Steven Gerrard kembali ke Anfield hari ini (11/12) tidak seperti yang dibayangkan banyak suporter yang mengharapkannya bakal jadi penerus Jurgen Klopp kelak, tapi Gerrard datang sebagai manager Aston Villa yang bakal bertemu Liverpool di gameweek ke-16 Liga Inggris.

Tentu bakal jadi malam yang emosional. Bagaimana tidak, Gerrard adalah living legend Liverpool. Memulai dari akademi sejak berusia 9 tahun, dan debut profesional untuk Liverpool pada 29 November 1998 sebagai pengganti di babak kedua di laga versus Blackburn Rovers, Gerrard mekar bersama Liverpool saat Liverpool meraih treble 2001: League Cup, FA Cup dan UEFA Cup tak terlupakan, menang 5-4 atas Alaves.
Beberapa waktu kemudian Gerrard ditahbiskan sebagai kapten fantastik. Ia mengantarkan kembali Liverpool mengangkat kembali Juara Champions League dengan pertandingan final yang bakal dikenang dan diperbincangkan sepanjang masa. Ketinggalan 3 gol babak pertama, Liverpool menyamakan kedudukan diawali oleh gol heading-nya dan Liverpool menjadi juara setelah adu penalti.
Setelahnya Gerrard terus menjadi kapten hingga 2015, menjadikannya 17 tahun berada di satu klub Liga Inggris sebelum pindah ke La Galaxy. Catatan 710 pertandingan dan 186 gol serta tentu saja momen-momen penting berserak untuk menempatkannya di setiap hati suporter.
November 2016, Steven Gerrard sempat mendapat tawaran dari MK Dons sebagai pelatih, tetapi ditolaknya. Gerrard kembali Liverpool sebagai pelatih U18 untuk musim 2017/2018.
Don’t go into this as Steven Gerrard, with the name on your back. Go back to the beginning, strip it back. Get your pitch confidence; get used to tactics, different formations. Try things. Mak mistakes, get it horribly, wildly wrong. Experiment! Do all these things away from cameras.
advice dari Jurgen Klopp kepada Steven Gerrard saat menangani Liverpool U18, seperti diceritakan Gerrard kepada Champions Journal.
Curtis Jones, Rhys Williams dan Neco Williams adalah pemain-pemain yang sempat dilatih oleh Gerrard saat memegang tim Liverpool U18, dan kini ketiganya adalah pemain-pemain Klopp. Di bawah Gerrard waktu itu, mereka mempertahankan peringkat ketiga di U18 Premier League dan tersingkir di perempat final UEFA Youth League.
Atas restu Klopp, Gerrard mengambil alih tampuk managerial di Glasgow Rangers. Di sanalah Gerrard kelihatan moncer. Ia memodernisasi gaya bermain Rangers. Saat sukses mengantarkan Rangers juara di tahun ketiganya, Glasgow Rangers unggul 20 poin dari rival saat pertandingan tersisa 6 pertandingan! Rangers pun mengakhiri puasa juara selama satu dekade. Andy Walker, pundit di Skysports mendeskripsikan keberhasilan Gerrard di Rangers berkat “total change in mentality”.
Keberhasilan di Skotlandia, mestinya membuat Gerrard bisa dengan tenang menanti kontrak habis di 2024. Tetapi Liga Inggris tentu menggoda siapa saja. Begitu pun dengan Steven Gerrard. Adalah Aston Villa yang perlu manajer baru untuk menggantikan Dean Smith. Tawaran itu bersambut meski saat mengambil alih tampuk manager, Villa berada di peringkat ke-16 dan kalah di lima laga liga terakhirnya.
Di tangan Gerrard, dengan pemain yang sama karena Gerrard masuk pas musim tengah berjalan, Villa kemudian telah memetik kemenangan dari Brighton, Crystal Palace, serta Leicester. Villa hanya kalah tipis 1-2 dari Manchester City.
Sepakbola, khususnya Liga Inggris, bukanlah forum sungkan-sungkanan dan klangenan. Lihat Leicester yang dilatih Brendan Rodgers, pelatih yang pernah menangani Gerrard saat di Liverpool, telah merasakan perubahan Villa. Jadi bisa dipastikan partai Liverpool versus Aston Villa pun bakal jadi partai yang menarik ditunggu. Kita lihat saja bagaimana Gerrard nanti Anfield nanti bagaimana. Wawancara pre-match-nya cukup tegas:
For me, I really respect and understand all the noise around the for obvious reasons because I’m going back to a club where I spent many years. So it brings a smile to my face for a couple of reasons. One, because I’ve obviously got a good relationship with a lot of people at the club, I had fantastic time there, a really good journey, I’m local boy, the team I supported growing up and I always will support that team, of course. But at same time it brings a smile to my face because I’ve got opportunity to go there and compete against a good team, a good manager, with the opportunity to try and win the game. And that’s my only focus.
Saya sih selalu berharap Liverpool menang. Sebagaimana saat Liverpool menghempas tim asuhan Rafa Benitez.
[kkpp, 11.12.2021]