photography, Travelling, Viewfinder

Nambangan dan Kenjeran: Suatu Senja

Gara-gara pengin nyobain sendiri bagaimana beda penggunaan lensa biasa dengan lensa berfilter, jadilah senja itu (11/7) kami meluncur ke pantai timur Surabaya.

Suasana benar-benar lengang. Hanya beberapa pasangan yang ‘menghiasi’ pantai Kenjeran yang tampak tak terawat. Sepertinya sentuhan Walikota Tri Rismaharini, yang telah teruji menyulap beberapa sudut kota Surabaya yang lusuh menjadi hijau dan indah, kali ini tak terlihat.

Gerbang

Lantas kami melanjutkan ke sisi utara dari pantai Kenjeran menuju pantai Nambangan.

Berbeda dengan pantai Kenjeran yang konon pernah ditangani secara serius, pantai ini sama sekali belum pernah. Pantai berbatasan dengan tanggul batu yang mecegah ancaman abrasi dan banjir pasang. Dari pantai ini, pengunjung bisa menikmati keindahan jembatan Suramadu di kejauhan. Apalagi malam, kerlap-kerlipnya sungguh memukau. Sayang, kali ini saya tak membawa tripod.

Pada hari terang, pengunjung bisa menyewa perahu. Beberapa bulan yang lalu sih saya sewa seratus ribu hingga hingga ke sisi bawah jembatan Suramadu.

Beda dengan kunjungan sebelumnya, saya cukup kaget. Jalan Nambangan yang sempit sudah jadi dua jalur.

Lengang

Malam kian gelap. Tanpa tripod, rasanya harus berbesar hati pulang tanpa foto jembatan Suramadu yang menantang. Niat semula kan memang nyoba filter, bukan tripod, hehehe.

Mudah-mudahan, di kunjungan berikutnya ada perubahan signifikan di dua potensi di sisi timur Surabaya yang nyaris gratisan itu.

[kkpp, 15.07.2011]

Keping terkait:

Senja

Standar
Travelling, Viewfinder

Sejenak Melongok Madura

Gerbang ke Madura

Meski Pulau Madura adalah pulau yang secara geografis sangatlah mudah dijangkau dari Surabaya, tetapi sungguh menyesal saya belum menyempatkan diri untuk menjelajahinya secara dalam. Padahal belasan tahun pulau itu hanyalah di ujung kelopak mataku, ibaratnya, tinggal melangkahkan kaki saja untuk menakar sebuah situs yang menyatakan beberapa tempat yang bisa dikunjungi di sana. Tetapi belum kesampaian juga.

Sebelum ada jembatan Suramadu yang sepuluh Juni besok genap setahun itu, pernah dulu beberapa kali sekedar iseng menyeberangi selat Madura dengan menaiki ferry, tapi tak pernah cukup ke jauh dalamnya. Demikian pula setelah jembatan Suramadu itu diresmikan, beberapa kali pula aku mengantarkan permintaan beberapa kawan dan sanak kerabat untuk sekedar melewati jembatan terpanjang di Indonesia yang membentang sepanjang 5,438 kilometer itu, tanpa mencoba mengenal ebih dekat lagi.

Gerbang Tol Suramadu dari akses Madura berlatar belakang Surabaya dan Selat Madura

Berkesempatan dengan takziyah teman kantor, akhirnya berkesempatan pula untuk melongok pulau seluas 5.250 km persegi meski hanya pada ujung kukunya.

Pertambangan kapur di Burneh, Bangkalan.

Pertambangan kapur (2)

Batik Madura: sebuah komoditi?

Ah, mengintip sebentar ternyata membikin hasrat untuk menyusur lebih jauh mulai bersemi. Insya Allah, pada suatu hari nanti.

(kkpp, 25.05.2010)

ps. sementara ngintip blog yang ini dulu aja: http://infomadura.wordpress.com/

Standar