Kami memanggilnya Cak Man. Malah nama lengkap almarhum kami ketahui belakangan. Zaman masih mahasiswa dulu, selain the famous Cak Rie, Cak Man adalah salah satu sosok yang akrab dengan mahasiswa FTK ITS. Berbeda dengan Cak Rie yang ngetop dengan bakso dan gaulnya ikutan kegiatan ramai-ramai, Cak Man adalah karyawan yang banyak bertugas sebagai kurir. Kerjaannya ke sana ke mari. Sosoknya grapyak, gemar menolong dan tak pelit berbagi informasi penting. Sosok Cak Man penting bagi kami.

Untung ada Cak Man, karena kami tak punya peta ajaibnya Harry Potter. Biasanya di zaman itu, kepada Cak Man kami mengorek informasi sedang dimanakah bapak-bapak dosen sedang berada. Apakah di rektorat, atau sedang meeting. Hehehe. Maklum jaman itu, belum ada handphone untuk mengkonfirmasi janjian dengan bapak-bapak dosen.

Selain sebagai karyawan fakultas, Cak Man juga sering dimintain tolong untuk kepengurusan surat-surat untuk SIM dan STNK. Beberapa dari kami juga sering menggunakan jasa beliau. Di rumah, beliau juga membuka warung yang sering jadi tempat jujugan bagi kantong mahasiswa.

Pasca lulus, sempat bertemu dengan Cak Man di kampus. Grapyaknya masih sama. Masih ingat dengan kita-kita, dan malah bercerita tentang seorang kawan di Batam yang sebelumnya sempat minta tolong beliau untuk mengurus balik nama kendaraannya. Atas info dari Cak Man tersebut, jadilah saya sempat nggodain sang kawan, eh malah kecipratan dapat proyek yang sempat menggegerkan kantor waktu itu, karena saya melanggar lintas area. Bagaimana bisa saya dari kantor Surabaya dapat pekerjaan dari Batam, padahal di Batam ada kantor cabang. Saya masih ingat, ketika di teleconference meeting BOD untuk menjelaskan case tersebut.

***

Kabar duka datang dari kampus. Cak Man aka Soeparman meninggal dunia kemarin (17/12). Beritanya berbarengan dengan meninggalnya bapak Ir. Soeweify, MEng. Mantan Dekan FTK dan pakar welding Indonesia. Seolah janjian mereka berpulang ke Rahmatullah di waktu yang berdekatan.

Selamat jalan Cak Man. Selamat jalan Pak Weify. Allahummagfirlahuma warhamhuma wa ‘afihima wa’fuanhuma.

[kkpp, 19.12.2018]