Indonesiana, Lawan Korupsi

Rantang Meikarta

Sebuah guyonan lawas dengan kawan-kawan, “ati-ati lho rek, ojok sampek kene-kene iki kebagian ngeterno rantangan ke tahanan KPK, … “, sebuah guyonan satir yang saling mengingatkan agar kami-kami yang menginginkan Indonesia lebih baik salah satunya dengan berteriak anti korupsi, agar di kemudian hari tidak terlarut dalam pusaran bahaya laten korupsi. Rupanya guyonan itu terjadi beneran. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Berita penangkapan kasus suap perijinan Meikarta yang baru saya ketahui Selasa (16/10) pagi, rupanya melibatkan seorang kawan baik, Fitradjaja Purnama.

Berita yang sungguh mengagetkan. Fitra yang saya kenal, Fitra yang keras pada pendirian, Fitra yang biasanya menularkan semangat dan idealisme sebagaimana percakapan via telepon beberapa hari yang lalu, ternyata menyerah juga kepada bahaya laten korupsi itu. Pada kasus itu, korupsi melibatkan Lippo sebagai pemilik  proyek dengan Bupati Bekasi, Neneng Hassanah Yasin beserta beberapa dari jajaran kadis-kadis di lingkungan Kabupaten Bekasi. Keterlibatan Fitra sebagai konsultan Lippo, bisa diduga sebagai apa meski belum jelas benar hingga persidangan dibuka.

Sedih dan kecewa. Tetapi saya tidak bisa denial. Korupsi tetaplah korupsi meski yang terjerat adalah kawan sendiri. Di dasar kekecewaan saya, saya sungguh berharap, idealisme Fitra yang tersisa bisa membuatnya sadar dan mau bertindak sebagai justice collaborator yang mengungkap kasus memalukan ini seterang-terangnya kepada publik, kepada masyarakat, kepada kita-kita tentang bagaimana berbahayanya korupsi ini telah memikat dan menjerat. Jangan lagi ada benalu korupsi di negeri ini.

[kkpp, 17.10.2018]

 

 

Standar

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s