Pesan singkat ke handset-ku tadi siang (23/4) dari Muam, Ketua UK Bridge ITS periode 2009-2010, memastikan kabar bahwa kali ini ITS hadir di Kejurnas Mahasiswa 2010 di Batam. Rencananya, mereka bakal berangkat Sabtu pagi (25/4).
Segera saja lintasan sang waktu mengantarkan aku ke sejumlah tahun yang berlalu. Tahun 1993, pasca Bakti Kampus ITS yang sempat diboikot besar-besaran oleh kami seangkatan, aku mulai mengenal bridge, meski sebelumnya sering membaca kolom bridge-nya Ras Siregar di tabloid mingguan Bola. Keberadaan UK Bridge sebagai salah satu Unit Kegiatan di ITS yang sedang membuka pendaftaran di Ruang Kaca, Kantin ITS segera saja menarik aku bagai magnet meski aku juga mendaftar beberapa UK yang lain. Basket misalnya, olahraga yang pernah aku akrabi semasa sekolah menengah.
Salah satu informasi yang aku dapat, ternyata ITS Bridge Team adalah finalis Kejurnas Mahasiswa Bridge pada tahun yang sama di Jakarta. Aku mulai berpikir dan menggali informasi tentang bridge. Kesimpulanku pada waktu itu, hanya badminton dan bridge sajalah yang menempatkan Indonesia di puncak peta prestasi olahraga di level dunia.
Tahun 1995, para senior di UK Bridge ITS, meraih prestasi yang cukup mencengangkan bagi kami yang masih yunior. Menjadi Juara ASEAN Junior Bridge Championship di Bali. Sayangnya, nama tim yang dipakai bukanlah nama almamater. Dan sayang yang kedua, tim ITS gagal di Kejurnas Mahasiswa di tahun yang sama. Pada waktu itu, kejurnas mahasiswa diselenggarakan setiap dua tahun sekali.
Tahun 1997 di Kejurnas Mahasiswa Bridge yang berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, ITS mengirimkan dua tim. Satu tim putra dan satu tim putri untuk pertama kalinya.
Tahun 1999 di Jakarta, akhirnya aku tercatat sebagai tim ITS. ITS waktu itu mengirimkan dua tim putra dan satu tim putri. Raihan prestasi dicatat oleh tim putri yang mendapatkan satu medali perak di nomor bergengsi, patkawan. Sementara kedua tim putra gagal di babak knock out setelah lolos di babak penyisihan group.
Tahun 2001, di Bandung, adalah tahun penuh kenangan bagi ITS Bridge Team, satu tim putra dan satu tim putri pulang membawa medali. Ditambah pasangan putri yang juga menyumbang medali perak menempatkan ITS dengan dua perak dan satu perunggu oleh tim putra. Aku bersyukur masih terlibat penuh di tim meski hanya sebatas sebagai manager tim karena waktu itu sudah tidak berstatus mahasiswa lagi.
Tahun 2003, Kejurnas Mahasiswa berlangsung di Batam. Keterbatasan dana karena penyelenggaraan di luar pulau Jawa, hanya mampu mengirimkan satu tim saja. Pilihan strategi dengan mengirimkan tim putri ternyata salah. Karena kategori putri hanya diikuti beberapa tim sehingga tidak dipertandingkan secara khusus. Pada tahun 2003 ini, tak satupun veteran tim 2001 tersisa.
Periode selanjutnya kejurnas mahasiswa diselenggarakan tiap tahun dari semula dua tahunan. Sayangnya, ITS vakum untuk sekian lama. Lima tahun tak sekalipun mengirimkan tim.
Baru pada tahun 2008 di Serpong, Tangerang, ITS Bridge Team hadir kembali. Kehadiran kali ini rasanya perlu disyukuri karena lahirlah sudah tunas-tunas baru yang menumbuhkan UK Bridge ITS yang nyaris sekarat.
Tahun 2009 di Gorontalo. Kali ini ITS Bridge Team yang selalu terkendala bila penyelenggaraan di luar pulau Jawa, nyaris mengalami hal yang sama. Dengan jumlah pemain yang memadai di UK, kali ini hanya mengirimkan satu tim saja. Meski sempat menjadi kuda hitam, namun prestasi tertinggi belum dapat diraih.
Tahun 2010, di Batam. Kami hanya dapat berdoa dari jauh. Semoga yang terbaik dapat diperjuangkan oleh adik-adik kami. Kali ini ITS Bridge Team hanya mengirimkan satu tim saja (lagi!) beranggotakan Oktaviandita (Mesin), Ahmad Muammar (Elektro), Firman Zainul (PENS), Kukuh Indrayana (Informatika), Taufan Kurniawan (PENS) dan Nur Ainia (Arsitektur).

Selamat berjuang sampai board terakhir, rek!!
Terbang, terbanglah ITS Bridge Team ke Batam. Semoga Allah Yang Mahakuasa meridhoi.
(kkpp, 23.04.2010)

Tinggalkan Balasan ke Ollie Batalkan balasan