Meski meyakini dengan sepenuh hati bahwa dukungan untuk kawan Fitra adalah dukungan yang tulus dari pendukungnya, saya sempat khawatir kalau akan terganjal di tahapan verifikasi.
Kekhawatiran saya bermuara dari beberapa pengamat politik di Surabaya yang sejak awal-awal tahun meyakini bahwa persyaratan yang harus dilalui calon independen cukup berat. Harus mengumpulkan sekurangnya 3% dari jumlah penduduk Surabaya, yaitu sekurangnya 88.090 dukungan.
Kekhawatiran yang lain disebabkan kemungkinan adanya “serbuan” dari pihak-pihak yang tidak menginginkan calon independen lolos, yang notabene lebih bermodal kapital. Plus media massa di beberapa hari terakhir turut berusaha menggembosi .
Saya masih berharap-harap cemas, Rabu malam kemarin (10/3). Kontak langsung dengan Sang Calon, plus beberapa rekan yang tergabung di tim pemenangan, belum cukup menenangkan saya hingga media massa dan media online menerbitkan berita itu.
Alhamdulillah, pasangan Fitradjaja-Naen lolos dengan dukungan terverifikasi melebihi yang disyaratkan. Menurut Kompas, Ketua Kelompok Kerja Pencalonan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya Eko Waluyo Suwardyono mengatakan, hasil verifikasi faktual menunjukkan dukungan Fitra-Naen berjumlah 90.030 dukungan. Untuk bisa lolos verifikasi, pasangan bakal calon perseorangan harus didukung minimal 88.090 pemilih terdaftar di Surabaya. “Jumlah dukungan sudah memenuhi syarat,” ujarnya di Surabaya, Kamis (11/3).
Keberhasilan ini sekaligus mencatatkan sejarah di Surabaya sebagai satu-satunya calon perseorangan yang lolos pada pilkada walikota Surabaya 2010-2015. Sementara calon yang juga mengambil jalur perseorangan, Alisyahbana dan Chrisman Hadi yang juga pada awalnya meng-klaim mempunyai dukungan seperti yang disyaratkan ternyata gagal melewati kedua tahap verifikasi, administrasi dan faktual.
Dengan melewati proses ini, kini pasangan Fitra-Naen bersiap mengikuti tahapan selanjutnya. Melengkapi proses pendaftaran, tes kesehatan, dan sebagainya, sebagaimana calon-calon yang diusung partai politik: Arif Afandi – Adies Kadir (Demokrat, Golkar plus PAN), BF Sutadi – Maslan Mansyur (PKB – Gerindra), Tri Risma – Bambang DH (PDIP), serta (mungkin) Fandi Utomo yang masih mencari dukungan resmi dari partai politik karena gagal mendapatkan dukungan dari partainya sendiri.
Mengutip suarasurabaya.net, Fitra yang dijumpai wartawan pasca tes kesehatan hari ini (Jumat, 12 Maret 2010) , menyampaikan bahwa dirinya optimis bersaing di pemilukada kali ini. ”Pertimbangannya, saat ini masyarakat Surabaya merindukan sosok pemimpin yang bukan diusung partai. Calon walikota independen bisa jadi alternatif pilihan,” tukasnya.
Terus berjuang, Kawan Fitra. Kami akan senantiasa ada.
(kkpp, 12.03.2010)
Ping-balik: Lalui Tahapan Verifikasi, Fitra-Naen Bersiap Bersaing dengan Calon dari Parpol « Fitradjaja Purnama Walikota Rakyat Surabaya 2010 – 2015