Celoteh Nuha, Kisah Kehidupan

Celoteh Nuha: Belajar Memilih

IMG_5025Sabtu pagi itu aku baru saja terlelap beberapa saat, Nuha, putri kesayanganku yang belum genap berusia enam tahun membangunkan aku sambil mengajukan pertanyaan.

“Yah, hari ini ayah (bermain) bridge apa tenis?”

Masih setengah sadar, aku menggumam, “hmmm”.

Nuha mengulang pertanyaan yang sama dan kemudian melanjutkan, “Pilih salah satu”.

Sontak aku terbangun. Kalimat yang terakhir yang meluncur dari mulut mungilnya membuatku segera tersadar meski mata terasa pedas. “Kenapa, mbak?” aku membalas bertanya.

“Kalau ayah tenis (biasanya aku bermain tenis di Sabtu pagi), ayah gak boleh bridge karena ngantar aku ke Indomaret setelah balet, tapi kalau ayah bridge, ayah gak boleh tenis karena ngantarnya pagi aja, yah …”

***

Aku terhenyak bukan karena kesulitan memilih jawaban. Tetapi, kalimat yang disampaikan Nuha, pilih salah satu, adalah kalimat yang biasa aku gunakan bila putriku itu mulai merengek-rengek banyak permintaan.

Persis sama. Intonasi serta susunan kata-katanya.

Sengaja aku menggunakan kalimat itu, meski sebenarnya bisa saja memenuhi semua rengekan. Sengaja aku menggunakannya karena bukankah kehidupan ini belum tentu dapat memenuhi semua permintaan kita. Sengaja aku menyampaikan hal itu semata karena ingin mengajari sang buah hati agar belajar untuk memilih. Sengaja mengajarinya sejak dini, bahwa kelak, dia harus memilih, karena tak semua keinginan bisa dilakukan semua secara serempak. Sebagaimana bapak mengajariku selama ini bahwa hidup adalah pilihan-pilihan berkonsekuensi.

Dan kini Nuha menggunakannya dengan cara yang sama. Dengan cara yang tidak disadarinya, Nuha justru mengingatkan aku kembali tentang hidup adalah pilihan-pilihan berkonsekuensi. Sungguh, aku bersyukur dikaruniai mereka-mereka yang (telah dan tengah mencoba) memahami pilihan-pilihan yang telah aku buat selama ini sembari pula aku menengadahkan tangan, memohon agar diberikan kekuatan untuk mampu memilih dan menanggung segala konsekuensi atas pilihan itu.

[kkpp, 18.04.2010]

Standar
Bridge, Website

Kantin dan Bridge

kantin: hari terakhir 23052009Di kantin, kami mengenal bridge.

Di sanalah kami belajar mengeja mengapa ada tigabelas trik yang dicari.

Biar kantin kami (nyaris) mati, bridge telah menjelma di sanubari.

Di kantinbridge ini mari kita berbagi. Bercerita tentang kepahlawanan Spade, atau kisah mengharu-biru Heart, atau tentang Diamond yang senantiasa diburu, serta Club yang selalu diganggu. Boleh juga mendongenglah tentang Notrump yang tak pernah ragu.

Bila punya nyali, boleh juga temui kami di kantin yang (nyaris) mati.

(kkpp, 3 Oktober 2009)

ps. sedikit pembuka untuk website kami yang lebih fokus bertutur tentang bridge. monggo mampir ke http://kantinbridge.wordpress.com.

sedangkan foto di atas adalah hari terakhir kantin its. semoga hanya mati suri. malam sebelumnya kami bermain semalaman hingga subuh menjelang, sebagai persiapan keberangkatan tim ITS ke Kejurnas Gorontalo, saat siang harinya, kami jumpai kantin yang telah kosong dari meja dan kursi, sementara para pedagang tengah mengangkut apa yang bisa dibawa ke tempat penampungan baru.


Standar
Bridge

Parade Peraih Medali Cabor Bridge PON XVII-Kaltim

PON XVII yang berlangsung di Kaltim berakhir sudah. Jawa Timur tampil sebagai juara umum diikuti oleh tuan rumah. Selamat buat seluruh atlet Jawa Timur, seluruh jajaran pengurus cabor, dan tentu saja untuk KONI Jawa Timur!

Sementara itu, untuk cabor bridge yang dilaksanakan di Tarakan, Jawa Timur hanya tampil sebagai penonton setelah gagal pas ajang Pra-PON yang diselenggarakan sebelumnya di Mataram. Bridge memperebutkan 6 medali emas, untuk kategori Pasangan Campuran, Putra, Putri serta Beregu (patkawan) Campuran, Putra dan Putri.

Nyaris tidak ada kejutan yang berarti, selain partai final beregu putra antara Jabar versus Sulut. Babak final ini memainkan 6 segmen yang ditayangkan secara langsung melalui vugraph di situs bridge base online (BB0). Saat penulis bergabung menjadi salah satu kibitzer alias penonton pada waktu itu, babak final itu dicermati oleh hampir 500 orang dari seluruh penjuru dunia yang menyaksikan secara online.

Jabar sempat leading, namun Sulut yang diperkuat salah satu pemain legendaris dunia, Henky Lasut – Eddy Manoppo, menunjukkan kesolidannya. Partai yang cukup menarik. Apalagi banyak penonton dari manca negara yang sengaja menonton kehebatan pasangan Lasut/Manoppo. Sayangnya hampir tak ada media cetak nasional yang memberikan liputan yang cukup berarti.

Berikut adalah parade peraih medali cabor bridge PON XVII-Kaltim (sumber: milis ina-bridge):

1. PASANGAN CAMPURAN

Emas : Conny Sumampouw – Denny Sacul [ DKI ]
Perak : Fera Damayanti – Santje Panelewen [ JATENG ]
Perungu : Syf. Nurhasfiani – Zend Hermond [ KALBAR ]

2. BEREGU CAMPURAN

Emas : DKI JAKARTA
Lusje Bojoh – Robert P Tobing
Conny Sumampouw – Denny J Sacul
J Joice Tueje – Taufik Gautama Asbi

Perak : SULAWESI UTARA
Elvita Lasut – Henky Lasut
Lanny Liem – Bill Mondigir
Mila Angkouw – Tommy Rogi

Perunggu : JAWA TENGAH
Fera Damayanti – Santje Panelewen
Kristina Wahyu – Anthony Soebroto
Suci Amita Dewi – Stefanus Supeno

3. PASANGAN PUTRA

Emas : Henky Lasut – Eddy Manoppo ( SULUT )
Perak : Taufik G Asbi – Robert P Tobing ( DKI )
Perungu : CH Nurhamidin – Bill Mondigir ( SULUT )

4. PASANGAN PUTRI

Emas : Lusje Bojoh – J Joice Tueje ( DKI )
Perak : Irne Korengkeng – C Sumampouw ( DKI )
Perungu : Fera Damayanti – Riantini ( JATENG )

5. BEREGU PUTRI

Emas : DKI
Lusje Bojoh – J Joice Tueje
Conny Sumampouw – Irne Korengkeng
Winda Sumenge – Elita Sofyan

Perak : JAWA TENGAH
Fera Damayanti – Riantini
Suci Amita Dewi – Kristina Wahyu
F Ariyani – R Andhani

Perungu : SULAWESI UTARA
Elvita Lasut – Lanny Liem
Mila Angkouw –Riane Kawet
Nur Nurahma -Lida Au

6. BEREGU PUTRA

Emas : SULAWESI UTARA
Henky Lasut – Eddy Manoppo
Tommy Rogi – Octa Wohon
CH. Nurhamidin – Bill Mondigir

Perak : JAWA BARAT
Priatna – Paulus Sugandi
Ong Keng Hin – Very Pangkerego
Murphy Sumampouw – Vicky Manoppo

Perungu : JAWA TENGAH
M Bambang Hartono – Stefanus Supeno
Santje Panelewen – Franky Karwur
Anthony Soebroto – Kamto

Dengan demikian DKI tampil sebagai juara umum untuk cabor bridge pada PON kali dengan 4 emas dan 2 perak. Sulut di tempat kedua dengan (2-1-2). Jateng (0-2-3). Jabar (0-1-0). Kalbar (0-0-1). Sedangkan: Bali, Banten, Kaltim, Sulsel, Sulteng, dan Sumbar belum berhasil mendapatkan sekeping pun medali.

Selamat buat kawan Lida Austina Aufa, salah satu alumni ITS Bridge Team yang memperoleh medali perunggu  untuk kategori  beregu putri bersama tim Sulawesi Utara.

Selamat buat seluruh pemain dan khususnya untuk penyelenggara yang memungkinkan  cabor bridge dapat dinikmati melalui online sebagai pengganti ketakmauan media cetak nasional memberikan liputan yang cukup berarti bagi salah satu cabang olahraga yang mampu mengerek nama Indonesia di level dunia.

[kkpp, 18.07.08]

Standar
Bridge

Piala Walikota Surabaya Ke-5 2008

Piala Walikota Surabaya ke-5 telah diselenggarakan dengan sukses dan lancar. Bertempat di Gedung Telkom Ketintang Surabaya, kejuaraan yang awalnya hanya mempertandingkan kategori pasangan ini, kali ini diselenggarakan untuk kategori patkawan. Babak penyisihan diselenggarakan pada hari Sabtu, 14 Juni 2008 dengan menghasilkan 7 tim plus 1 tim tuan rumah yang bertanding di final secara round robin.

Kedelapan finalis itu adalah PLT Jakarta, Jateng Putri, Intan Surabaya, Jateng Putra, Djarum Semarang, GBS Flexi Surabaya, WBC Sidoarjo, dan tuan rumah GBS Surabaya. Tampil sebagai juara adalah PLT Jakarta yang diperkuat Denny Sacul, Munawar S, Taufik Asbi, Robert Tobing, WD Karamoy. Tim ini tampil dominan, dengan menyisihkan tim Jateng Putra dan Jateng Putri sebagai peringkat kedua dan ketiga.

Selain partai final, pada hari minggu juga mempertandingkan pasangan dengan sistem swiss pair 6 sesi. Tampil sebagai juara adalah Tri H – Bb Sis (Malang), Kamal Fauzi – Fachrur Rozi (Yogyakarta) dan Anang Fahmi – Suyadi (Surabaya).

Menurut Jhony Girsang, Ketua GBS Surabaya, dengan perubahan format kejuaraan Piala Walikota Surabaya ini maka frekuensi pertandingan berlevel nasional di Jawa Timur bertambah. Selama ini Surabaya hanya mempunyai Kejuaraan Piala Pahlawan sebagai kejuaraan berlevel nasional. Sehingga diharapkan, kualitas pemain bridge di Surabaya pun bisa mengejar ketertinggalannya dari daerah lain.

Harapan panitia pun ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. Kualitas pertandingan terjaga dengan kehadiran tim dari Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Kaltim, dan beberapa tim dari beberapa kota di Jawa Timur.

[kkpp, 16.06.08]

Standar
Bridge

Kemenangan untuk Jabar Putri

Selain telah menyelesaikan patkawan mahasiswa putra dan putri, pada hari kedua kemarin (28/4) kategori patkawan putri juga telah menghasilkan juara yaitu tim Jabar yang memimpin final round robin selama 5 sesi. Jabar yang bermaterikan pemain Setiatin, Hayati, Anggi, Yenna, Chaerani dan Firly menyisihkan tim IBWI 3 dan Jaksel 2.

Kemenangan bagi Jabar ini terasa menyakitkan bagi tim IBWI 3 dan Jaksel 2, karena hanya berselisih hanya 3 VP. Jabar menyelesaikan babak final dengan raihan 84 VP. Sedangkan IBWI 3 dan Jaksel sama-sama mengantongi 81 VP, tetapi IBWI mempunyai nilai moyen yang lebih bagus.

Babak final ini diikuti oleh 6 tim, tiga yang lain adalah Jaksel 1, Enggang Putri Pontianak, dan Jateng.

[kkpp, 29.04.08]

Standar
Bridge

Finalis Patkawan Mahasiswa di Kejurnas Mahasiswa Ke-10

Hingga berita ini diturunkan pada hari kedua, finalis patkawan mahasiswa telah berhasil ditentukan. Unsrat Menado tampil sebagai peringkat satu disusul oleh ITB, STIS Jakarta dan Unsrat Ladies memastikan tempat keempat sekaligus menempatkan dirinya sebagai yang terbaik di kategori patkawan putri.

Kepastian sebagai juara patkawan putri yang dicapai oleh Unsrat ini, diakibatkan oleh terbatasnya peserta sehingga babak penyisihan dilangsungkan bebarengan dengan patkawan putra. Babak penyisihan dilaksanakan dalam enam sesi secara swiss, diukuti oleh 25 tim patkawan putra dan 5 tim patkawan putri.

Sementara itu, di antar klub, baru menyelesaikan penyisihan pertama secara swiss. Dari 61 klub yang bertanding, 32 besar tim melanjutkan ke penyisihan tahap 2 yang dilangsungkan secara round robin dalam 4 pool.

Pada kejurnas yang diselenggarakan di antara teduhnya pepohonan di kawasan Serpong Tangerang ini, Jawa Timur hanya diwakili oleh 3 tim mahasiswa dan 2 tim antar klub.

[kkpp, 28.04.08]

Standar
Bridge

Saksikan Kejurnas Bridge Ke-46 Secara Langsung

Layaknya pertandingan bola, pertandingan bridge juga termasuk layak tonton. Dalam pertandingan resmi, umumnya yang ditonton adalah open room dengan mengitari meja bridge yang dimaksudkan tersebut. Bila yang bermain adalah pemain top, bisa jadi ada beberapa lapisan penonton yang harus berdiri.

Suasana ini tentu saja tidak cukup mengenakkan. Sejak beberapa tahun yang lalu, diperkenalkan teknologi vugraph. Jadi penonton tak perlu lagi berdesakan di sekeliling meja, cukup menonton di layar lebar sambil menikmati komentar dari komentator. Malah dengan menonton dengan vugraph, distribusi kartu akan muncul di layar sehingga analisis permainan pun jadi lebih menarik. Teknologi ini awalnya hanya dapat disaksikan di lokasi pertandingan, tanpa harus merapat ke sisi meja.

Kini, teknologi vugraph juga diadopsi oleh Bridge Base Online (BBO). Karenanya kita dapat melihat permainan bridge cukup dari depan layar komputer yang terlah terkoneksi dengan internet.

Sebagaimana kejuaraan-kejuaraan level nasional yang telah menggunakan teknologi ini, Kejurnas Bridge Ke-46 yang bakal diselenggarakan di Tangerang, Banten beberapa hari mendatang (tanggal 26 April 2008), juga dapat dinikmati secara live melalui BBO. Adapun jadwal lengkapnya, silahkan kunjungi http://online.bridgebase.com/vugraph/schedule.php. Tapi tidak semua pertandingan bakal ditayangkan via BBO ini. Hanya Kejurnas Antarklub, sejak 16 besar, dan Kejurnas Antar Provinsi saja.

Di sisi yang lain, sayangnya, penggunaan teknologi vugraph ini belum dilirik oleh media televisi nasional untuk menayangkan bridge dengan lebih menarik (biasanya liputan televisi hanya menayangkan deretan meja bridge dengan sesekali menyorot sang pemain).

Bila tak puas dengan menyaksikan langsung via internet yang makan bandwidth, silahkan saja datang langsung ke Gedung Puspiptek Serpong Tangerang untuk menyaksikan secara langsung. Masih ada waktu untuk bersiap berangkat. Ayo!

[kkpp, 23.04.08]

Standar