Aku kehilangan jejak. Bulan sepotong tak bertuan tiba-tiba tak tampak di orbitnya. Orbit yang kukuntit sejak kemarin, saat mentari lupa menyapa senja.
Aku kehilangan bulan sepotong. Bulan yang kuiris penuh kehati-hatian tak bertepi. Biasanya ia menyapa senja pada lintasan tepat di orbitnya, Orbit yang kugaris tak sepenuh hati.
Aku tersesat. Bau bulan sepotong tak terendus bayangan senja. Sapanya terdengar bagai gema yang membuat sonar mata hati terbutakan. Kadang datang kadang tak bertuan.
Aku tersesat. Orbit dan lintasan senja seolah tak lagi bersahabat. Pada angin tak berhembus. Pada bulan sepotong yang hilang entah kemana.
[kkpp, 18.10.2013]