Mumpung masih bulan Agustus, bulan kemerdekaan republik ini, ada kata yang sering digunakan secara luas di masyarakat Indonesia tetapi banyak juga yang masih salah menempatkannya. Kata itu adalah: DIRGAHAYU.
Dirgahayu adalah kata serapan dari bahasa Sanskerta, yang artinya adalah berumur panjang atau panjang umur. Tetapi tidak semata itu. Jika menilik kata aslinya, ada doa dalam dirgahayu, tidak semata panjang umur melainkan doa agar diberkahi usia yang panjang dan berlimpah energi positif. Sementara banyak yang memaknainya dengan makna yang salah kaprah, karena menganggap dirgahayu adalah sama dengan “selamat ulang tahun”, sama dengan “hari ulang tahun”.
Maka dengan memahami artinya, penggunaan kata dirgahayu yang tepat adalah: “Dirgahayu RI”, “Dirgahayu negeriku”, “Dirgahayu kemerdekaan kita”, dan bukan “Dirgahayu RI ke-69” karena menganggap sama dengan “Selamat ulang tahun RI ke-69”. Atau salah kaprah juga bila menggunakan “Dirgahayu HUT RI”, karena yang didoakan agar diberkahi usia yang panjang dan berlimpah energi positif adalah HUT-nya, dan bukan Republik Indonesia-nya. Dirgahayu RI ke-69 juga menjadikan salah tafsir, karena RI-(Republik Indonesia)-nya ada satu dan tak perlu berbilang.
Dengan demikian, dirgahayu pun tak semata hanya bisa melekat kepada Indonesia ataupun Republik Indonesia, tetapi dapat kepada siapa saja yang didoakan untuk berlimpah usia panjang penuh energi positif, serta dapat digunakan setiap saat tidak perlu menunggu peringatan hari lahir atau ulang tahun.
Meski demikian hampir setiap tahun, selalu saja ada yang larut dalam salah kaprah ini. Meski yang menuliskan tentang kesalahkaprahan ini juga sudah banyak. Salah satunya yang resmi adalah sebagaimana dituliskan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (bisa baca di sini).
Sedihnya, yang salah tak hanya masyarakat awam. Bahkan di kementrian yang seharusnya sudah bebas dari kesalahan bahasa (karena bakal menjadi acuan masyarakat) pun masih menggunakan kata dirgahayu secara tak tepat.
Jika kementrian yang menaungi pembinaan bahasa saja salah, lha bagaimana bisa berharap masyarakat tak lepas dari salah. Berikut adalah contoh penggunaan kata dirgahayu yang juga salah meski itikadnya sudah baik dan juga kreatif.
Sedih ya. Semoga ke depan salah kaprah ini semakin berkurang, karena yang benar juga sudah banyak. Bisa saja sih menggunakan ungkapan yang lebih gampang, misalnya: Selamat ulang tahun ke-69, Indonesia … atau HUT RI ke-69, tetapi menggunakan kata serapan Sanskerta seperti penggunaan kata dirgahayu membuat bahasa Indonesia lebih berwarna dan kaya.
Dirgahayu bahasa Indonesia!
[kkpp, 31.08.2014]