Kepingan Koratkarit Paling Pojok

"musuh kita adalah waktu yang tak ragu bergerak maju, dan senyummu itu, tertinggal di masa lalu"

Plastikan

Bisa dibilang tahun ini (bagi saya) adalah tahun fakir piknik. Mari kita pakai istilah yang lebih keren saja: moratorium untuk sejumlah hal, mengencangkan ikat pinggang, apalagi ya, ah iya: penurunan daya beli. Hihihi. Bahaya memang. Kata orang-orang, fakir piknik bisa mengurangi konsentrasi, nyinyir di media sosial serta terseret bahaya laten hoaxisme.

Maka jika ada woro-woro tentang konser 25 tahun salah satu album grup musik terfavorit sepanjang masa, berlangsung di kota tempat mbah kakung di-sare-kan dan kota tempat ibu dilahirkan, saya bisa apa. Sesempit-sempitnya ya dilonggarkan. Biar sempat piknik, biar sempat menge-pack gear set kamera lagi, biar sempat membuka rak buku buat mencari buku sebagai teman perjalanan.

Nah yang terakhir ini bikin ngerasa gimana gitu. Buka rak buku, ternyata masih ada beberapa yang plastikan. Jangankan dibaca, dibuka dari sampul plastik sisa toko buku saja belum. Duh, sedemikian gak wolesnya hidup saya belakangan. Begitu saja sedih apalagi kemudian tahu buku yang masih plastikan ada 2 eksemplar. Sama persis. Plek ketiplek. Sedihnya dobel-dobel.

Baiklah, biar gak terlalu sedih, ada yang bisa menebak judul dua buku yang sama persis dan keduanya masih dalam kondisi plastikan tersebut? Buat penebak pertama yang benar, saya janji untuk mengirimkannya gratis. Bagaimana? Bisa?

Aniwei, selamat pagi keping Y. Tidak ada yang lebih afdol makan gudeg selain di kota asalnya.

Biar sebungkus, sebungkus itulah yang akan menemani hari ini yang bakal menjadi hari yang panjang.

Eh pembaca, jangan lupa menebak judul buku yang masih tersandera dalam plastiknya ya … Oia, clue-nya gampang kok: buku kumpulan puisi yang layak dikoleksi oleh pluviophile. Gampang kan.

[kkpp, 29.09.2017]

3 tanggapan untuk “Plastikan”

  1. Wah, gudegnya.. Surga di atas daun pisang 🙂

    Suka

  2. […] kali mengikuti pagelaran JocjaROCKarta. Yang satu niat (bisa baca di sini) karena album yang dikonserkan adalah album yang menemani saya menyelesaikan tugas akhir (baca: […]

    Suka

  3. […] Denger album ini pertama kalinya di aplikasi Winamp, pas di-install-in di komputer yang baru pertama beli di seorang kawan dan nemu salah satu folder berisi album ini. Langsung suka dan muter berulang-ulang menemani pengerjaan Tugas Akhir hingga usai. Album resminya baru dipunyai kemudian. Versi kaset dan versi cd punya, meskipun agak susah dulu mendapatkannya. Karenanya, begitu album ini di-world-tour-kan, maka tak ada pilihan lain selain berangkat ke konser itu (bisa baca di sini). […]

    Suka

Tinggalkan Balasan ke kutukamus Batalkan balasan