adele – 21

Adele, penyanyi dan penulis lagu, membuat judul albumnya dengan angka yang melambangkan usianya: 19, 21 dan 25.

Dari ketiganya, 21 lah yang paling saya suka. Kebetulan pula jika album ini ternyata adalah album terbaik yang memenangkan Grammy Award 2012 dan Brit Award 2012. Hingga minggu ini, album 21 memasuki minggu ke-469 di Billboard 200, kalah lama dari Black Album-nya Metallica.

Kandidat Lainnya

Memilih posisi pertama hingga keempat dengan gampang ditentukan. Tapi memilih posisi kelima hingga ketujuh agak susah karena pembedanya masalah emosional. Tipis. Album kesukaan lainnya yang sempat masuk nominasi adalah:

i – Nicky Astria – Tangan-tangan Setan

ii – Red Hot Chilli Peppers – Californication

iii – Vertical Horizon – Everything You Want

iv. Tulus – Gajah

v. Guns N’ Roses – Use Your Illusion II

vi. Nirvana – Nevermind

vii. Coldplay – A Head Full of Dream

viii. Afgan – Sides

ix. Reza – Keajaiban

x. Wet Wet Wet – Picture This

xi. Linkin Park – Hybrid Theory

***

Jadi bagaimana menurut kalian? Ada yang sama? Atau malah terheran-heran kenapa ada album yang itu?

[kkpp, 19.06.2020]

Standar

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s