Cinta dan percaya.
Keduanya adalah senyawa jingga pada senja.
Berpaling satu di antaranya, jingga ditelan malam gulita.
[kkpp, 26.04.2015]
dan senja,
adalah saat cahaya menitipkan luka dan pesona
pada langit tak berbatas
sebagaimana harapan yang tak terbatas
Gara-gara pengin nyobain sendiri bagaimana beda penggunaan lensa biasa dengan lensa berfilter, jadilah senja itu (11/7) kami meluncur ke pantai timur Surabaya.
Suasana benar-benar lengang. Hanya beberapa pasangan yang ‘menghiasi’ pantai Kenjeran yang tampak tak terawat. Sepertinya sentuhan Walikota Tri Rismaharini, yang telah teruji menyulap beberapa sudut kota Surabaya yang lusuh menjadi hijau dan indah, kali ini tak terlihat.
Lantas kami melanjutkan ke sisi utara dari pantai Kenjeran menuju pantai Nambangan.
Berbeda dengan pantai Kenjeran yang konon pernah ditangani secara serius, pantai ini sama sekali belum pernah. Pantai berbatasan dengan tanggul batu yang mecegah ancaman abrasi dan banjir pasang. Dari pantai ini, pengunjung bisa menikmati keindahan jembatan Suramadu di kejauhan. Apalagi malam, kerlap-kerlipnya sungguh memukau. Sayang, kali ini saya tak membawa tripod.
Pada hari terang, pengunjung bisa menyewa perahu. Beberapa bulan yang lalu sih saya sewa seratus ribu hingga hingga ke sisi bawah jembatan Suramadu.
Beda dengan kunjungan sebelumnya, saya cukup kaget. Jalan Nambangan yang sempit sudah jadi dua jalur.
Malam kian gelap. Tanpa tripod, rasanya harus berbesar hati pulang tanpa foto jembatan Suramadu yang menantang. Niat semula kan memang nyoba filter, bukan tripod, hehehe.
Mudah-mudahan, di kunjungan berikutnya ada perubahan signifikan di dua potensi di sisi timur Surabaya yang nyaris gratisan itu.
[kkpp, 15.07.2011]
Keping terkait:
– Senja
aku bertanya tentang kelahiran dan kematian
sebagaimana pengelana lensa bermain rana mengabadikan fajar dan senja
bukan tentang apa dan siapa
bukan pula tentang kapan dan mengapa
tetapi tentang semburat jingga dan jelaga malam
tentang semburat duka dan jelaga rahasia
(dua)
aku bertanya kepada fajar dan senja
sebagaimana pengelana lensa mengabadikan kelahiran dan kematian
tentang kenangan atas semburat rahasia dan jelaga duka
(tiga)
(sungguh) aku tak bisa bertanya kepada duka dan rahasia
tentang fajar dan senja bercerita perihal kelahiran dan kematian
[kkpp, 01.05.2010]