fiksimini, Puisi

Dibuang Sayang (2)

Melanjutkan yang terdahulu. (Baca di sini).

#26 – 27/11/2010 | berKACA-kaca MATAnya. Dipecat tepat saat anaknya sekarat @fiksimini

#27 – 27/11/2010 | KORAN GOSIP. Tiap ada kebohongan, font-nya makin mengecil. Walhasil, selalu ada mikroskop sebagai bonus buat pembaca. @fiksimini

#28 – 27/11/2010 | LABIRIN NGINGAS. Dimana-mana perayaan. Jalan ditutup sana-sini. Tersesat di tengah keramaian.

#29 – 29/11/2010 | HITUNG MUNDUR. Tigapuluh tiga hari menjelang tahun 2011. Bersiap untuk kondisi terburuk.

#30 – 01/12/2010 | kewajiban hari ini harus selesai hari ini, karena esok sudah ada kewajibannya tersendiri

#31 – 01/12/2010 | MERAH PUTIH ternyata dipersatukan oleh musuh bersama. musuh sesungguhnya, sang srigala itu, menyaru jadi domba

#32 – 02/12/2010 | KEMENANGAN memang sungguh menghibur. apalagi bila kita lupa kapan terakhir kita terhibur sebuah kemenangan. #SatuIndonesia

#33 – 02/12/2010 | TAK INGIN TERGANTIKAN. Rotan pun membunuh Akar sampai ke akar-akarnya. @fiksimini

#34 – 02/12/2010 | CATUR SIMULTAN. (tak jadi) Skak mat! Raja melompat ke papan sebelah saat Menteri dan Benteng lawan mengepungnya. @fiksimini

#35 – 03/12/2010 | mengapa takut jalan sempit jika Ia melapangkan jalan. mengapa takut kegelapan jika Ia Sang Lilin.

#36 – 03/12/2010 | TERPEKUR di pojokan. Perda larangan merokok telah berlaku. Sang Naga mendenguskan asap dari hidungnya di smoking area @fiksimini

#37 – 04/12/2010 | ANTARA P, R & T. Gara-gara Pantangan dokter, jadilah aku bawa Rantangan. adalah Tantangan terberat buat nafsu makan siangku @fiksimini

#38 – 04/12/2010 | SHUDOKU TAK TERSELESAIKAN. Angka sembilan desersi, mencari tantangan di petak lain. @fiksimini

#39 – 04/12/2010 | JENUH dengan pekerjaan penjaga pintu tol selama 10 tahun terakhir, dicarilah tantangan baru sebagai penjaga pintu neraka @fiksimini

#40 – 08/12/2010 | HILANG. “Pakai ini buat bantal tidurmu, nak,” ujar tunawisma. Tak jauh, ArgoBromo kecelakaan dahsyat. Rel kehilangan bantalan @fiksimini

#41 – 08/12/2010 | KEHILANGAN FOKUS. Bantal jadi sansak. Sansak jadi bantal. Pelatih jadi pussiiing… @fiksimini

#42 -14/12/2010 | TIDAK PAKAI TELOR. Seketika sang ayam pun kehilangan partner polemik siapa yang lebih dahulu dari siapa @fiksimini

#43 – 16/12/2010 | KETIKA ‘K’ LURUH JADI ‘N’. Larangan bertamu pun diperdakan. Karena: anu senang namu. Sungguh! @fiksimini

#44 – 18/12/2010 | DISETRAP. “Lagi-lagi Ayah terlambat pulang. Jam berapa ini? Sana di pojokan, ambil nasi tanpa lauk!” Kata putri sulungnya @fiksimini

#45 – 18/12/2010 | JUDICIAL REVIEW oleh asosiasi akar seluruh indonesia atas aturan impor rotan untuk memenuhi kelangkaan rotan dalam negeri. @fiksimini

#46 – 18/12/2010 | DELMAN ISTIMEWA. Kududuk di muka di samping kuda yang mengkudeta si kusir yang bekerja. Kusir meringkik. Kuda menyeringai. @fiksimini

#47 – 19/12/2010 | langit kelabu. bulir hujan jatuh tanpa ragu. aih, senangnya masih ada sekawanan burung gereja singgah di pohon jambu depan ruang tamu.

#48 – 20/12/2010 | PERTUKARAN PELAJAR. Kawan sebangkuku pergi ke Mars. Gantinya mahkluk baru yang sedang tertatih belajar sepeda roda dua @fiksimini

#49 – 20/12/2010 | SONTAK SEPI acara prasmanan itu, saat kubertanya dimana sendok dan garpu. “Ah iya, teknologi usang itu,” ujar satu dr mereka @fiksimini

#50 – 20/12/2010 | BIP… BIP… Ada pesan baru masuk. “\a€¤<8&=©✗♥¼%”. Berdebar. Berharap pesan dari alien. Bip.. Bip.. “Sorry salah kirim” @fiksimini

[bersambung.kkpp.17.05.11]

Standar

Satu respons untuk “Dibuang Sayang (2)

  1. Ping-balik: Dibuang Sayang (3) « Kepingan Kakap Paling Pojok

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s