Akhir pekan ini English Premier League memasuki pekan ke-33 dengan Liverpool memuncaki klasemen dengan poin 76, berselisih 13 poin dari Arsenal yang berada di posisi kedua. Sedangkan dari Newcastle berselisih 17 poin.
Praktis dengan 6 game tersisa, ada 18 poin maksimum, jika Arsenal dan Newcastle menang terus, maka kemungkinan poin akhir adalah 81 buat Arsenal dan 77 buat Newcastle.
Newcastle bisa langsung dicoret dari persaingan tahta, menyisakan Arsenal yang juga masih harus fokus di semifinal UEFA Champions League.
Selain keunggulan poin, Liverpool juga mempunyai selisih gol, parameter kedua seandainya poin berakhir sama, yang jauh lebih baik dari Arsenal. Liverpool selisih golnya +43, sedangkan Arsenal +30.
Skenario pertama. Arsenal di gameweek 33 akan bermain duluan di hari Minggu (20/4) besok melawan Ipswich di Portman Road Stadium. Andai Ipswich membuat kejutan dengan menang atau menahan seri, maka poin Arsenal menjadi tertahan di 64 atau 63. Dengan 5 game tersisa, poin maksimal menjadi 79 atau 78. Dengan begitu, kemenangan Liverpool yang bermain besok setelah game tersebut membutuhkan 3 poin atas Leicester untuk memastikan menjadi juara Liga Inggris musim 2024-2025.
Skenario kedua. Jika Arsenal terus menang di 6 game tersisa (salah satunya versus Liverpool di gameweek ke-36), maka Liverpool perlu dua kemenangan saja dari game versus Leicester, Spurs, Chelsea, Brighton dan Crystal Palace.

Optimisme tentu lebih berpihak kepada Liverpool. Selain hanya menyisakan jadwal Liga Inggris saja, perpanjangan kontrak Mo Salah dan Virgil van Dijk yang baru saja ditandatangani tentu membawa angin tersendiri yang meniup layar bahtera lebih kencang.
Ya, satu atau dua kemenangan lagi. Ini saatnya buat Liverpool memberi warna baru setelah empat musim berturut-turut dijuarai Manchester City.
Ya, satu atau dua kemenangan lagi Arne Slot menjadi juara Liga Inggris di musim pertamanya. Era sebelumnya Jurgen Klopp membawa Liverpool juara Liga Inggris musim 2019-2020, mengikuti jejak panjang Kenny Dalglish (1985-1986, 1987-1988, 1989-1990), Joe Fagan (1983-1984), Bob Paisley (1975-1976, 1976-1977, 1978-1979, 1979-1980, 1981-1982), Bill Shankly (1972-1973, 1965-1966, 1963-1964), George Kay (1946-1947), David Ashworth (1921-1922, 1922-1923), Tom Watson (1905-1906, 1900-1901).
Yuk, satu atau dua kemenangan lagi!!
[kkpp, 19.04.2025]

Tinggalkan komentar