Tak ada yang meragukan jasanya dulu. Saat belum ada Facebook, Twitter, Blackberry Messenger, serta media jejaring lainnya, dialah yang menghubungkan dengan sanak, kerabat, serta kawan yang terpisahkan jarak dan ruang. Apalagi bagi kami yang kemudian merantau, melanjutkan langkah keluar dari kampung halaman.
Warnanya oranye. Identik dengan induknya.
Dulu letaknya di pojok kantin ITS. Dan kini pun, saat foto diambil, letaknya masih di sana. Dengan kantin yang telah direhab habis, di titik yang sama, meski sang induk kini telah berpindah. Dulu kami sering menghampirinya, memasukkan beberapa amplop sebelum masuk kelas kuliah, kini tak ada lagi yang mempedulikannya.
Ah, sang waktu telah berputar.
[kkpp, 19.11.2010]