Uncategorized

In memoriam: M Agus Misbahudin

Jat, mestinya Jumat ini (17/2) kita ketemu.

Seminggu yang lalu (9/2) Radian mengirimkan foto di atas ke wag Alumni Bridge ITS mengkonfirmasi ulang komposisi tim IKA ITS Bridge Team ke Piala Gubernur Jatim yang akan diselenggarakan di Malang, 17-19 Februari 2023. Mereka berempat yang ada di foto: Hari Yulianto (nick bbo: sukolilo), M Amintadaya (pria biasa), Raf Radian (wong_edan), M Agus Misbahudin (hang bejat) bakal melengkapi pasangan muda berbakat dan berbahaya: Yosep Hutasoit (jaihwacat) dan M Shahbana Satriawan (its gambit).

Bejat wes nang Jombang kok, ben mangkat dhewe, kata Radian ketika saya menjaprinya (8/2).

Tetapi rencana tinggal rencana. Senin (13/2) berita duka itu terkonfirmasi di wag Alumni Bridge ITS serta disusul pula di wag Alumni Asrama ITS Blok C.

Muhammad Agus Misbahudin, pertama kali saya mengenalnya ya di Asrama ITS Blok C tahun 1994, saat ia baru diterima di ITS. Saya penghuni setahun sebelumnya. Melalui cerita Mas Nanang, kakak almarhum yang ditemui malam usai pemakaman di rumah duka yang sepelemparan batu dari akses pintu tol Jombang, Agus tahun 1994 itu diterima di STAN dan juga di Elektro ITS, namun atas permintaan ayahnya, Agus jadinya masuk ke ITS.

Di Asrama ITS itulah, nama Bejat disematkan oleh teman-temannya. Nama-nama lucu tapi penuh keakraban yang masih kami pakai hingga kini. Angkatan 94 yang ada di blok kami memang ajaib-ajaib. Mupet, Genjik, Bejat, Onyeng, Kuping yang nama barunya lebih ngetop dibandingkan nama aslinya. Bagi mereka pun, saya juga diingat sebagai Stupa Borobudur yang hilang.

Soal nama itu pun Bejat tampaknya juga tidak keberatan. Lha nama bbo-nya, dia memilih ‘hang bejat’ plesetan dari hang jebat, seorang tokoh legenda Melayu yang terkenal dengan kutipan: raja adil raja disembah, raja zalim raja disanggah.

Usai di asrama ITS, perjumpaan dengan Bejat masih sering, karena Bejat aktif di kegiatan institut dan sering bertemu di kantin ITS, di diskusi-diskusi, di rapat-rapat, juga di aktifitas sepakbola La Kantina. Bejat yang awal masuk sempat masuk ke UK Bridge tapi kemudian sempat vakum karena lebih menekuni catur, balik ke bridge seusai menjabat Ketua UK Catur dan sempat pula menjadi Ketua UK Bridge.

Di bridge, Bejat adalah salah satu pilar tim ITS di Kejurnas Mahasiswa 2001, dan membawa ITS ke babak final. Sempat pula ia mengikuti seleknas timnas yunior di Jakarta. Usai masa mahasiswa, Bejat yang pindah ke Batam, menjadi pemain andalan di sana. Di wag Penggemar Bridge Indonesia, saya menemukan kutipan sebagai berikut:

Oh iya, Bejat juga suka menulis. Saya pernah dikirimi draft novelnya untuk dibaca dan dikritisi. Waktu ketemu di Jakarta, katanya sedang mencari penerbit. Sayangnya, beberapa hari terakhir ini saya tidak bisa mencari, lha external harddisk tempat saya menyimpan back-up dari laptop-laptop saya, tak bisa dibuka.

Pertemuan terakhir saya dengan almarhum ketika di Jakarta dan di Batam sebelum pandemi. Kami menyempatkan bertemu di antara kesibukan pekerjaan. Selainnya ya percakapan via whatsapp. Terakhir saat almarhum mengirimkan fotonya ketika bertemu dengan teman seangkatan saya di Batam untuk urusan pekerjaan. Koncomu yo Bang, caption-nya.

Setelahnya, ya mestinya hari ini kita ketemu, saat Bejat bisa main untuk IKA ITS Bridge Team untuk pertama kalinya.

Manusia berencana, Tuhan Sang Maha Sutradara.

Bejat menyusul teman-teman yang sudah berpulang duluan: teman-teman asrama: Zainal, Heru, Ubed, juga teman-teman bridge: ‘its__11’ dan ‘soto ayam’ di hari Senin, di kampung halamannya di Jombang.

Inna lillahi wa inna ilaihi rojiuun. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan ampunanNya.

Selamat jalan, Jat!

[kkpp, 17.02.2023]

Standar

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s