Bisnis, film, Kisah Kehidupan

Rencana

rencana yang tak pernah gagal adalah tanpa rencana

~ Sang ayah kepada kedua anaknya dalam film Parasite (2018)

Kutipan di atas bisa jadi adalah antitesa dari rencanakanlah hidup sedemikian sehingga hidupmu akan sukses. Jika ingin begitu maka bikinlah rencana ini itu. Begitu halnya jika ingin begini, maka siapkanlah rencana ini itu. Kalau perlu rencana A sampai rencana Z. Begitu kata pebisnis sukses dan para motivator berbayar. Pokoknya: perencanaan adalah kunci.

Baca lebih lanjut
Standar
film, Liverpool, Resensi

Across The Universe

MV5BMTIyNzkyODI0M15BMl5BanBnXkFtZTcwODYzMzc1MQ@@._V1._SX100_SY136_Gara-gara channel walking (halah, ada yang nemu padanan katanya dalam bahasa Indonesia yang pas?) di suatu tengah malam, akhirnya saya melabuhkan pilihan di suatu channel saat melihat ‘TIA sign’ – lambang This is Anfield di salah satu adegan. Lambang yang diakrabi oleh penggemar Liverpool FC itu ternyata berada di kamar Jude (diperankan Jim Sturgess), tokoh utama film itu yang mengambil setting tahun 1960-an. Across the Universe, judulnya. Saya cukup menikmati film ini. Buktinya saya yang hanya awalnya mencari saluran tivi sekedar mencari kegiatan sebelum menanti kantuk datang, malah melek hingga akhir cerita.

Ceritanya cukup sederhana sebenarnya. Kisah anak yang hanya diasuh sang ibu-single-parent di kota Liverpool mencari sang ayah ke Amerika. Maksud Jude kesampaian. Meski sang ayah tak seperti dalam bayangan. Jude kemudian malah jatuh cinta pada Lucy (diperankan oleh Evan Rachel Wood), adik dari kenalan saat pencarian sang ayah. Kisah cinta sejoli ini, diwarnai demo, karena Lucy kemudian jadi aktivis anti perang Vietnam. Untuk menguatkan setting, sempat ada potongan kisah meninggalnya Martin Luther King.

Dengan cerita yang sesederhana itu, saya menikmati tiap adegan film berdurasi 133 menit ini karena suasana setting 60-an yang kuat terbangun plus serasa nonton “film-klip” – kalau cuma sebentar kan video klip, nah ini sepanjang film) – nya The Beatles. Sempat gak ngeh sih awalnya. Tapi saat tersadar bahwa memang film ini adalah film musikal yang banyak menggunakan lagu-lagu The Beatles, di pertengahan film saya jadi sempat menebak-nebak kaitan tokoh utama, Jude dan Lucy, dengan lagu yang terkait, yang memang kemudian muncul di menjelang akhir cerita. Hayo, sudah tahu kan, lagu yang mana?

Di akhir cerita, dugaan saya bahwa film ini adalah film jadul – karena setting dan happy ending –  ternyata salah besar. Cukup kaget saat membaca ternyata film musikal yang disutradarai Julie Taymor ini adalah buatan tahun 2007. Bahkan sempat dinominasikan meraih Oscar untuk kategori “Best Achievement in Costume Design” dan nominasi Grammy untuk kategori “Best Compilation Soundtrack Album for Motion Picture, Television or Other Visual Media”.

(kkpp, 24 September 2009)

Standar