Kepingan Koratkarit Paling Pojok

"musuh kita adalah waktu yang tak ragu bergerak maju, dan senyummu itu, tertinggal di masa lalu"

Reboan 2024: Sebuah Kaleidoskop

Sudah dua kali hari Rabu berlalu tanpa Reboan Ngobrol Ngalor Ngidul Virtual ITS93. Adakah yang kehilangan? Adakah yang merindukan Rabu akan datang?

Bukan kesengajaan jika dua kali Rabu, Reboan tak ada. Dua tanggal merah secara berurutan jatuh di hari Rabu. Yang pertama libur Natal 2024 dan yang kedua libur Tahun Baru 2025. Sebagaimana kebiasaan sebelumnya, tiap tanggal merah jatuh pada hari Rabu, ya Reboan juga ikut libur. Dulu hari Rabu tanggal merah juga jatuh pada Lebaran Idul Fitri, Tujuh Belasan, juga pas libur Pemilihan Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah.

By design, acara virtual tersebut memang tidak direncanakan diselenggarakan pada hari libur (akhir pekan maupun libur nasional) mengingat pertimbangan bahwa acara pertemanan tidaklah sepatutnya mencopet porsi family time yang umumnya mendapat porsi terbesar ketika liburan. Kalau begitu, dari pilihan Senin hingga Jumat, mengapa jatuhnya Rabu? Paling gampang karena Rabu adalah hari tengah, yang mana buat sebagian besar orang tak sesibuk hari-hari pada penghujung pekan yang umumnya merupakan hari tersibuk di hari-hari kerja.

Sepanjang tahun 2024, Reboan telah dilangsungkan secara ajeg dari satu hari Rabu ke hari Rabu berikutnya sebagai salah satu residu Reuni 30 Tahun ITS93 yang diselenggarakan pada 7 Oktober 2023.

Episode “Pak Inggih Dodol Sepatu” adalah episode ke-79 sekaligus menutup rangkaian Reboan Ngobrol Ngalor Ngidul Virtual ITS93 di tahun 2024. Di episode tersebut kawan Dedy Purwito (Teknik Sipil, Lurah Tambak Oso Wilangun) berkenan menjadi Dhayoh Karet Loro-nya. Di episode sebelumnya berturut-turut: Ellya Zulaikha, Ph.D (eps. 78, Despro, Dekan Fakultas CREABIZ ITS), Prof. IDAA Warmadewanthi (eps. 77, Teknik Lingkungan), Yoga Amalia (eps. 76, Teknik Sipil), M Rohman Akbar (eps. 75, Teknik Sipil), Madcahyo (eps. 73 dan eps 71, Arsitektur), Sri Rejeki WP (eps. 72, Teknik Industri), si kembar Fenny & Fitri (eps. 70, Statistika), Herman Prasetyo (eps. 67, Teknik Mesin, Sekjen Pengurus Pusat IKA ITS 2024-2028), A. Suyanto (eps. 66, Teknik Elektro), mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya), Erric Isnaini Miftah (eps. 65, PENS), Umi Nurhayati (eps. 64, Teknik Lingkungan), Alfina Wijanarno (eps. 63, Teknik Fisika), Selamet Tri Wayono (eps. 62, Statistika), Rahmat Daulay (eps. 61, Teknik Mesin), Tedy (eps. 59, Teknik Mesin), Sonny Liem (eps. 58, Arsitektur), Kurniawan Adiwibowo (eps. 57, Statistika), Ahmad Fauzi ZK (eps. 55, Teknik Mesin), Slamet Mulyono (eps. 54, Teknik Industri, Ketua Umum Pengurus Wilayah IKA ITS Kalimantan Timur), Ivan Wijaya (eps. 53, Teknik Permesinan Kapal FTK), Yuli Milasari (eps. 52, PENS), Julyanto Sutandang (eps. 51, Teknik Elektro), Irwan Widiatmoko (eps. 49, Teknik Sipil), Nikmatul K Artha (eps. 46, Teknik Fisika), M Hadi Ismananto (eps. 43, Teknik Kelautan), Agung ‘Gondo’ Ariyanto (eps. 42, D3 Teknik Sipil), dan Nengah Karta (eps. 32, Teknik Mesin) yang mengawali episode pertama tahun 2024.

Selain episode dengan dhayoh karet loro dari kalangan internal, pernah dua episode Reboan mengundang dhayoh eksternal, yaitu pertama, Dokter Ryuhasan aka dokdes, serta kedua, Ning Kiki Emeralda aka kikols akun instagramnya, Teknik Perkapalan 1991 yang sejak beberapa waktu yang lalu hingga kini aktif di dunia origami.

Pernah juga Reboan mengundang dhayoh berjamaah, keduanya sama-sama residu Reuni 30 Tahun ITS93, yang pertama Rock Union Band (RUB), dan yang kedua ITS93 Mendadak Tenis Club.

Apa yang kalian ingat dari masing-masing episode Reboan sepanjang 2024? Adakah yang berkesan?

Buat saya pribadi, tiap episode mempunyai keunikan masing-masing. Kisah-kisah yang dibawa tiap dhayoh membawa cerita yang berbeda-beda. Beneran ngalor ngidul ngetan terus ngulon. Dari kisah menangani mahasiswa, kondisi kampus sekarang bagaimana, kondisi Keputih yang tentu saja berbeda 180 derajat dengan zaman kita masih kuliah dulu, kisah tentang managemen sampah kita yang ternyata masih bikin mengernyitkan dahi, tentang seni minum teh, tentang suka duka menjadi pemimpin publik yang harus mengelola warga, tentang terlahir sebagai anak kembar, tentang aktivitas sosial yang harus menyelesaikan problem diri sendiri terlebih dahulu, tentang aktivitas politik praktis, tentang perjalanan menaklukkan gunung Rinjani, tentang bagaimana kisah masing-masing kita menjalani karir dan kehidupan yang berbeda-beda dari tiap-tiap orang meski bareng-bareng ditakdirkan diterima di ITS di berbagai jurusan dan politeknik di tahun yang sama.

Pernah di sebuah episode ramai bener hingga sempat terlewat menyapa kawan-kawan yang memenuhi ruang zoom. Pernah pula hanya berempat kita dan dhayoh, malah pernah pula cuma kita bertiga saja: saya, Farah dan Otik yang selalu ada tiap Rabunya. Tak masalah, kami masih bisa tertawa-tawa bertiga. Lucunya, kami bertiga sendiri baru pertama kali ketemu langsung baru di 22 Juli 2024. Kami berbeda jurusan, berbeda pula asal sekolah menengahnya, berbeda pula aktifitas zaman kemahasiswaannya, berbeda pula interes zaman kekiniannya. Tapi tiap Rabu kami selalu menantikan ada dhayoh-dhayoh yang akan datang membawa kehangatan ketulusan pertemanan.

Yang hadir men-dhayoh pun juga macam-macam. Banyak yang masih di perjalanan pulang dari tempat bekerja, sambil nyetir atau di transportasi umum. Tapi ada yang sambil nge-gym ataupun lari membakar kalori. Ada yang mendengarkan sambil leyeh-leyeh meluruskan punggung menghapus penat seharian, dan ada pula yang serius manteng menyimak layaknya pelajar yang mengikuti pelajaran via daring. Bebas, tak ada batasan. Ada yang dari Jakarta, ada yang dari Bandung, ada yang dari Pare, ada yang dari Mandailing Natal, ada yang dari Samarinda, dan ada yang dari kota saat penugasan pekerjaan. Salah satu host selalu hadir dari Melbourne yang selalu diuber larut malam. Bisa dari mana saja selama bisa terkoneksi internet, beneran fungsi internet sebagai connecting people teruji di case Reboan ini.

Selalu menyenangkan, mana kala kata orang-orang umumnya pertemanan dan sirkel pertemanan seiring waktu akan berkurang, tetapi malah karena Reboan menjadi sebaliknya. Pertemanan selalu bertambah. Bukan sekedar kenal si ini dan si itu, tetapi beneran menjadi teman yang penuh kehangatan. Dan ruang pertemanan itu selalu terbuka buat siapa saja yang berkeinginan memasukinya.

Tentu tak sempurna. Pernah berharap bisa merekam pembicaraan di Reboan kemudian meng-upload di media streaming sehingga bisa didengarkan ulang mereka-mereka yang belum sempat hadir tiap Rabu. Tetapi itu masih dalam angan. Keterbatasan waktu dan anggaran jadi kambing hitam. Mohon dimaafkan.

Terima kasih buat semuanya yang telah menjadikan Reboan Ngalor Ngidur Virtual ITS93 terus ada sepanjang tahun 2024. Buat semua dhayoh karet loro maupun dhayoh gak karetan yang tidak bisa disebut satu persatu, kehadiran kalian semua sungguh bermakna. Terima kasih. Sekali lagi terima kasih yang tak terhingga.

2025, semoga ruang Reboan itu terus ada buat siapapun yang menginginkan tulusnya pertemanan penuh kehangatan. Kawan, sampai bertemu di sana dari Rabu ke Rabu.

[kkpp, 06.01.2025]

Tinggalkan komentar