Bridge, Indonesiana

Kabar dari KL

Pertengahan tahun ini ada kabar yang saya nanti dari Kuala Lumpur. Bukan tentang kehadiran kesebelasan nomer satu di hati saya, Liverpool FC, yang hendak melakukan Pre-Season Tour 2011, tetapi dari team Bridge Indonesia yang tengah bertanding di 48th Asia Pacific Bridge Federation Championships yang diselenggarakan di Indoor Sports Centre, Olympic Council of Malaysia, Kuala Lumpur dari tanggal 15 hingga 24 Juni 2011.

Kabar itu saya tunggu dari akun facebook-nya Bert Toar Polii yang secara rajin mengirimkan update statusnya langsung dari tempat pertandingan. Juga dari website resmi turnamen tersebut yaitu di laman http://www.2011apbf.com. Kadang saya mengintip beberapa pertandingan yang disiarkan melalui vu-graph di Bridge Base Online.

Bagaimanapun, berharap membaca atau melihat berita tersebut melalui media cetak maupun televisi nasional seperti berharap durian jatuh dari langit. Bridge, meskipun termasuk olahraga berprestasi bagi Indonesia, tetapi sayangnya tidak mendapatkan porsi yang proporsional.

***

Pada turnamen yang mempertandingkan antar negara-negara anggota APBF, meliputi Australia, China, China Hongkong, China Macau, Chinese Taipei, French Polynesia, Indonesia, Japan, Korea, Malaysia, Mongolia, New Caledonia, New Zealand, Philippines, Singapore dan Thailand, mempertandingkan 5 kategori: Open Team, Ladies Team, Senior Team, Junior Team (U26) dan Youngster Team (U21).

Indonesia menurunkan team untuk kelima kategori. Harapan disandingkan kepada atlet-atlet yang telah melalui seleksi ketat, karena turnamen ini juga dijadikan ajang kualifikasi ke Kejuaraan Dunia mewakili Zona VI APBF. Lolos kualifikasi berarti membawa Merah Putih berlaga di Kejuaraan Dunia Bridge.

Open Team (Rebullida Cup)

Indonesia Open Team: Tommy Rogi, Octa Wohon, Youberth Sumarauw, Vecky Manoppo, Anthony Soebroto, Kamto. Non Playing Captain (NPC): Santje Panelewen. Hasil: peringkat 10 dari 13.

Juara pada kategori ini adalah China.

Ladies Team (President’s Cup)

Indonesia Ladies Team: Lusje Bojoh, Joice Tueje, Fera Damayanti, Ririen Riantini, Suci Amita Dewi, Kristina Wahyu, NPC: Bert Toar Polii. Hasil: peringkat 2 dari 12, dan sekaligus lolos ke kualifikasi setelah mengalahkan Jepang di babak play-off. Juara pada kategori ini adalah China.

Senior Team (PABF Senior Cup)

Indonesia Senior Team: Henky Lasut, Eddy Manoppo, Bambang Hartono, Munawar Sawiruddin, Donny Tuerah, Jopie Arianto, NPC: Tanudjan Sugiarto. Hasil: Juara.

Junior Team – U26 (Raymond Chow Cup)

Indonesia Junior Team: Yena Wirahma, Edo Rahmat, Nunung Tri, Nettin Erinda, Kukuh Indrayana, Bambang Onggani, NPC: Hasyim Arif. Hasil akhir: peringkat 7 dari 10. Juara pada kategori ini adalah Singapura.

Youngster Team – U21 (Khunying Esther Cup)

Indonesia Youngster Team: Evan Ampow, Eko Yulianto, Dwi Agustine, Hafiza Azmi, Revika Pinata, Nesya Isyana, NPC: Hendra Railis. Hasil akhir: peringkat 6 dari 6 peserta. Juara pada kategori ini adalah Australia.

***

Apakah kabar ini menggembirakan? Di satu sisi iya. Keberhasilan dominasi tim senior serta konsistensi tim ladies memberikan harapan atas kiprah mereka di level dunia mendatang. Tetapi di sisi yang lain, keberadaan tim open, serta keberlangsungan regenerasi dari legenda bridge Indonesia seperti Henky Lasut dan Eddy Manoppo yang disegani di level dunia, harus dicari formula yang lebih mujarab. Generasi-generasi penerus bridge Indonesia harus segera disemai dan dipupuk, sebagaimana mengirimkan team Junior dan team Youngster menambah jam terbang.

Welldone, Indonesia Bridge Team! Kabar dari kalian adalah sedikit obat atas minimnya prestasi olahraga kita (apalagi sepakbola, hehehe).

[kkpp, 24.06.2011]

 

Standar

Satu respons untuk “Kabar dari KL

  1. Ping-balik: Sejarah Baru Bridge Indonesia « Kepingan Kakap Paling Pojok

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s