Februari yang lalu, saat mantenan sepasang kawan di Malang, salah satu tamu undangan resepsi malam itu menyapaku basa-basi, “Mas Gysber ya … pangling aku …” Hehe, bukan. AkuĀ menggeleng sambil tersenyum. “Lama juga aku nggak ketemu denagn Gysber,” kataku pula melanjutkan pertanyaan itu menjadi obrolan ringan.