Hari ini, (21/10) tepat delapan bulan sejak episode kehidupan: Mendarat di Hamori. Kisah itu bisa dibaca di sini.
Pas hari ini di kereta api usai kontrol dokter orthopaedi, baca-baca linimasa twitter, muncul postingan ini:

Postingan itu jadi mengingatkan bahwa saya masih punya draft untuk blog yang belum terealisasi sejak berbulan-bulan yang lalu, saya melewatkan berkali-kali tanggal dua puluh satu. Tanggal saya mengalami kecelakaan di tol Cipali arah Jakarta. Kecelakaan terbesar yang pernah saya alami.
Draft postingan blog yang belum terealisasi itu adalah bentuk ucapan terima kasih buat semua kawan-kawan yang sudah jauh-jauh nyambangi saya, baik pas masih di rumah sakit di Subang, rumah sakit di Malang pun ketika sudah di rumah Malang. Rencananya mau diposting pas tanggal dua puluh satu kok ya terlewat berkali-kali.
Padahal isinya sederhana saja, yaitu memuat foto-foto kawan-kawan yang sudah menyempatkan waktu, sudah menempuh lintasan jarak yang tak dekat, sudah memberikan doa tulus sepenuh dukungan buat saya melewati ini semua.















Terima kasih juga buat teman-teman yang sudah datang sambang tapi belum sempat foto-foto:
- Pak Agung dan Pak Ibrahim serta Pak Bayu dan Pak Wiku.
- Ngaju. Elektro ITS94 – Kelompok Kajian Jumat Malam. Sambang baik di rumah dan rumah sakit.
- Rori & Menis. ITS93 Mendadak Tenis.
- Mita sekeluarga. Bridge ITS.
- Ida Susi teman sekelas di SMA
- Teguh Santosa teman sekelas di SMA
- Dodi, Aqeen dan Deni. Gank Pondok Jati.
- Ulum. P33. Perkapalan ITS93
- Imam Wihdan Zarkasyi. K33. Anggota DPRD Kediri yang tlisipan di RS pas jadwal operasi lanjutan di Malang.
Juga terima kasih buat Gigih (Siskal ITS92 – Ketua Alfatekelits waktu itu) yang mengutus anak buah yang menghantar sekeranjang buah-buahan.
Terima kasih buat kalian semua atas kunjungan, support dan doanya.
Semoga kebaikan dan keberkahan berlimpah untuk kalian semua.
[kkpp, 22.10.2025]
Nb. Mohon maaf jika ada yang terlewat.

Tinggalkan komentar