Di akun fesbuk saya, 306 hari yang lalu, saya membuat status berkenaan dengan bergabungnya Mohamed Salah Ghaly ke Liverpool FC. Salah yang sempat diincar LFC sejak di Basel, waktu itu memilih tim di ibukota Inggris. Disia-siakan di tim itu hingga kemudian Salah dipinjamkan ke Liga Italia, dari Fiorentina kemudian AS Roma. Permanen di Roma, konon kabarnya, Roma dengan berat hati melepas Salah yang baru semusim permanen, Salah kembali ke Inggris dengan harga yang tidak sampai sepertiga pemain yang dibeli klub Inggris dari klub Italia di musim sebelumnya.
Harapan mengembang. Tapi siapa sangka jika harapan itu benar-benar meluap tak terkira. Salah menorehkan gol demi gol, hingga hari ini (25/4) Salah sudah melesakkan 43 gol dari 47 pertandingan yang diikutinya. Momok baru dan rekor demi rekor berjatuhan padahal musim belum berakhir. Mudah-mudahan masih lanjut tandang ke Stadion Olimpico, mencetak gol di sana, dan lanjut ke Stadion NSC Olympiyskiy, Kyiv, Ukraina. Belum lagi dua game kandang dan satu tandang di Liga Inggris untuk memastikan LFC berada di tiga besar klasemen musim ini.
Apapun hasilnya, musim ini menyenangkan untuk dikenang. Salah sudah dinobatkan menjadi PFA Player of The Year tahun ini, mengikuti jejak Luiz Suarez (2013-2014), Steven Gerrard (2005-2006), John Barnes (1987-1988), Ian Rush (1983-1984), Kenny Dalglish (1982-1983), serta Terry McDermott (1979-1980). Kini, tadi malam menghadapi bekas klubnya di semifinal Salah tampil luar biasa dan rendah hati. Dua gol dan dua assist tanpa perayaan yang berlebihan. Andai ditambah gelar keenam Liga Champions rasanya saya dan suporter-suporter LFC lainnya akan menobatkan Salah sebagai living legend. Hero. King. Apapun lah namanya, tempat terbaik di hati dan memori kami.
***
Lantas apa hubungan Pennant dan Salah? Hehe, kalau itu sila cek postingan saya yang ini, postingan sebelas tahun yang lalu.
(Hmmm, sebelas … nomer punggung yang dipakai Salah)
Sudah ketemu? Apa coba? Bener, tentang rambut. Rungsep katanya jika saya tak rajin potong rambut. (Buat yang biasa bilang rungsep, apa kabar? hehe).
Tapi memang, sejak postingan itu saya buat, saya baru dua kali potong rambut. Pertama pas adik-adik ITS Bridge Team menjadi JUARA Patkawan Mahasiswi di Kejurnas Bridge 2018, sebuah impian sejak jaman menjadi Ketua UK Bridge ITS dulu dan baru tercapai di 2018. Sedangkan potong rambut kedua pas saya kemudian memutuskan untuk pindah ke Ibukota, untuk berladang di perusahaan keempat sepanjang karir saya, akhir Oktober tahun kemarin.
Kini untuk merayakan kesalah-salahan, saya akan potong rambut berikutnya pas ketika musim pertama buat Salah di LFC ini berakhir. Tanggalnya tentative. Menunggu hasil tandang ke Roma minggu depan dan berharap Salah bisa membuat gol tandang di sana. Walhasil, semoga baru potong rambut setelah tanggal 26 Mei …
[kkpp, 25.04.2018]