Malam nanti (22/5) adalah pekan ke-38, pekan terakhir Liga Inggris musim ini. Belum ada juaranya karena kedua tim, Liverpool dan Manchester City masih mempunyai peluang jadi juara. City lebih unggul 1 poin, yang membuatnya lebih berpeluang karena jika City menang mereka akan juara apapun hasil dari Liverpool. Tapi, jika juga masih ada skenario City gagal juara jika gagal menang, sementara Liverpool menang.

Skenario kedua ini pernah jadi pengandai-andaian beberapa kawan pendukung Liverpool ketika Steven Gerrard kembali ke liga Inggris untuk menjadi pelatih Aston Villa sejak pertengahan musim, tepatnya 11 November 2021 dan Aston Villa lah jadwal klub terakhir yang bakal menghadapi Manchester City. Dalam pengandaian itu, “Bayangkan, Liverpool dan Manchester City bersaing sedemikian ketatnya hingga harus ditentukan di pertandingan terakhir. Dan faktor Gerrard lah yang jadi penentu!!”

Pengandaian yang terasa manis mengingat Gerrard belum pernah mengantarkan Liverpool menjadi juara liga Inggris. Pengandaian itu nyaris terlupa ketika di bulan Januari, Liverpool malah selisih 14 poin dari City. Tapi Liverpool tampil konsisten perkasa di semester pertama 2022. Selisih 14 poin itu terbabat hingga selisih 1 poin saja. Pun, Liverpool tampil di seluruh final semua ajang serta telah memenangi dua ajang yang diselesaikan via adu penalti atas lawan yang sama. Kini tinggal nanti malam selisih satu poin di pekan terakhir, serta minggu depan final UEFA Champions League.

The phone has been busy. I totally understand and respect the external noise and questions that have been coming my way for some time.

Liverpool are involved in a title race and I spent a lot of time there.

But it is disappointing when people mention integrity with me and Aston Villa and any of my players.

We will go out at the weekend and give it everything we have got to get points for Aston Villa. If that inevitably helps Liverpool, fantastic.

But my priority is to get points for Aston Villa.

Steven Gerrard ~ BBC, 20/5/2022.

Jawaban cantik dari Gerrard. Sebagai profesional, tentunya ia dibayar untuk mendapatkan poin bagi timnya, tapi di sisi lain, poin yang didapatkannya menjadi penghalang City menjadi juara. Bila memang kejadian beneran, maka tetap akan kembali ke Liverpool apakah bisa memastikan tiga poin bisa diambil saat melawan Wolves.

Menariknya, di pekan ke-37, Gerrard tak memainkan Coutinho dan Ings, dua pemain mantan Liverpool sejak awal pertandingan. Keduanya masuk sebagai pengganti, di laga kandang terakhir Aston Villa. Tentu Gerrard punya pertimbangan profesional tertentu. Tapi pendukung Liverpool bisa dibuat ge-er bahwa barisan para mantan bersiap ‘save the best for last (game)’.

Andai para mantan bikin keajaiban, tentu sangat menyenangkan. Tapi me-maintain expectation, juga penting buat kesehatan. Liga Inggris musim 2018-2019 sepertinya masih terbayang. Di pekan ke-38, Liverpool dan Manchester City juga selisih 1 poin. Liverpool menang tapi Manchester City juga menang. Jadilah kemenangan Liverpool terasa sedih karena harapan juara Liga Inggris tak terwujud di musim itu.

I think us lads can be proud of ourselves, it has been an outstanding season. And whether we do get the throphy on Sunday or not, its a huge achievement to even go head-to-head with that City team, especially with already having two throphies in the bag and hopefully one more the week after

Trent Alexander Arnold

Bener kata Trent sih. Musim ini musim yang luar biasa buat Liverpool. Tampil penuh di semua kesempatan hingga akhir bener-bener capaian yang istimewa. It’s aint over till it’s over. Yang penting malam ini menang dan semoga semesta mendukung.

Masak iya, sudah berharap banyak, kemudian ending-nya bilang: yaelah, mantan diharapin …

Ayo, mantan … ditunggu kabar baiknya!!

[kkpp, 22.05.2022]