Arema, Aremania, Indonesiana, Kisah Kehidupan, Sepakbola

Hari Minggu Pertama Oktober yang Kelabu

Sudah lupa rasanya saya nonton Liga Indonesia sejak saya memutuskan untuk apatis bertahun-tahun yang lalu saat PSSI masih dinahkodai Nurdin Halid. Nahkoda boleh berganti-ganti, penumpang gelap tetaplah sama saja. Jadi buat apa mengharap sesuatu hasilnya berbeda dari proses yang tetap sama. Ya kan?

Tapi tadi pagi beda (2/10).

Baca lebih lanjut
Standar
Arema, Aremania, Sepakbola

Arema Punya Aremania, Kapan?

Reposting dari postingan saya ke sebuah milis sore tadi (25/8):

Nawak en rulud sedoyo sakndunyo,

Masalah seputar kepemilikan Arema FC senantiasa mengakrabi kita dari tahun ke tahun. Komplet dengan segala intrik-intriknya. Bisa dipahami karena Arema FC punya potensi dukungan loyalitas tanpa batas Aremania. Sayangnya, Aremania masih sebatas obyek. Bukan subyek.

Padahal ide kepemilikan Arema oleh Aremania sejak lama sudah jadi wacana di milis ini. Kapan direalisasikan?

Barusan ayas dalam perjalanan dinas ke Madiun sempat ndengerin radio lokal. Ada iklan menarik. Madiun Putra FC melaunching pembelian saham oleh pendukungnya. Gak larang ternyata. Satus ewu rupiah per lembar sahamnya.

Mosok aremania kadit osi?

Maksud ayas, dengan kepemilikan langsung Arema oleh Aremania (seperti halnya Barcelona), siapapun investor yang masuk, masih harus ketemu dg Aremania pemegang saham di RUPS, gak iso sak enak udele dhewe.

Ada yg memulai langkah kecil ini? InsyaAllah ayas kolem meski hanya dalam puluhan lembar saja.

Just my two cents. Selamat berbuka!

Postingan saya itu adalah tanggapan atas berkembangnya diskusi tentang keberadaan Arema FC saat ini yang tengah ditarik kepentingan-kepentingan tertentu. Apalagi saat ini PSSI yang baru saja terbentuk telah menegasikan hasil liga kemarin dan kemudian memverifikasi ulang seluruh tim-tim yang ada. Yang mau tidak mau, suka tidak suka, keberadaan Arema FC harus mengikuti verifikasi itu.

Soal PSSI dan verifikasi beratas-nama profesionalitas, insyaAllah dibahas di lain postingan. (Mudah-mudahan ada waktu dan tidak tertimbun kesibukan)

Pada postingan ini, semata kekhawatiran saya atas permasalahan klasik yang sering mendera Arema FC: keuangan dan kepentingan sesaat. Sementara aset paling berharga yang dimiliki Arema FC yakni AREMANIA hanya semata sebagai obyek. Obyek yang hanya bisa ngelus dhodho melihat kelakuan para elit di lingkar managemen Arema FC. Padahal Aremania-lah yang selama ini memiliki spirit Arema secara de facto, tetapi bukan secara de jure.

Karenanya, sudah seharusnya jika model pengelolaan Arema secara de jure kembali ke pemilik seharusnya: Aremania. Untuk itu kepemilikan saham Arema oleh Aremania adalah cara untuk membentengi Arema dari tangan-tangan kepentingan sesaat.

[kkpp, 25.08.2011]

 

Standar
Arema, Aremania, Sepakbola

Dari Aremania untuk Arema: Program Beli Tiket Tanpa Nonton

Melanjutkan himbauan nawak-nawak Aremania di salah satu milis yang saya ikuti, berikut ini adalah salah satu kreatifitas dan inisiatif yang layak untuk disebarluaskan.

Ide dasarnya adalah menggalang dana Aremania yang tidak dapat hadir di stadion (seperti ayas misalnya) demi kelangsungan hidup Arema yang beberapa pertandingan terakhir sempat goyah karena pemain belum mendapatkan gaji. Bagaimanapun, pendapatan dari tiket adalah salah satu sumber utama sebuah klub. Maklum, tidak nyusu dana APBD!!

Lebih lengkapnya adalah sebagaimana kutipan di bawah ini (catatan: dengan bahasa yang sudah diedit tanpa mengurangi makna)

***

Program Beli Tiket Tanpa Nonton

  1. Jadi berdasar surat yg sudah diketahui dan disetujui oleh pihak Arema, forum aremania.com menggalang dana dari nawak-nawak di luar kota Malang.
  2. Sebelum transfer dana, harap menghubungi nomer contact person aremania.com yaitu 08994110887
  3. Dana yg ditransfer ke rekening yg kami tunjuk, disesuaikan dengan jumlah tiket yg pengen di-nesepMisale pengen ukut 3 lembar tiket ekonomi, ya cukup transfer @Rp.30.000 x 3 = Rp. 90.00o begitu seterusnya. Pesan 1 lbr juga boleh.
  4. Setelah transfer, konfirmasi ulang ke nomer contact person aremania.com di atas dengan format sms: NAMA[spasi]ALAMAT[spasi]Jumlah tiket yg dibeli[spasi]Jenis tiket*ekonomi/vip/vvip*[spasi]Jumlah uang yg ditransfer. Contoh : Abdul Azis Jl. Singa No.87 Jakarta 3 Ekonomi 90.000. KIRIM ke 08994110887.
  5. Uang yang sudah ditransfer akan dibelikan tiket melalui ticket box resmi.
  6. Tiket dan kuitansi pembelian akan didokumentasikan, serta akan dilampirkan dalam pertanggungjawaban.
  7. Tiket yg dibeli dengan uang nawak2 tersebut, TIDAK DIPINDAHTANGANKAN, kecuali, dengan persetujuan nawak-nawak.
  8. Bukti lembar tiket dan kwitansi tersebut akan disimpan, sehingga sewaktu waktu nawak-nawak ingin mengambilnya, kami bisa berikan kepada anda.
  9. No Rek : BNI cab Malang 0152246688 a/n Fendy Decha Cahya no cp : 08994110887
  10. Penggalangan dana, idealnya H-3 pertandingan)

Gampangane, nawak-nawak tuku tiket koyok biasane, tapi kadit osi menggunakan tiket tersebut untuk menonton. Dadi tikete tetep utuh.

Program iki wes tau dijalankan pada saat laga ujicoba di Gajayana (2x) dan Kanjuruhan (1x), dan dari ketiga laga ujicoba tersebut, seluruh tiket yang dibeli dari program ini dimanfaatkan oleh anak-anak Panti Asuhan yatim piatu.
(pada saat iku sing kolem berpartisipasi kebanyakan dari AREMANITA87 HK *Aremanita Hongkong* dan permintaan mereka adalah, tiket dimanfaatkan oleh anak-anak yatim piatu yg mayoritas gurung tau nontok Along dan Ridhuan secara langsung)

Monggo kalo ada pertanyaan, masukan, saran, dan kritik yang membangun. Nuwus
-s1j-

[kkpp, 06.04.2011]

Standar
Arema, Aremania, Sepakbola

Talames, Arema Indonesia!!

Berita sore itu (26/5/10) dari milis, mewartakan bahwa satu poin di Pekanbaru yang didapat Arema dari laga tandang melawan PSPS cukup untuk mengunci gelar juara Indonesian Super League 2009/2010. Masih ada satu game lagi dari keseluruhan 34 laga di musim ini, tapi apapun hasil game terakhir tersebut tidak bakal mengubah kepastian juara ISL, karena pesaing terdekatnya, Persipura, telah tertinggal 4 angka.

Sontak sore itu pula rasa haru membuncah. Keharuan yang sama saya dapati pula dari seorang kawan senior di kantor yang sesama Aremania. Jabat erat darinya membuat saya terbang, segera menyapa keharuan yang sama yang tentu dirasakan pula oleh nawak-nawak dimana pun mereka berada.

Bahkan kemudian, saya mendapati bahwa ternyata di Malang, perayaan langsung di gelar malam harinya. Konvoi jalan kaki yang diikuti ribuan Aremania membirukan kawasan stasiun kota baru, dan langit malam pun dijejali nyanyian dan ucap syukur. (berita lengkap baca di sini)

Sekali lagi: Talames Arema Indonesia! Talames nawak rulud Aremania!

Sebuah penantian, kesabaran, ketekunan, kerja keras, pengorbanan, air mata dan kebersamaan selama ini, benar-benar terbayar hari ini.

(kkpp, 26.05.2010)

ps. talames = selamat, nawak = kawan, rulud = dulur.

Standar